Part 20

8.4K 268 3
                                    

Irham mengantar Azriel ke rumah tepat sebelum Dina pulang. Irham membantu Azriel untuk turun dari mobil dan mengantarkannya ke depan pintu rumah. Irham mengelus puncak kepala Azriel lalu tersenyum.

"Papa.. hali ini jiel seneng banget. Telima kasih ya pa" ucap Azriel tersenyum.

Irham menyetarakan tubuhnya dengan Azriel dan membalas senyumannya.

"Jiel mau kan tunggu papa? Papa janji secepatnya kita bakal sering menghabiskan waktu bersama" ucap Irham.

"Jiel mau pa" ucap Azriel senang.

"Sstt... Jangan bilang mama, papa mau kasih kejutan untuk mama" ucap Irham.

Azriel menautkan jari kelingkingnya pada jari kelingking Irham. Mereka berdua tersenyum.

"Papa pulang dulu ya" ucap Irham pamit.

"Hmm.. hati hati ya pa. Dadadada" ucap Azriel melambaikan tangannya.

***

Sudah hampir 3 hari semenjak Irham mengantarkan Azriel pulang ke rumah Dina. Irham sangat merindukan putranya namun ia harus bersabar agar rencananya dapat berjalan dengan mulus kedepannya.

Pintu ruangan Irham terbuka menampakan 3 teman serangkai. Siapa lagi jika bukan Yudi, beni dan haris. Mereka duduk di sofa, Irham berjalan menghampiri mereka.

"Bagaimana hasilnya?" Tanya Irham.

"Bukannya kau sudah yakin akan hasilnya, lalu mengapa kau masih tetap melakukan tesnya?" Tanya Yudi.

"Hanya untuk sebagai bukti" Irham mengambil kertas, lalu membukanya. Dan benar saja hasilnya sesuai dengan keinginannya. 99,9% irham adalah ayah biologis Azriel.

"Lalu, apa yang akan loe lakukan ham dengan itu?" Tanya beni.

"Tentu saja, aku akan mengambil apa yang seharusnya menjadi milikku. Dengan ini, dina tidak akan bisa mengelaknya" ucap Irham datar.

"Jadi, loe berencana tinggal di sini selamanya?" Tanya yudi.

"Tidak, aku akan membawanya ke kota". Ucap Irham.

"Tania pasti sangat terkejut mendengar kabar..." Ucap haris.

"Jangan beri tahu keluarga gue mengenai masalah ini sampai gue kembali ke kota dan membawanya, termasuk juga tania" ucap irham dengan tatapan tajam dan rahang yang mengeras.

***

Esoknya irham kembali menjemput Azriel setelah pulang sekolah. Azriel sangat senang bisa menghabiskan waktu dengan papanya setah beberapa hari tidak berjumpa. Irham membawa Azriel ke kota membeli beberapa mainan dan perlengkapan lainnya untuk Azriel. Azriel sangat senang dengan pemberian papanya.

"Wuah papa.. ini sangat selu gamenya" ucap Azriel memainkan benda persegi di tangannya berupa tablet.

"Jiel suka?" Tanya Irham sambil menyetir mobil untuk kembali ke desa.

"Suka" ucap Azriel senang tersenyum lebar ke arah Irham begitu pun juga dengan Irham.

"Jiel mau main ke rumah papa dulu?" Tanya Irham.

"Hmmm... Boleh" ucap Azriel menyetujui.

Tidak berapa lama mobil Irham tiba di rumah dinasnya. Irham melihat Azriel yang tertidur pulas sambil memegang tablet yang menyala. Ternyata Azriel ketiduran sambil menonton kartun. Irham menggendong putranya dengan hati hati agar Azriel tidak terbangun.

Beni keluar dari rumah setelah mendengar mobil Irham kembali.

"Ben, tolong bantu gue ambil barang di bagasi" ucap Irham berjalan masuk ke rumah yang ia tempati bersama beni.

Only You by Ibelcia (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang