3. Nikah Yuk?!!

1.5K 49 0
                                    

2 bulan kemudian....

Rafka tak kunjung mendapatkan calon istrinya sendiri, bukan tak mendapatkan tapi pemuda itu terlalu malas untuk mencarinya. Walaupun begitu ancaman Ningsih masih menghantuinya sampai hari ini. Tiga bulan lagi udah ganti tahun, masa iya kawin sama dia. Pikirnya berat sampai-sampai ponselnya berdering saja dia tidak dengar. Bingung bercampur pusing yang kini sedang ia rasakan, tak ingin menikah dengan wanita kemarin tapi sampai sekarang dia belum menemukan sosok yang tepat untuk diajak ke pelaminan.

" Kayanya bener kata Wilma, ini karma gue." Desahnya frustasi, agak menyesali perbuatannya dimasa lalu yang sering bergonta-ganti pacar.

🌿

Sejak beberapa saat yang lalu seorang gadis terus menggulingkan tubuhnya ke kanan dan ke kiri secara bergantian, karena tak bisa memejamkan matanya malam ini. Pikirannya tiba-tiba menjadi kalut mengingat pembicaraannya dengan seseorang sore tadi. Rasanya masih belum percaya tapi memang itu yang dia dengar.

" Aarrghh... Rafka??!! Bikin gue stres aja deh tu orang." Umpatnya kesal sambil mengacak-acak rambutnya frustasi lalu menghembuskan nafasnya kasar.

" Kenapa harus gue coba?? Kenapa nggak orang lain aja." Dumelnya masih tak terima.

Flashback

Setelah selesai dengan jam prakteknya Wilma lalu pergi ke salah satu caffe untuk memenuhi ajakan makan bersama sahabatnya. Ya sebenarnya dia malas tapi karena embel-embel ini untuk merayakan hari ulangtahun sahabatnya yang sebenarnya sudah dua hari lalu, jadi dia datang saja. Mumpung makan gratis.  Gadis dengan celana kulot pajang berwarna mocca dan kemeja hitam pendeknya, duduk menghadap sahabatnya yang sudah datang lebih dulu.  Mereka lalu memulai obrolannya sambil memakan pesanannya.

" Wil, nikah yukkk?!!"





Byuuurrrrrr....





Wilma menyemburkan air minumnya saat mendengar kalimat yang baru saja sahabatnya lontarkan. Syok, kaget dan terkejut.

" Apaahhhh??!!! Nikah?? Nggak salah denger gue??" Heboh Wilma menatap heran kearah pemuda di depannya untuk memastikan apakah yang dia dengar baru saja benar??

Rafka hanya mengangguk menanggapi ke kagetan sahabatnya. Membuat Wilma terdiam sejenak mencerna apa yang baru saja terjadi. Wah... Sepertinya sahabatnya sedang melawak sekarang.

" Aduh... Lawakan lo garing banget sih Raf." Elaknya mencoba menganggap ini tidak serius. Tapi kenapa ekspresi Rafka datar-datar saja dan ya...




" Gue nggak lawak Wil, gue serius." Tekannya menatap dalam manik mata didepannya.

Ck. Drama apaan lagi sih ini?? Gumannya dalam hati. Dia merasa jika sahabatnya sedang sakit makanya ngelantur seperti ini, tidak jelas seperti jodohnya. Gadis cantik itu menggaruk kepalanya yang tidak gatal bingung harus menanggapi apa tentang kalimat tadi. Aneh tapi memang itu yang dia dengar.

" Badan lo nggak anget, tapi kenapa omongan lo ngelantur kaya gini sih?" Ujar Wilma setelah menyentuh dahi Rafka dengan punggung tangannya. Memastikan jika sahabatnya tidak dalam keadaan sakit, karena biasanya orang sakit akan ngelantur omongannya.

" Gue nggak ngelantur Wil, gue serius. Nikah yuk?!!" Sanggah Rafka  dan mengulang ajakan menikahnya, membuat gadis dihadapannya terdiam lagi.

S E R U M A H 🏡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang