Part 25

7.8K 275 8
                                    

Brak

Suara pintu terbuka. Irham dan Tania sangat terkejut mendengar pintu terbuka dengan kuat ditambah dengan orang yang muncul di balik pintu.

"Kamu kenapa yud?" Tanya Tania melihat keadaan Yudi seperti orang panik.

Irham semakin heran melihat beni dan haris yang juga terlihat panik mengikuti Yudi.

"Ada apa?" Tanya Irham datar.

"Dimana dia?" Tanya Yudi menelan Saliva nya kesusahan.

"Siapa yang kamu maksud yud?" Tanya Tania.

"Apa tidak ada orang yang datang ke sini?" Tanya Yudi ketakutan.

"Dari tadi hanya kami berdua" ucap Tania.

"Syukurlah" ucap Yudi legah diikuti oleh beni dan haris.

"Sebenarnya ada apa?" Tanya Irham dengan perasaan menjanggal di hatinya.

"Eng....enggak ada apa-apa ya kan ben" ucap Yudi terbata-bata.

Irham menatap tajam ke arah Yudi, beni dan haris.

"Beri tahu gue atau gue bakal cari tahu sendiri" ancam Irham.

Yudi, beni, dan haris sejenak terdiam. Yudi dan beni terlihat takut dengan tatapan Irham sehingga mereka tahu untuk memberitahu Irham.

"Dina datang ke ruangan ini ingin bertemu sama loe ham, tapi sepertinya tidak terjadi. Kemungkinan ia salah paham" jelas Haris menatap Irham dan Tania.

"Apa! Dina? Dina ada disini?" Tanya Tania terkejut.

"Sial!! Kenapa kalian enggak cepat beritahu gue!!" Ucap Irham marah berlari meninggalkan ruangan tersebut.

Haris mencegah Tania yang akan menyusul Irham.

"Ris, lepasin tangan aku. Aku mau bertemu dengan Dina" ucap Tania kesal.

"Jangan sekarang" mohon haris.

Irham mengendarai mobilnya dengan kecepatan yang tinggi, tidak memperdulikan jalan yang rusak yang bisa membahayakan nyawanya.

Irham tergesa-gesa memasuki rumah yang sudah hampir sebulan ia tempati bersama Dina.  Irham menutup pintu rumah dan berjalan kearah kamar Dina. Beruntungnya Irham masih mendapatkan keberadaan Dina di dalam ruangan tersebut.

Dengan cepat Irham menarik koper yang berisi baju Dina. Dina sangat terkejut mendapati Irham berada di sampingnya.

"Kembalikan Irham!" Ucap Dina marah sambil mencoba menarik kopernya di belakang tubuh Irham namun Irham mencegahnya.

"Dan membiarkanmu kabur lagi?  Jangan harap Din!" Ucap Irham penuh penakanan lalu mendorong koper itu menjauh dari mereka.

Dina berusaha untuk mengambil kopernya namun Irham menghadangnya.

"Seharusnya dari awal, aku lebih berani untuk menyudahi hubungan ini dan kita selesai. Jadi sekarang, aku ingin kita bercerai. Jadi sebaiknya kamu pergi sekarang atau aku yang akan pergi!" Teriak Dina marah.

"Kita tidak bisa bercerai dan aku akan pergi ketempat dimana kamu pergi Din" ucap Irham datar.

"Kamu egois, kamu tidak bisa melakukan semua ini kepadaku Irham. Aku tidak mau kamu bodohi lagi. Ceraikan aku sekarang juga" marah Dina.

"Kamu meminta cerai, apa karena melihat aku dengan Tania saja di dalam ruangan itu? Seperti waktu itu, ketika kamu juga melihat kami berdua dan memutuskan pergi?" Tanya Irham.

Dina terkejut mendengar perkataan Irham bagaimana ia bisa tahu tentang itu.

"Aku tidak peduli tentang kalian dan kepergianku bukan karena itu tapi perjanjian kita." Ucap Dina emosi.

Only You by Ibelcia (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang