25

1.5K 142 26
                                    

Sakura membeku. Matanya melebar menyadari apa yang dilakukan oleh pria di hadapannya sekarang. Dia sadar kalau ini tidak boleh, tapi tubuhnya membeku dan tidak bisa bergerak sama sekali. Dia menatap Sasuke yang kini tengah memejamkan matanya dengan bibir pria itu yang masih menempel di bibirnya. Kedua tangannya terangkat dan menyentuh dada Sasuke, berniat untuk mendorong pemuda itu. Namun, dorongan itu tidak ada tenaga sama sekali dan tidak akan berpengaruh apa-apa untuk pria itu.

Sebaliknya, bibir Sasuke yang awalnya hanya menempel di bibir Sakura itu sekarang sudah mulai bergerak dan sedikit menggigit bibir bawah gadis itu serta tangan kekar miliknya pun menarik pinggang gadis itu agar lebih mendekat lagi padanya.

Tubuh Sakura tersentak mendapat perlakuan seperti itu dari Sasuke. Apa yang sedang terjadi sekarang? Setelah akhirnya tersadar, Sakura pun mengumpulkan seluruh tenaganya untuk mendorong pria itu dan melepaskan ciuman mereka. Dan kali ini berhasil. Sasuke pun terdorong ke belakang dengan ekspresi yang sedikit kaget.

Setelah mendorong pria itu, Sakura pun bangkit dan berlari kecil menuju pintu. Saat dia sudah berhasil menari gagang pintu kamar Sasuke, pria itu menahannya lagi dengan cara memeluknya dari belakang. Sakura berjengit kaget ketika merasakan lengan pria itu melingkari bahunya dengan sangat erat. Sama seperti Sasuke yang tidak mau menyerah untuk melepaskan Sakura, Sakura pun semakin meronta berusaha melepaskan diri dari Sasuke.

"Sasuke-kun, aku mohon jangan begini." Sakura mengatakan itu setenang mungkin, berpikir dengan begitu Sasuke akan menyerah dan melepaskannya. Namun Sasuke tidak bergerak sedikitpun, Pria itu bahkan menyenderkan kepalanya di bahu Sakura, menyembunyikan wajahnya disana dengan pelukan yang semakin mengerat.

"Sasuke-kun!" Sakura meninggikan nada suaranya kali ini. Dia benci ini. Jika Sasuke terus melakukan ini kepadanya, dia takut dirinya juga akan goyah. Sama seperti Sasuke, perasaan yang dia miliki masih sama seperti dulu. Namun dia harus sadar sekarang, dia tidak pantas untuk berdiri di samping Sasuke. Dulu dia merasa tidak pantas berdiri di sebelah Sasuke karena perbedaan status yang begitu jauh. Sekarang, dia merasa tidak pantas untuk kembali ke sisi pria itu karena dia sudah menyakitinya selama bertahun-tahun.

"Aku tidak mau."

Sasuke yang awalnya terus membisu pun akhirnya bersuara. Walaupun kata-kata yang Sasuke ucapkan bukanlah yang ingin Sakura dengar.

"Sasuke-kun, kau tidak boleh seperti ini. Aku mohon, kita selesaikan ini. Kau harus baha-"

"Sakura."

Sakura tersentak dan merasa sedikit takut sekarang. Sasuke memotong perkataannya dengan suara yang sangat dingin. Lengan yang sejak tadi melingkari bahu Sakura itu pun akhirnya terlepas. Sakura merasa sedikit lega sebelum akhirnya Sasuke mencengkram kedua bahu gadis itu sedikit erat dan membalikkan tubuh gadis itu ke arahnya.

Sakura reflek mendongak menatap ke mata sekelam malam milik Sasuke. Mata pria itu sedikit memerah dan bergetar. Rahang pria itu mengeras karena marah. Sungguh, selama mereka berpacaran dulu, dia tidak pernah sekalipun melihat Sasuke memasang ekspresi seperti ini. Bahkan, sekarang pun, ketika dia bertemu Sasuke, ekspresi yang pria itu keluarkan hanyalah lesu, dan datar.

Sakura merasa takut sekarang. Pria ini telah terlalu sabar menghadapi dirinya, sangat wajar jika dia ingin marah dan mengeluarkan semuanya.

"Jawab aku." Sasuke menatap emerald Sakura dengan begitu lekat.

"Bagaimana kau bisa tau kalau kebahagiaanku adalah dengan tidak bersamamu?"

Bagi Sakura, itu bukan pertanyaan yang sulit untuk dijawab. Saat dia hendak menjawab, Sasuke kembali memotongnya dan mengeluarkan kata-kata yang menusuk untuk Sakura.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 05, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Why Break Up?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang