Chapter 7 ~ He is Reverse

766 88 12
                                    

"Men..menceritakan..?" Ulang Boboiboy gagap. Reverse menaikkan alis kanannya dengan tatapan menyelidik.

Boboiboy menundukkan kepala sebentar. Dilema tengah dirasakan olehnya saat ini. Kalau tidak cerita tidak makan es krim..
Tapi kalau cerita nanti diomeli..
Batin Boboiboy mengeluh.

Seakan tengah berdiri diantara dua mimpi buruknya,Boboiboy berdesir ngeri. "3" Reverse memulai hitung mundur yang mengikis lamunan Boboiboy.

"2"

Boboiboy mencekat. "IYA,IYA AKU CERITA!" Serunya mendadak sambil merebut kresek es krimnya yang hampir cair.

"Tunggu. Di kamar saja. Perasaan ku tidak enak. Sekalian menyisir rambut mu yang lebih mirip sarang burung. Tidak tau akan se-ruet apa surai mu" Reverse menahan Boboiboy yang hendak membuka suara,lantas ia beranjak ke atas disusul oleh Boboiboy.

Suara dentuman jam yang mengisi sunyi dalam suatu ruangan sederhana berhiaskan tataan planet usang yang masih bagus,robekan majalah dan beberapa schedule ikut mengambil peran dalam cantiknya ruangan itu.

Reverse menyisir lembut surai hitam kecoklatan Boboiboy yang agak kusut. Pemilik surai sibuk membuka bungkusan es krim coklat yang dipegangnya erat.

"Mau mengulur waktu berapa lama lagi?"
Reverse membuka topik. Boboiboy yang sudah membuka mulut mengurungkan niatnya untuk melahap es krim.

".."

Sunyi menggema lagi hingga Boboiboy mulai mengeluarkan suara.

"...Aku tidak bisa bicara rinci karna juga tidak mengerti apa yang aku alami..apa tidak masalah..?" Boboiboy menunduk.

Reverse hanya berdehem ria sambil menghela napas kesal akan kusutnya rambut remaja yang ada di depannya ini.

"Umm..entahlah harus mulai dari mana...awalnya semuanya biasa saja,tapi tiba tiba ada sesuatu yang mengganjal. Hampir setiap malam aku mengalami mimpi buruk yang sama sekali tidak aku mengerti maksudnya. Tapi hal yang aneh lagi kau tau tidak?" Boboiboy lantas menjadi semangat.

"Di mimpi itu ada wajah mu tahu! Ada Gempa..ada Taufan..ada semua elemen ku! Tapi rambut mereka beecanpur warna hitam dan putih. Meski hitamnya mendominasi sih.."

Boboiboy menggerak gerakkan tangannya seperti memperagakan semua yang diingatnya.

Sesekali Reverse tertawa kecil melihat Boboiboy yang terbawa ceritanya sendiri. Kadang di tengah ceritanya,Boboiboy akan menggerutu akan sakit yang dialaminya saat De Javu.

Bayangan Reverse saat Boboiboy bercerita akan dihiasi oleh hawa canggung dan serius. Namun sepertinya,cerita yang termasuk kelam ini menjadi suatu penghubung antara mereka untuk mengikis jarak.

"Tapi mereka bilang orang dengan rambut putih seperti mu itu musuh. Tentu aku merasa aneh. Kenapa juga musuhku menerobos masuk kedalam mimpi ku. Maksud ku,apakah dia tidak punya kerjaan lain..?" Gerutu Boboiboy.

Reverse sekarang terdiam. "Musuh..?" ulang Reverse tersentak. Boboiboy membalikkan kepala lantas menatap heran Reverse.

"Mhm,lanjutkanlah" Reverse tersadar dari lamunan singkatnya. "Sejak di hari pertama aku pulang kesini,sudah banyak beberapa reka samar yang terlintas buram di kepalaku. Ada yang sangat menyakitkan,ada yang hanya sekadar lewat..tapi yang pasti,aku jadi merasa ada yang tidak lengkap dari diri ku. Aku tidak tau apa.." Boboiboy memasukkan stik es krim ke 10nya ke dalam plastik sampah.

"Aku juga merasa kita ini dekat. Namun tetap saja rasanya mengganjal!" Seru Boboiboy geram sambil menggertak lantai yang polos tidak tau menahu apapun.

"Tidak perlu menggertak lantai. Lantai tidak tau masalah mu,jangan mengagetkannya" Ledek Reverse yang menahan tawa melihat sikap Boboiboy.

Identitas Yang Telah Tiada 2 : Recall Every Single Memory Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang