10

1.2K 151 1
                                    

Suasana tegang menyelimuti sekitar. Dua orang itu masih terus saling memandang dengan jenis tatapan yang berbeda. Sedangkan dua orang lainnya terlihat bingung dengan suasana tegang di sekitar mereka.

"Ah begitu ya satu SMA rupanya." Karin yang sudah sedikit jengkel dengan suasana ini pun memecah ketegangan itu. Mendengar itu, sakura lebih dulu memutuskan kontak mata dengan sasuke, walaupun pemuda itu terlihat masih tertarik untuk menatap sakura lebih lama.

Sakura melirik ke arah karin, gadis itu sepertinya mulai merasa ada yang aneh sekarang. Lalu sasori yang sejak tadi diam dan memasang wajah heran, kini sudah kembali memasang senyumnya.

"Ah, kalau begitu kami duluan Uchiha-san, saya tidak bisa menghadiri pesta lebih lama karena ada urusan mendadak." Sasori yang banyak diam pun akhirnya membuka suaranya dan sasuke yang mendengar itu langsung menganggukkan kepalanya dengan senyum formalitasnya.

"Kalau begitu aku duluan karin. Ayo, sakura-san." Tanpa menunggu balasan dari karin, sasori entah kenapa langsung menarik tangan sakura dari sana. Sakura langsung terkesiap saat melihat sasori menarik tangannya. Dia memandang ke arah sasori dan melihat wajah pemuda itu yang terlihat gelisah. Ada apa dengan bosnya itu? Dan kenapa dia tiba-tiba menarik tangannya begini?

Dan entah kenapa, sekarang sakura merasakan tatapan yang sangat tajam seolah akan menusuk dirinya saat ini juga dari balik punggungnya.

.

Sakura kini sudah berada di dalam mobil milik bosnya itu. Sasori mengatakan kalau dia akan mengantar sakura pulang. Sakura merasa lumayan aneh sekarang. Karena ini pertama kalinya dia melihat sasori menyetir mobilnya sendiri. Biasanya pria itu selalu menyuruh supir untuk menyetir mobilnya bahkan saat dia datang ke rumah sakura untuk menjemput sakura sekalipun.

Sakura mengalihkan tatapannya ke jendela mobil. Dia melihat jalanan kota yang masih begitu ramai. Dia sangat suka melihat pemandangan kota di malam hari. Lampu-lampu yang menyinari kota terlihat sangat indah, dan itu mampu membuat sakura melupakan rasa penatnya akibat terlalu banyak bekerja. Ia terus memandangi pemandangan itu dan melamun memikirkan banyak hal sampai akhirnya...

Kruyuuk

Hening cukup lama. Lamunan sakura seketika buyar. Sakura yakin betul jika itu adalah suara perutnya. Wajah sakura kini telah memerah. Beruntung dirinya masih menghadap ke jendela mobil sekarang, jadi dia bisa menyembunyikan ekspresi wajahnya. Ini benar-benar memalukan.

"Khekhe.." terdengar suara kekehan dari sebelah sakura. Tentu saja itu suara bosnya. Karena tidak ada siapapun dimobil ini kecuali mereka berdua sekarang.

"Sakura-san, mau makan dulu?" Sakura semakin merasa malu saat sasori menanyakan hal itu. "Tidak perlu, akasuna-sama." Jawab sakura bohong sambil tersenyum meringis karena malu. Akhirnya dia kembali menolehkan kepalanya menghadap ke depan sekarang. Sakura benar-benar merasa malu sekarang, lalu dia melihat ke arah sasori. Pria itu terlihat menutupi mulutnya dengan salah satu tangannya. Dia hanya menyetir dengan sebelah tangannya. Mungkin jika itu orang lain, mereka akan langsung jatuh cinta pada pria itu, karena sasori terlihat sangat keren sekarang. Namun tidak dengan sakura, dia tahu betul kalau pria itu sedang menahan tawanya.

Sasori tiba-tiba meminggirkan mobilnya kedan memasuki sebuah restoran yakiniku. Restoran itu terlihat lumayan ramai. Sasori melepas seat beltnya, ia lalu keluar dari mobil dan berjalan menuju pintu mobil tempat sakura duduk sekarang.

Sasori langsung membuka pintu mobil itu dan sakura hanya bisa memasang wajah kebingungannya melihat itu. Dia bahkan belum melepas seat beltnya sekarang. Sasori yang melihat wajah heran sakura, hanya tersenyum kecil dan membantu melepas seat belt gadis itu, lalu ia menepuk pelan kepala sakura sebelum beranjak berjalan masuk menju restoran.

Why Break Up?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang