"Hey,Yu Wanwei!" Suara Reverse membuat laki laki berambut cream itu menengok. Matanya membulat. Tidak tau senang atau takut,yang jelas dia kaget.
"Sssh!! Jangan menyebut nama asliku disini!!" Orang itu berlari ke arah Reverse lalu berbisik.
"Aku tidak mau terdengar asing,disini. Aku membenci keluarga ku,jangan memakai nama asli,dengar!?" Orang itu mengeluarkan telunjuknya.
"Masa bodoh."
"REVERSEEE"
"Teriaklah lagi maka pita suara mu akan putus. Termasuk leher mu."
"Cih,main curang..eh..?" Orang itu menatap ke arah Boboiboy.Spontan,Boboiboy tersenyum canggung. Tidak tau harus apa. Pikirannya merantau jauh.
Orang ini memang terasa familiar. Sangat malah. Tapi,seperti biasanya,nihil. Tidak ada yang dia ingat tentang orang dengan rambut cream itu ataupun rumah sakit ini.
Bahkan parahnya,Boboiboy tidak ingat ada rumah sakit ini.
"Boboiboy! Woah,sudah bertambah tinggi ya,meski beberapa inci saja,haha. Lihatlah kakak mu,bagaimana kau betah tinggal dengan psikopat ini." Orang itu mengacak acak halus rambut Boboiboy.
"Maaf,aku belum kenal dengan mu" Boboiboy masih tersenyum canggun
"Eh..?"
Tiba tiba Reverse menarik tangan orang itu dan menyeretnya ke pojokkan ruangan.
✾✾✾
2 menit berlalu,Reverse dan orang itu kembali menghampiri ku lagi. Kali ini wajah orang yang aku ketahui bernama Weijun atau setidaknya begitu terlihat agak khawatir.
"Boboiboy,ke ruangan ku dulu,ya. Tunggu disana dengan Reverse,aku akan memeriksa pasien sebentar" Katanya lalu pergi.
Aku menatap bingung Reverse.
"Bagaimana maksudnya?"
"Nanti dia yang menjelaskan. Panggil dia Weijun,dia seumur dengan ku. Kita ikuti saja kata katanya,hmm?" Reverse tersenyum lantas menarik ku ke arah suatu ruangan berukuran sedang dengan papan nama Weijun. Lalu dibawahnya tertera tulisan Psikiater.Mhm,tidak heran dia begitu ramah,ternyata seorang psikiater.
Reverse menyuruh ku duduk lalu mengeluarkan ponselnya. Jangan bocorkan ini,tapi aku pernah mengambil ponselnya untuk melihat lihat isinya. Ponsel Reverse itu hanya ada aplikasi bercakap. Seperti LINE,WA,Weibo,dan beberapa lainnya. Sangat membosankan. Ingat,jangan bocorkan!
Aku tidak tau harus melakukan apa,jadi aku hanya berputar di kursi ku. Berputar di kursi roda 4 itu menyenangkan,meski aku pusing saat kursi itu berhenti.
Sudah agak mual,aku memutuskan berhenti dan berkeliling kantor saja. Kantor Weijun bercat putih,namun lebih putih dari pada yang di lobi. Plafonnya berbingkai kayu bercat perak dan sedikit merah dengan ukiran abstrak.
Mejanya berwarna coklat cream seperti rambutnya. Ada tanaman kecil di pinggirnya,aku tidak tau itu tanaman apa,barangkali Reverse tau. Nanti aku tanya.
Di belakang tanaman itu ada sebuah tempat pulpen yang terbuat dari botol Pocari Sweat yang dibelah dua. Botol itu di kelilingi pita biru muda dan beberapa tempelan kupu kupu. Aku suka,cantik.
Aku menyusur ke pojok kanan ruangan. Ada boneka Teddy setinggi Reverse terduduk disitu. Teddy itu memegang buket bunga. Lucu,ya.
Aku beralih ke pajangan foto yang mengelilingi setiap sudut ruangan. Weijun ada di setiap fotonya. Aku rasa semua foto itu ia ambil bersama kliennya. Karna setiap foto ada lain orang.
Sudah bosan,aku duduk lagi di samping Reverse yang masih menatap ponsel biru gradasi soft greennya.
Entahlah,sepertinya dia sadar aku bosan,jadi dia menaruh ponselnya dan mengeluarkan sesuatu dari kantong hoodienya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Identitas Yang Telah Tiada 2 : Recall Every Single Memory
Fanfiction𝕸𝖊𝖓𝖌𝖎𝖓𝖌𝖆𝖙 𝕯𝖎𝖆. 𝖄𝖆𝖓𝖌 ỉᦔꫀ᭢ᡶỉᡶꪖక᭢ꪗꪖ 𝕾𝖊𝖑𝖆𝖑𝖚 𝕿𝖊𝖗𝖘𝖊𝖑𝖎𝖕 𝕯𝖎 𝕻𝖎𝖐𝖎𝖗𝖆𝖓 𝕶𝖚. 𝖄𝖆𝖓𝖌 𝕾𝖊𝖑𝖆𝖑𝖚 𝕸𝖊𝖒𝖇𝖆𝖜𝖆 𝕾𝖆𝖐𝖎𝖙 𝕶𝖊 𝕶𝖊𝖕𝖆𝖑𝖆𝖐𝖚 𝕾𝖆𝖆𝖙 𝕬𝖐𝖚 𝕸𝖊𝖑𝖎𝖍𝖆𝖙 𝕾𝖎𝖑𝖚𝖊𝖙 𝖂𝖆𝖏𝖆𝖍𝖓𝖞𝖆. ...