6. Malam Pertama

3.8K 43 0
                                    

Pukul 19.37 semua anggota keluarga sudah berkumpul di meja makan untuk melaksanakan acara makan malam bersama. Kedua pengantin masih menjadi pusat perhatian mereka semua, ya raja dan ratu semalam itu secara tidak sengaja sudah menciptakan momen romantisnya sendiri. Sebisa mungkin Rafka melakukan semua keinginan yang pernah Wilma utarakan padanya bagaimana pernikahan impiannya nanti. Untuk mengimbangi Rafka yang telah bekerja keras tanpa rasa terpaksa melakukan ini semua, Wilma juga berusaha untuk tidak terlihat canggung seperti permintaan suaminya.

" Wil, kok kamu mau sih nikah sama Rafka??" Bisik Ningsih yang kebetulan duduk disebelahnya.

" Kayanya Rafka pakai jampi-jampi deh bu... Makanya aku jadi mau sama dia." Balas Wilma setengah tertawa melihat wajah kaget ibu mertuanya.

" Pantesan aja, yang kemarin ditanya belum dapat calon tiba-tiba mau lamaran." Tanggap Ningsih.

" Tapi ibu seneng sih kalo kamu sama Rafka nikah, jadikan ibu nggak perlu khawatir lagi sama dia." Tutur Ningsih senang karena Wilma adalah sahabat anaknya sendiri jadi sudah pasti tau semua tentang pemuda itu.

Selesai acara makan malam beberapa anggota keluarga memilih pergi masuk ke dalam villa dengan alasan tidak kuat hawa dingin, tapi ada beberapa juga yang masih menikmati udara malamnya. Seperti Wilma dan Rafka yang memilih duduk disebuah bangku menatap indahnya langit malam ini yang bertabur bintang.

" Raf, kok mantan lo nggak ada yang datang sih tadi?" Tanya Wilma sedikit heran pasalnya mantan pacar suaminya ini sangatlah banyak, tapi tidak satupun yang datang ke pernikahan mereka.

" Nggak gue undang, males nggak penting juga." Jawabnya acuh.

" Ya seenggaknya Arum kek diundang." Singgung Wilma.

" Buat apa?? Nggak ada ya sejarahnya Rafka ngundang mantan. Emang lo diundang semua mantannya." Ujar Rafka setengah mencibir istrinya hingga pipi itu menggembung.

" Ya kan mantan gue nggak banyak, jadi wajar dong kalo gue undang semua." Belanya melirik sekilas suaminya.

" alesan... Padahal niatannya buat pamer kan kalo lo bisa dapatin yang lebih ganteng dari mereka, iya kan...." Goda Rafka menaik-turunkan alisnya membuat Wilma mencebikan bibirnya.

" Sok tau deh." Ketusnya malas.

Namanya juga sahabat tapi menikah ya begini jadinya tetap satu frekuensi dengan ke abstrud an masing-masing. Satu hobi menggoda dan yang satunya sensian kalo digoda.

" Pa... Pulang besok sore aja ya. Athar  masih betah disini." Tawar pemuda berbaju putih itu pada sang ayah.

" Jalan kaki tapi, papa sih mau pulang besok pagi." Ancam Arif yang tau niat dibalik kata pulang besok sore saja.

" Ya udah pulang bareng kakak lah. Biar nanti kalo papa digodain janda nggak ada yang bantu hahaha...." Anak durhaka tapi ya mau bagaimana lagi anak laki-lakinya ini memang sengklek, otaknya sering di tinggal sembarangan.

Jam menunjukkan pukul 23.45 sudah beberapa saat yang lalu Rafka dan Wilma memasuki kamar pengantin mereka. Kenapa tiba-tiba jadi akward?? Wilma jadi merinding sendiri melihat dekorasi kamar pengantin ini. Jadi kaya gini rasanya malam pertama? Gumannya dalam hati masih setia mengedarkan pandangannya ke seluruh kamar. Kelopak bunga mawar yang dibentuk love diatas ranjang itu sudah hancur di obrak-abrik oleh Rafka, katanya alay.

" Wil... Nggak mau nyobain malam pertama yang sesungguhnya nih?" Tanya Rafka dengan smrikan nakalnya.

" Maksud lo apa ngomong kaya gitu?? Mau gue sleding pala lo?" Weh... Galak benar istrinya tapi Rafka suka. Soalnya Wilma kalo lagi marah-marah malah kelihatan sexy.

S E R U M A H 🏡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang