Terdengar suara Reres dari balik telepon. Gadis itu masih menyalakan ponselnya. Mendengar suara wanita yang begitu ia sayangi membuat Saga merasa sedikit lega.
"Res, oh God thanks. Kamu bakal balik 'kan?" tanya pria itu.
"Ga, aku pernah bilang 'kan? Kalau aku mau punya kehidupan sendiri," jawab Reres mencoba untuk membuat Saga bisa menerima keputusannya.
Saga mengacak rambutnya, frustrasi. "Boleh pergi Love, silahkan. Kamu boleh kemanapun kamu mau. Tapi .., kembali ke aku ya? Hmm?"
Saga masih berharap kalau Reres akan kembali. Tak peduli kapan dan entah berapa lama. Asalkan tujuan pulangnya adalah bersama dirinya, Saga tak masalah. Saga akan menunggu sampai gadis itu mau untuk kembali bersama dirinya.
"Sorry Ga," sahut Reres meminta maaf karena tak mungkin baginya untuk kembali.
"Res, please, please, aku mohon. Hmm? Res, mau apa? Mau sama haris? Hmm? Enggak apa-apa kamu sama siapa. Enggak masalah kamu jatuh hati sama siapa. Asal tetap sama aku, ya? Aku enggak akan maksa perasaan aku lagi. Semua berat buat kamu, karena tau perasaan aku? Aku mundur, enggak apa-apa Reres sama Haris, enggak apa-apa. Asal kembali ya? Balik sama Saga? Sama Saga aja ya? Sahabatan? Enggak apa-apa. Res .., please." Saga memohon, tak ingin Reres pergi meninggalkan dirinya.
Rasanya saat ini egoisnya Saga telah luntur. ia hanya ingin Reres tetap bersamanya, tak hilang dari jarak pandangnya. Mau sama Reres tak peduli meski dirinya bukan pilihan gadis itu. Sakit sekali mengetahui kalau harus berjauhan dengan gadis itu sedangkan selama ini yang ada bersamanya hanya Reres saja.
"Sorry Ga. Baik-baik ya, akan banyak yang sayang sama kamu. Saga jangan lu--"
"ENGGAK USAH SOK PEDULI KALAU KAMU ENGGAK MAU BALIK KE SINI RES!" Saga berteriak kesal.
Saga tau apa yang dikatakan Reres adalah sebuah kalimat perpisahan yang akan berisi banyak pesan ini dan itu. Saga tak mau itu, yang ia harapkan hanya kehadiran Reres saga.
"Okay Ga, maaf."
Saga hela napas, coba atur emosinya. "Mau balik atau enggak?"
"Ga--"
"Mau ke sini atau enggak?" tanya Saga lagi, menekankan.
"Enggak, sorry Ga."
Saga tertawa kecil, emosinya merespon lain. Atau tak tau lagi bagaimana harus bereaksi. "Mami aku nyuruh kamu pergi? Karena Aira?"
"Enggak Ga, aku yang minta ke luar dari rumah. Kamu kan tau kalau--"
"Udah cukup Res, cukup tau. Lo, selama beberapa hari ini pura-pura baik ke gue, cuma mau buat ninggalin gue?" tanya Saga.
"Iya." Reres menjawab singkat.
Satu kata yang diucapkan Reres membuat hati Saga bak ditusuk jutaan jarum, perih dan sakit sekali. Bahkan membuat Saga tercekat saat ingin mengatakan sesuatu. Tak menyangka kalau Reres bisa melakukan hal seperti ini padanya. Rasanya baru semalam ingin membangun sebuah dunia baru dimana hanya ada dirinya dan juga Reres saja.
Ingin memberikan segalanya untuk Reres. Mau coba untuk hadapi semua ketakutannya. Malam tadi indah sekali, bersama di pantai, bahkan Reres memberikan ciuman dan pelukan tanpa ia minta. Semalam dibuat bahagia sekali, sekarang dihancurkan berkeping-keping.
Saga tak tau bagaimana perasaannya saat ini, hela napas dengan mata yang berkaca-kaca. "Oke, jangan balik. Jangan hubungi gue. Mulai detik ini .., enggak akan ada lagi nama lo di dalam hidup gue. Oke? Ini mau lo? Oke."
"Sorry Ga," ucap Reres.
Semakin menyakitkan bagi Saga karena Reres terdengar baik-baik Saga. Menjawab semua dengan tenang, dan memang sepertinya hanya dia saja yang terlalu menginginkan Reres.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh My CEO (END)💜
Romance🪻 TAMAT DI KARYAKARSA 🪻 Tak percaya pada pernikahan tapi, Restu Kanaya Putri gadis bertubuh tambun itu ingin sekali memiliki anak. Bekerja sebagai penjaga bayi besar Alvian Saga Majendra sahabat yang juga atasannya. Buat ia memberanikan diri untuk...