"Sakura, kau sedang apa? Cepat layani pelanggan." Suara bosnya memecah lamunan sakura. Gadis itu perlahan mendekati meja tempat sasuke dan sepupunya berada.
"Permisi, saya akan mencatat pesanan anda." Mendengar suara gadisnya, sasuke refleks mengangkat kepalanya. "Saku-" "sudah dipilih pesanannya?" ucapan sasuke terhenti kala sakura langsung memotong perkataannya.
Gadis itu dengan cepat mencatat pesanan mereka dan langsung pergi meninggalkan mereka. Terutama sasuke yang bingung dengan tindakan dari sakura.
"Sasuke, ada apa?" Tanya salah satu sepupu sasuke. "Ah tidak apa-apa." Jawab sasuke.
.
Setelah nongkrong cukup lama di cafe itu, sepupu sasuke memutuskan untuk pulang lebih dulu meninggalkan sasuke yang mengatakan kalau dia akan menyusul nanti.
Sasuke masih setia menunggui sakura di cafe. Gadis itu tidak kunjung terlihat setelah dia menanyakan tentang pesanan tadi. Lalu, saat orang yang dia cari sejak tadi memunculkan batang hidungnya sasuke langsung bangkit dari duduknya.
"Sakura!" Panggil sasuke sambil melambaikan tangannya. Sakura yang mendengar itu langsung melangkah ke arah sasuke. "Sasuke-kun! Dimana teman-temanmu tadi?" Tanya sakura. Sasuke menaikkan sebelah alisnya sebelum menjawab pertanyaan sakura. "Mereka sepupuku. Mereka sudah pulang duluan." Jawab sasuke.
Ternyata dugaan sakura benar. Itu adalah sepupu pacarnya itu. "Sakura." Panggil sasuke lagi. "Ya?" Jawab sakura. "Itu- ah tidak jadi." Sakura hanya mangut-mangut mendengar sasuke mengatakan itu. Sebenarnya jika moodnya dalam kondisi yang baik dia pasti akan terus menekan sasuke untuk melanjutkan perkataannya. Namun, dia tidak terlalu mood hari ini. Jadi dia hanya mengiyakan perkataan pria itu.
.
Jam pulang kerja telah usai, sakura hendak pulang diikuti oleh sasuke yang menggandeng tangan gadis itu. Tanpa sengaja, sakura menoleh ke belakang dan menemukan shion yang memandang kagum ke arahnya. Jujur, sakura sangat risih dengan tatapan gadis itu sekarang.
Hari ini sasuke terlihat berbeda. Pria itu mengenakan setelan jas formal namun tidak memakai dasi. Dia sepertinya habis menghadiri acara resmi keluarga. Begitu juga dengan penampilan 3 pria yang bersama kekasihnya itu tadi.
"Kau terlihat keren, sasuke-kun! Kau benar-benar seperti orang yang berasal dari dunia yang berbeda denganku!" Ucap sakura. Sasuke yang mendengar itu hanya tertawa kecil. "Kau sangat pandai berkata-kata." Tanggapan sasuke membuat sakura cemberut. Sejujurnya, itu bukan kata-kata pujian semata. Itu adalah kejujuran sakura. Dia sengaja mengatakan itu karena dia tahu bahwa sasuke hanya akan menganggap itu sebagai candaan.
.
6 bulan sebelum putus...
Sakura merasa sangat risih dengan kelakuan shion sekarang. Gadis itu dengan terang-terangan mendekati dirinya semenjak gadis pirang itu tahu bahwa sakura dan sasuke berpacaran.
Bahkan shion dengan terang-terangan meminta sakura memberikan tips untuk menggaet pria seperti sasuke. Sakura hampir naik pitam saat mendengar itu, kalau ayame tidak menghentikannya, mungkin dirinya sudah menjambak rambut shion sekarang.
Beruntung sasuke tidak datang kesini hari ini. Bagaimanapun juga, dia tidak ingin menunjukkan sisi buruknya ini kepada pria itu.
Sejak tahu bahwa sakura risih berada di dekatnya, shion akhirnya mulai menjauhi sakura. Namun, dia terus membucarakan sakura dibelakangnya dan tentu saja sakura tahu akan hal itu.
"Cih dasar sombong! Dia benar-benar wanita serakah, dia sepertinya sudah merasa sangat hebat bisa memiliki pacar setampan dan sekaya uchiha-san!" Sakura yang baru saja keluar dari toilet menggenggam erat lap yang ada di tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Break Up?
Fanfiction"Sasuke-kun, ayo putus." senyum di bibir sasuke seketika langsung hilang saat mendengar kata-kata yang paling ditakutinya itu. Disclaimer : Masashi Kishimoto Rated : T Genre : Romance Pair : SasuSaku Terinspirasi dari drama korea 'Our Beloved Summer'