Hari ini, sakura kembali masuk kerja seperti biasa. Namun gadis itu memiliki pekerjaan yang baru. Yaitu, merawat bosnya yang sedang cedera, Akasuna Sasori.
Sakura menunggu kehadiran pria itu cukup lama. Apa mungkin sasori tidak jadi masuk kerja. Saat sedang sibuk berpikir, ponsel yang ada digenggaman gadis itu berbunyi. Dan panjang umur, ternyata yang meneleponnya adalah sasori.
"Halo, Sasori-san?" Sasori tidak langsung menjawab. Terdengar tarikan nafas yang cukup kencang sampai akhirnya suara pemuda itu terdengar. "Ano... maaf sakura, aku bukannya ingin merepotkanmu namun aku tidak bisa ke kantor hari ini. Jadi, bisakah kau datang kemari?" Mendengar itu, sakura langsung terdiam. Lalu akhirnya memilih menyetujui permintaan pria itu. Toh, ini bukan pertama kalinya dia ke tempat tinggal pria itu. Kadang dia akan mengurus pekerjaan dengan sasori sampai dini hari di apartemen pria itu.
.
Sakura sudah sampai di aprtemen mewah tempat tinggal bosnya itu. Dia menekan bel dan menunggu sasori membuka pintunya.
Cklek
"Ah sakura, kau sudah datang. Maaf merepotkanmu." Sakura memberikan bungkusan makan siang yang dia beli tadi sebelum datang ke apartemen pria itu. "Tidak apa-apa, sasori-san. Ini memang sudah menjadi tugas saya." Jawab sakura sambil memasang senyum manisnya.
Sasori sempat terpesona saat melihat itu. Setelah itu, dia langsung menyuruh gadis itu masuk. Sakura memperhatikan sasori yang terlihat kesusahan berjalan dengan bantuan kruk. "Apa kaki anda masih sakit?"
"Ah, ini sudah tidak terlalu nyeri seperti kemarin. Namun, masih sulit untuk berjalan." Sakura menganggukkan kepalanya mendengar itu.
Saat tiba di ruang tengah, ia tanpa sengaja melihat ke dapur. Disitu terlihat bahan-bahan masakkan yang berserakan. Kelihatannya sasori sedang memasak sebelum dia datang kesini tadi.
"Sasori-san, apa anda sedang memasak?"sasori yang tengah meletakkan bungkusan yang dibawa sakura tadi langsung menoleh ke arah dapur. "Ah iya, sebenarnya aku sedang memasak. Itulah kenapa aku memanggil sakura kesini. Memasak saat kakimu sedang sakit benar-benar merepotkan." Jawab sasori sambil terkekeh.
"Baiklah kalau begitu, biar saya saja." Mendengar itu sasori langsung melambai-lambaikan tangannya menolak keinginan sakura. "Tapi kau sudah membawa makanan, kita makan yang ini saja." Sakura memperhatikan jam dinding yang ada diruang tengah.
"Ini masih jam 10 dan sasori-san belum sarapan. Makanan itu untuk makan siang saja, nanti akan saya hangatkan." Sasori merasa tidak ada gunanya menolak keinginan gadis itu. Akhirnya, dia menyetujui permintaan sakura dan mulai memperhatikan gadis itu memasak.
Sakura terlihat sangat mahir dalam hal ini. Sasori sangat terpana dengan pemandangan saat gadis itu memasak. Setelah masakannya matang, sakura langsung memindahkan makanannya di dua mangkuk yang sudah tertata di atas meja.
Sakura memasak sup miso sebagai sarapan. Sasori mulai menyendok supnya. Saat sup itu sudah masuk ke dalam mulutnya matanya langsung berbinar saat lidahnya mengecap rasa dari sup miso itu.
"Wah sakura, ini sangat enak." Sakura yang sedang memperhatikan sasori tersenyum kecil mendengar pujian dari bosnya itu. Dan ikut makan bersama sasori.
Setelah acara sarapan mereka, sakura memperhatikan apartemen sasori. Apartemen pria itu terlihat sedikit berantakan. Sasori yang mengetahui kemana arah pandang sakura hanya menggaruk-garuk belakang kepalanya malu. "Ah, itu... orang yang biasanya membersihkan apartemenku tidak bisa bekerja hari ini. Dan kebetulan kakiku juga sedang seperti ini hehe." Sakura yang mendengar itu, langsung mengikat rambut pendeknya, dan menggulung lengan kemejanya.
Gadis itu berniat merapikan apartemen pria itu. Sasori yang melihat sakura mulai melangkah langsung mengejar gadis itu. "Sakura tunggu! Kau tidak perlu merapikan tempat ini!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Break Up?
Fanfiction"Sasuke-kun, ayo putus." senyum di bibir sasuke seketika langsung hilang saat mendengar kata-kata yang paling ditakutinya itu. Disclaimer : Masashi Kishimoto Rated : T Genre : Romance Pair : SasuSaku Terinspirasi dari drama korea 'Our Beloved Summer'