17. Siapa Yang Bilang

1.1K 45 0
                                    

Update lagi ya teman-teman...



HAPPY READING

Suasana rumah sakit yang sedikit lengah pada pagi hari, membuat langkah Wilma sedikit lebih santai sambil membalas sapaan hangat dari para rekan kerjanya. Setibanya di ruangan Wilma mendudukkan tubuhnya di kursi menyambar berkas data pasien hari ini. Matanya tak sengaja melihat sekotak kue di meja kerjanya. Dari siapa? Tanyanya bingung padahal penghuni ruangan ini hanya dia, Acha dan satu lagi perawat baru laki-laki.

" Selamat pagi dokter Wilma." Sapa Acha semangat karena baru saja tiba di ruangannya.

" Pagi Cha. Baru datang atau habis sarapan di kantin?" Tanya Wilma.

" Baru datang sih dok. Owh... Iya Vino belum datang dok?" Jawabnya dan duduk di meja kerjanya.

" Nggak tau. Tapi ini ada kue, dari siapa ya?" Acha melihat ke arah kotak kue di atas meja atasannya.

Ceklek

Pintu ruangan terbuka menampilkan seorang perawat laki-laki bertubuh tinggi dengan lesung pipi yang khas dan lebih manis lagi kalo dia tersenyum. Kedua perempuan itu menatap ke arah Vino perawat baru yang berkerja untuk membantu Wilma saat bertugas.

" Vin, ini dari kamu?" Tanya Wilma menunjuk kotak kue di depannya.

" Oh... Bukan dok. Itu dari dokter Vira katanya syukuran atas kehamilannya. Maaf tadi saya ke kantin dulu." Jelas Vino dan Wilma hanya mengangguk.

" Ya udah Cha, potong deh taruh piring trus dimakan ya." Suruhnya lalu Acha beranjak dari tempat duduknya.

Vira hamil??? Perasaan kemarin belum deh. Guman Wilma heran karena kemarin wanita seprofesinya itu masih bercerita kalo belum ingin punya anak, tapi kenapa hari ini malah hamil?? daripada penasaran lebih baik saat jam makan siang nanti dia bertanya ke sumbernya saja.

🌿

Sejak memasuki kantornya tadi Rafka terus menebar senyum manisnya ke seluruh karyawan, sampai-sampai  ada yang mau pingsan karena tak sanggup melihat pesona bosnya. Ya bagaimana tidak senang setelah semalam bisa memeluk erat istrinya sampai pagi tadi tanpa adanya protes atau perdebatan. Wajahnya sumringah bisa menatap istrinya dari jarak yang benar-benar sangat dekat sekali tadi pagi. Wajah cantik natural, rambut yang sedikit berantakan dan juga bibir ranum tanpa polesan lipstik sangat indah sekali pemandangannya. Bahkan dia bisa mengambilnya kesempatan untuk mencicipi tekstur bibir Wilma di pagi hari tanpa ketahuan. Definisi indahnya pengantin baru.

" Tiara... Bikinin saya kopi cepet." Suruh Rafka sebelum memasuki ruangannya.

" Siap boss." Sahut Tiara kemudian beranjak.

" Bahagia banget kayanya boss, kenapa nih?? Habis dapat jatah ya..." Goda Aldi tersenyum jahil dan langsung di acungi jempol oleh atasannya.

" Wah... Mantep nih. Berarti sebentar lagi bakal ada boss junior yang ngobrak-ngabrik kantor hehehe..." Kekeh Aldi cengengesan.

" Boleh juga, nanti kamu yang jagain ya. Saya masuk dulu." Balas Rafka seketika menghentikan tawa sekretarisnya.

Untung boss coba kalo bukan... Ya gue tetap diam aja. Dumel Aldi dalam hatinya niatnya kan tadi hanya bercanda karena bosnya tebar pesona. Tapi dipikir-pikir lagi kalo sampai bosnya punya anak dan dia suruh menjaganya, ah... Tidak bisa ia bayangkan.

🌿

Akhirnya setelah hampir 2 tahun bekerja di rumah sakit ini, Wilma memiliki jam praktek yang tetap untuk berkerja di rumah sakit, mulai dari jam 08.00 s/d 16.00 jadi waktunya lebih tertata. Ah... Senangnya. Gumannya merentangkan kedua tangannya setelah seharian melayani pasien dan bersiap pulang. Acha dan Vino masih harus bergantian shif jaga sesuai dengan masa kontrak kerjanya. Tapi tetap saja setiap hari salah satu dari mereka akan ikut membantu pekerjaannya.

S E R U M A H 🏡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang