🍄47. Kencan bertiga?🍄

645 65 15
                                    

Sebelum ke panti asuhan seperti biasanya, Reres membeli aneka Snack di mini market, membeli beberapa hadiah di toko mainan, juga memesan aneka sembako yang berada tak jauh dari panti. Hari ini memberikan sembako untuk 3 panti asuhan dan seperti biasa Panti Asuhan Welas Asih, tempat ia biasa memberi dan berinteraksi langsung.

Tentu saja selama semua kegiatan, Saga mengikuti, memerhatikan, mengamati. Reres jadi semakin menawan, bahkan tak masalah melihat ia bersama Haris dan memilih ini dan itu. Saga merasa tak ada hati untuk Haris. Semua yang Reres lakukan berdasarkan perasaan sebagai teman saja. Lihat Reres memilih mainan, mengamati sesuatu, berbicara dengan penjual, semua buat Saga terpesona. Karena kemarin-kemarin hanya bisa lihat Reres di rumah, mengurusnya. Kini lihat Reres seperti ini berbeda sekali. Ramah, terlihat perhatian, interaksi dengan orang lain tan yang luwes. Saga sengaja hanya mengamati. Suka melihat gadis kesayangannya seperti ini.

Reres sesekali mengamati Saga, memilih menjaga jarak antara dirinya dan Haris. Aneh, tapi Reres suka ternyata Saga bisa bersikap dewasa. Tak seperti biasanya, merengek dan manja sekali. Reres menoleh ke arah Saga, dan Saga ikut menolehkan kepalanya lalu tersenyum, manis. Reres dengan cepat mengalihkan pandangannya. Ia hela napas dan kembali dengan aktivitasnya.

"Sama telurnya ya Pak. Ini nanti semua diantar ya," pinta Reres.

"Baik Mbak Reres," ucap sang bapak. Sudah kenal dengan Reres jadi terlihat akrab.

"Udah Res?" tanya Haris.

"Udah Mas, ayo jalan lagi." Reres kemudian menatap Saga dan menunjuk ke arah mobil. Memberitahu kalau sudah selesai dan akan segera ke panti asuhan.

Saga menganggukkan kepalanya mengerti. Dengan segera masuk ke dalam mobil dan mengikuti mobil Haris.

Di dalam mobil, Haris memerhatikan Reres yang kini terlihat begitu kelelahan. Ia mengambil sebotol air mineral, membuka tutupnya lalu memberikan itu pada Reres. Reres menerima dan tak lupa mengucapkan terima kasih.

"Kamu kelihatan capek banget. Lagi enggak enak badan ya?" tanya Haris karena merasa cemas dengan keadaan Reres.

Reres memang semakin cepat lelah belakangan, kehamilannya memasuki minggu ke sembilan dan mungkin karena bayi dalam kandungannya adalah bayi kembar ia perubahan pada tubuhnya berlangsung lebih cepat?

Reres menggelengkan kepalanya. "Aku enggak sakit kok Mas. Kayaknya aku gemuk aja deh. Mungkin harus diet," jawab Reres kemudian terkekeh.

Haris memerhatikan, menurutnya memang tubuh Reres malah sedikit lebih kurus. Karena bisa melihat double chin Reres menghilang.

"Kurusan kamu, lebih berisi aja badannya. Cuma aku bisa lihat muka kamu lebih sharp aja. Kamu enggak lagi diet kan Res? Enggak usah diet Res kamu kan ada asam lambung. Aku enggak mau kamu kenapa-kenapa. Kamu cantik, jangan merasa minder atau gimana ya?" Haris meminta tak mau Reres diet atau semacamnya. takut kalau reres sakit karena diet yang dilakukannya.

Reres terkekeh melihat Haris yang cemas. "Jangan cemas ya Mas. Aku enggak mungkin diet kok."

Keduanya kemudian tiba di panti asuhan. Anak-anak tengah sibuk bermain di taman yang berada di depan panti. Haris dan Reres segera berjalan turun dari mobil. Keduanya kemudian berdiri sesaat menunggu Saga. Saga kemudian berjalan mendekat dan segera menggenggam tangan Reres. Haris sempat melirik, tapi ia tak melakukan apapun selain menjaga jaran diantara dirinya dan Reres tetap dekat selama mereka berjalan bertiga.

Seperti biasa begitu memasuki arena halaman panti, anak-anak menghambur dalam pelukan Reres dan juga beberapa anak berlari ke arah haris. tentu saja, karena mereka mengenal keduanya. Saga lagi-lagi hanya memerhatikan Reres, tiap gerak yang dilakukan sahabatnya itu terlihat istimewa sekali. Apalagi ketika ia begitu perhatian pada anak-anak.

Oh My CEO (END)💜Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang