Dina keluar dari kamarnya, setelah seharian ia bermalasan dikamar. Hari ini weekend, ia ingin menikmati waktu dirumah. Dengan kaos kebesaran dan celana pendek selutut ia berjalan menuju dapur sambil melihat ponsel penuh dengan motif dari grup SMA nya.
"Kau sudah lihat? Setengah jam lagi kita berangkat". Ucap Irham yang tiba tiba datang menghampirinya.
"Kemana?" Tanya Dina mengamati Irham sedang minum.
"Bukankah ada reuni SMA?" Ucap Irham.
"Aaaah..." Ingat Dina.
"Ada apa?" Tanya Irham.
"Itu.. tiba tiba aku teringat. Aku ada janji duluan dengan Yanti sore ini. jadi aku tidak bisa ikut reuni". Ucap Dina
"Benarkah? Atau kau ingin menghindar tidak datang ke reuni? Ku perhatikan kau tidak pernah datang". Tanya Irham.
Dina tidak pandai berbohong, Irham bisa dengan mudah mengetahuinya.
"Kau tidak pandai berbohong Din". Ucap Irham.
"Oke. Lagi pula tidak masalah jika aku tidak datang, Aku juga bukan orang penting. Jadi reuni tetap bisa berjalan bukan. Berbeda denganmu". Jelas dina.
"Maksudnya?" Tanya Irham.
"Aku tidak ikut, jika kau ingin pergi bawalah Tania" ucap Dina.
Irham marah mendengar perkataan dina.
"Mengapa harus dia?" Tanya Irham.
"Karena dia wanita yang tepat." Ucap Dina meninggalkan Irham.
***
Irham datang sendiri ke acara reuni. Sudah lama ia tidak bertemu dengan teman SMA nya. Sesampainya di sana, ia melihat teman SMA nya berkumpul.
"Aku sampai sekarang tidak menyangka jika Dina bisa menikah dengan irham" ucap Juli.
"Iya aku juga, Dina pakai apa sampai Irham mau menikahinya" ucap Sonya
"Kok bisa ya Irham milih Dina daripada tania. Padahal Irham cocoknya sama Tania" ucap Nabila.
"Namanya aja Uda jodoh" ucap lana.
Irham sangat marah mendengar teman temannya membicarakan dina, ia merasa marah dan tidak terima. Wajahnya mengeras dengan tangan yang mengepal.
"Ohh.... Irham" panggil Akbar sehingga membuat teman lainnya menghentikan pembicaraan mereka.
"Irham ayo duduk sini" ucap lana.
"Aku tau sekarang, kenapa Dina tidak mau jika ku ajak untuk reuni. Kalian tidak pantas menilai sesuatu untuk orang lain, kecuali hanya orang itu yang tahu mana yang pantas atau tidak untukknya." Ucap Irham.
"Sayang sekali aku harus mendengar pembicaraan kalian. Berharap saja, semoga pertemanan kita masih baik baik saja. Aku duluan" lanjut Irham meninggalkan teman temannya.
***
Dina tertawa menonton siaran yang ada di TV Sambil memakam Snack yang dia beli di swalayan tadi. Ada begitu banyak makanan dan minuman ringan yang ia beli satu plastik besar. Moodnya benar benar membaik hari ini sampai ia merasakan sofa di sampingnya bergoyang.
Dina memalingkan wajahnya untuk melihat siapa yang duduk disampingnya. Dina terkejut melihat Irham yang sudah pulang.
"Ada apa?" Tanya Irham memilih Snack lalu membukanya.
"Mengapa kau cepat sekali pulang? Apa tidak jadi?" Tanya Dina.
"Aku bosan disana" ucap Irham yang membuat Dina Irham.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You by Ibelcia (End)
General Fiction"Dina sadarlah, hentikan hatimu, jangan semakin jauh kamu jatuh cinta kepadanya" ucap Dina dalam hati. "Aku ingin hubungan kita baik-baik saja seperti dulu" lirih Tania. "Bukannya mama senang lihat aku begini, Dia sudah mewujudkan keinginan mama" uc...