Jam mengajar telah selesai, Dina keluar berjalan dari kelas setelah muridnya pulang. Rasa letih dan lapar menghampirinya, Dina ingin segera cepat pulang. Pada saat dina berjalan ke arah parkir, dari kejauhan Yanti berlari memanggil namanya.
"Din.. Dina!"
"Ada apa yan?" Dina menatap Yanti penuh tanda tanya.
"Gawat Din.. itu, murid kamu si mika kecelakaan didepan sekolah waktu dia mau pulang". Jelas Yanti mencoba mengatur napasnya.
"Apa?"
Dina langsung berlari keluar gerbang sekolah, ia melihat keramaian di sana. Dina langsung menerobos keramaian tersebut. Dina membawa tubuh mika kedalam pelukannya sehingga darah menodai baju mika.
"Mika... Bangun nak.. Pak tolong bantu saya bawa mika kerumah sakit" Dina panik.
Akhirnya dengan bantuan beberapa orang tua murid Dina bisa membawa mika kerumah sakit. Sekarang Dina sedang menunggu kondisi mika yang sedang di periksa dokter.Tak lama kemudian dokter keluar dari ruangan tersebut.
"Keluarga pasien?"
"Saya dok.. bagaimana keadaaan mika dok?"
"Anda orang tuanya?" Tanya dokter.
"Bukan dok, saya gurunya. Orang tuanya sedang dalam perjalanan ke sini".
"Bu dina, dokter.." panggil mama mika bersama dengan ayah mika yang baru tiba.
"Bagaimana keadaan putri saya dok?" tangis mama mika
"Keadaannya sekarang baik baik saja, beruntung luka nya tidak terlalu serius. Tetapi mika harus tetap dirawat secara intensif untuk melihat perkembangan selanjutnya". Jelas dokter.
"Syukurlah.." ucap ayah mika lega.
Dina mendengarnya juga merasa lega.
"Kalau begitu saya permisi dulu"
"Terima kasih dok"
"Ibu, bapak saya juga mau pamit. Semoga mika cepat sembuh agar dapat kembali bersekolah" pamit Dina.
"Terima kasih banyak Bu, karena sudah menolong mika"
"Sama sama pak, bu".
***
Irham duduk di bangku taman dengan pandangan kosong tetapi tidak dengan pikirannya, ia menikmati secangkir kopi untuk menenangkan pikirannya.
"Ham.. gawat ham" ucap beni panik setelah menemukan Irham di duduk di taman.
"Apaan si loe berisik"
"Itu ham, gue lihat.." ucapan beni terpotong oleh teriakan Yudi.
"Irham!!!" Lari Yudi kearah mereka.
"Apaan si loe Yud, ganggu aja. Gue mau nyampein hal penting ke Irham".
"Urusan ini lebih penting lagi dari urusan loe"
"Enggak, urusan gue lebih penting"
"Gue"
"Gue"
"Diam!! Loe berdua bukan anak kecil lagi. Bisa enggak sehari aja hidup tenang" kesal Irham pergi meninggalkan mereka berdua.
"Ham, loe kemana aja gue cariin dari tadi". Tanya haris
Irham sedang malas berurusan dengan mereka bertiga, ia hanya ingin sendiri sekarang.
"Gue enggak mau denger apapun dari kalian". Ucap Irham
"Gue tadi lihat Dina di ruang UGD, bajunya berdarah...." Ucap haris
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You by Ibelcia (End)
General Fiction"Dina sadarlah, hentikan hatimu, jangan semakin jauh kamu jatuh cinta kepadanya" ucap Dina dalam hati. "Aku ingin hubungan kita baik-baik saja seperti dulu" lirih Tania. "Bukannya mama senang lihat aku begini, Dia sudah mewujudkan keinginan mama" uc...