Perkataan Boboiboy tadi sukses membuat Fang terdiam. "Fang,jawab."
"Reverse bukan orang baik baik,Boboiboy. Aku tidak menyarankan kau terlalu dekat dengannya." Fang akhirnya membuka suaranya meski dengan ragu.
"Aku meminta jawaban,bukan saran"
Deg.
Tidak terbayang suatu saat Fang akan mendengar nada bicara dingin Boboiboy yang tidak pernah didengarnya bahkan dengan alien jahat atau musuh musuhnya.
Boboiboy anak yang baik. Semua orang tau itu. Ia menggunakan nada dingin dengan wajah datar,itu bahkan tidak bisa dibayangkan oleh alam bawah sadar Fang.
"Aku hanya memberi peringatan,Boboiboy. Aku ingin yang terbaik untuk mu. Untuk kita semua. Untuk orang orang T.A.P.O.P.S,untuk damainya lingkungan ini!" Seru Fang menjawab.
Sunyi kembali bergeming. Dentuman suara jam mengisi kesunyian ruangan Lama terdiam,suara kecil terdengar lagi dari sang Hero Bumi.
"Kau tau kan,Fang,aku tidak terlalu dekat dengan Ayah ku. Tau,kan?" Fang mengangguk heran. Apa hubungannya Reverse dengan Ayahnya?" pikirnya.
Boboiboy menundukkan wajah dalam diam sekarang. "Reverse mengambil peran itu,Fang."
Fang kembali mematung. Tidak tau harus berkomentar apa untuk kalimat yang baru diucapkan Sahabat manusianya ini.
"Saat itu. Saat aku pertama kali menjejakkan kaki setelah sekian lama aku tidak berkunjung kesini. Dia tiba tiba datang. Seakan mengulur tangannya untukku yang hendak terjun ke tepian jurang.Mengambil peran dalam panggung kehidupan ku,Fang. Haha,jadi puitis begini,ya?"
"Fang. Dia yang membelai kepala ku seakan mengusir semua rasa sepi. Dia yang mengomel ini itu saat aku keluar dari estetika. Dia seakan mengerti aku membutuhkan seseorang untukku disini. Di hati kecil ku yang kosong. Padahal kami belum geap kenal satu bulan. Kenapa ya rasanya aku dan dia sangat akrab..?"
"Dia mengambil role Ibu dalam kehidupan ku. Dia memasak untukku. Mencuci,menjemur,menggosok baju ku. Bahkan dengan entengnya membangunkan aku seakan dia benar benar Ibu. Dia mengambil role Ayah. Yang memberi tahu rasanya membagi perasaan. Yang memukul kecil kepala ku saat aku salah atau selenge'an. Yang mendengar segala rengekan ku."
Fang diam. Mendengar Boboiboy berbicara.
"Sebenarnya dia serakah. Role Ayah,dan Ibu sudah diambilnya,tapi masih mengambil peran Kakak juga. Dia mau mengajari ku etiket yang sebenarnya aku tau tapi tidak aku lakukan. Dia mau membagi segala ceritanya dengan Adiknya dengan ku,Fang."
Deg.
"ADIK!?" seru Fang tiba tiba. Boboiboy yang tadinya menunduk mengangkat kepalanya menatap Fang yang tiba tiba berseru keras.
"Apa maksud mu,Boboiboy. Adik..?" Sambungnya agak panik. Ia menatap kaget Boboiboy yang heran.
"Apa. Apa yang kau ketahui Fang?" Boboiboy ikut berseru.
Kedua iris mereka saling menatap. "Fang,tolonglah. Jika ada sesuatu yang kau ketahui,katakan padaku! Jangan menyembunyikan segalanya!" Tutur Boboiboy lagi dengan nada agak tinggi.
Ini rumit.
Rumit sekali.
Langit menyembunyikan sesuatu dari Boboiboy. Lalu Fang juga?
Apa sebenarnya.
Apa yang semua orang tahu dan Boboiboy tidak.
Kenapa rasanya semua saling berhubungan."FANG,TOLONG KATAKAN" Teriak Boboiboy akhirnya. Air mata keluar dari benteng kedua pemuda itu.
"Aku tidak bisa,Boboiboy. Aku..aku tidak bisa!" Tutur Fang ikut berteriak. "Apa yang kau tahu dan aku tidak,Fang?! Sulitkah untuk mengatakannya? Setidaknya berikan aku suatu petunjuk untuk semua reka ini!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Identitas Yang Telah Tiada 2 : Recall Every Single Memory
Fanfiction𝕸𝖊𝖓𝖌𝖎𝖓𝖌𝖆𝖙 𝕯𝖎𝖆. 𝖄𝖆𝖓𝖌 ỉᦔꫀ᭢ᡶỉᡶꪖక᭢ꪗꪖ 𝕾𝖊𝖑𝖆𝖑𝖚 𝕿𝖊𝖗𝖘𝖊𝖑𝖎𝖕 𝕯𝖎 𝕻𝖎𝖐𝖎𝖗𝖆𝖓 𝕶𝖚. 𝖄𝖆𝖓𝖌 𝕾𝖊𝖑𝖆𝖑𝖚 𝕸𝖊𝖒𝖇𝖆𝖜𝖆 𝕾𝖆𝖐𝖎𝖙 𝕶𝖊 𝕶𝖊𝖕𝖆𝖑𝖆𝖐𝖚 𝕾𝖆𝖆𝖙 𝕬𝖐𝖚 𝕸𝖊𝖑𝖎𝖍𝖆𝖙 𝕾𝖎𝖑𝖚𝖊𝖙 𝖂𝖆𝖏𝖆𝖍𝖓𝖞𝖆. ...