🍄39. Sushi🍄

569 72 23
                                    

Mood Saga hari ini cukup baik meski pembicaraan dengan Haris membuat dirinya sedikit kesal. Sore ini ia sudah dalam perjalanan pulang bersama dengan Aira. Seperti biasa gadis itu selalu rajin menjemput Saga setiap sore. Dan itu adalah hal yang memang diminta oleh Nindi dengan tujuan untuk mendekatkan keduanya.

Sejak tadi Aira melirik ke arah Saga sesekali. Gadis itu merasa bahagia karena melihat senyum Saga yang sejak tadi terulas di bibir tipisnya.

"Ga, kalau hari ini, kamu mau mampir untuk makan sesuatu dulu nggak?" tanya Aira.

Saga berpikir, ia ingat saat ini Reres sedang dalam keadaan tak sehat. Dan sepertinya akan membuat Reres senang jika ia membelikan sushi makanan kesukaan sahabatnya itu.

"Boleh aku mau makan sushi," jawab Saga.

Tentu saja mendengar jawaban dari Saga membuat Aira merasa senang. Ia berpikir bahwa akan banyak kesempatan untuk mereka berdua dan juga mengobrol satu sama lain.  Tanpa ia ketahui bahwa yang membuat Saga mau melakukan itu adalah bukan dirinya, tapi untuk Reres.

"Pak ke tempat sushi langganan aku ya." Aira memerintahkan kepada sang sopir.

Setelah sampai di tempat tujuan keduanya kemudian berjalan masuk ke dalam restoran. Mereka duduk di sudut ruangan kemudian memesan. Aira memesan beberapa menu makanan dan juga ocha hangat.

"Kamu mau apa?" Akhirnya bertanya pada Saga yang masih menatap menu makanan.

"Ini yang enak apa?" tanya pria itu sambil menunjuk buku menu.

"Semuanya enak kok di sini, Aku paling suka volcano roll tuna di sini."

"Kalau gitu aku mau itu satu makan di sini dan satu lagi dibungkus.  Dan paket ini, dibungkus juga ya." Pria itu menunjuk pada buku menu sushi paket jadi ada beberapa jenis sushi dalam satu kotak

Setelah memesan mereka menunggu. Saga tak banyak bicara ia sibuk memainkan ponselnya dan malah berkirim pesan dengan Reres.  Sementara kini Aira jadi canggung sendiri. Gadis itu seolah kehilangan bahan pembicaraan. Padahal iya di jalan tadi berharap bahwa akan banyak mengobrol bersama calon tunangannya itu.

______
Saga:
Kata dokter apa?

Reres:
Flu, radang. Biasa kok.

Saga:
Gue beli sushi mau?

Reres:
Maaaauuu.

Saga:
Oke tunggu ya. Nanti kalau udah otw pulang gue kabarin. Lo mau sesuatu lagi?

Reres:
Enggak, ati-ati ya Ga.

Saga:
Ulu perhatian banget.

Reres:
Bawa sushi-nya jangan sampai jatuh. Gue sih enggak peduli sama Lo. Udah bhay!

_______

Saga tersenyum bahkan saat dia mendapat balasan menyebalkan seperti itu dari Reres. Dan tentu saja senyuman Saga itu membuat gadis di hadapannya penasaran.

"Kamu baca apa Ga?"

Saga menggelengkan kepalanya. Bukannya ia ingin melindungi perasaan Aira. Hanya saja ia tak suka jika Air ikut campur dengan hal-hal pribadinya. Itu alasan utama saja tak menjawab pertanyaan dari gadis itu.

"BTW, kemarin aku dengar dari mami aku, kalau kamu lagi coba renovasi sebuah restoran?" tanya Saga.

Aira menganggukkan kepalanya dan terlihat sangat antusias. Ia merasa sakit begitu perhatian karena menanyakan hal seperti itu.  Sebenarnya tentu saja pertanyaan itu hanya sebuah basa-basi yang ditunjukkan oleh Saga.

"Iya kebetulan kemarin ada teman papi aku. Jadi dia minta restorannya itu, sedikit dirubah konsepnya jadi minimalis dan agak Eropa gitu. Karena desain awalnya bangunannya cukup minimalis." Aira menjelaskan dengan bersemangat. Ia berharap apa yang ia katakan itu, mendapatkan atensi dari pria yang ia sukai.

Oh My CEO (END)💜Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang