Chapter 30 ~ Last Passato

1K 102 37
                                    

𝔹𝕠𝕓𝕠𝕚𝕓𝕠𝕪'𝕤 ℕ𝕠𝕥𝕖 :

Hangat.

Pelukannya selalu hangat. Di situasi apapun,pelukannya,belaiannya,tatapannya selalu hangat.

Aku berkutat dengan alat latihan di mes kiri stasiun T.A.P.O.P.S. Sambil mengingat kembali bagaimana mes ini hampir hancur lebur karna Reverse hanya untuk melindungi ku.

Berlebihan,memang,tapi membuat ku merasa sangat berharga.

Aku berlatih menggunakan Elemen Halilintar. Berlatih pedang. Jam milik Reverse selalu aku gunakan,tidak pernah hilang dari pandangan ku.

Sebenarnya aku sudah menyelesaikan misi dari kemarin,dan langsung mau pulang. Tapi aku ditahan di neraka ini dengan alasan masih merindukan aku. Merindukan apanya,jelas dari pagi aku sendirian,tidak ditemani.

Waktu ku habis di tempat ini. Di mes kiri,meluapkan semua emosiku pada pedang Halilintar.

Tak jarang staff dan hero yang lewat akan berhenti sejenak sekadar melihat kemampuan ku yang berkembang pesat. Aku membuat beberapa gerakan baru yang efektif sekali serang. Meski aku tau aku tidak akan menggunakannya.

Jam menunjukkan pukul 23.30

Aku menghela napas,tidak melihat waktu. Sekejap,aku langsung berjalan menuju kamar ku untuk mandi. Sekalian Sholat Isya'.

"Boboiboy...baru balik..? Kau dari mana..?" Gopal bergumam ketika melihat ku baru masuk kamar. Berharap apa,tentu aku tidak menggubrisnya.

Aku tetap melanjutkan kesibukan ku. Setelah selesai semua,aku langsung beringsut ke kasur,menutup mata,berharap ia datang untuk sekadar menyapa ku.

Masa bodoh dengan kurang tidur,sejak menginjakkan kaki di sini,aku punya insomnia berat. Tidak bisa tidur sebelum tengah malam.

Sudah lama aku menutup mata,aku masih belum tidur juga. Aku melirik jam yang masih pada 23.58. Aku menggeleng kasar,merutuk dalam hati soal jam itu.

Beberapa bagian tubuh ku masih ada yang mati rasa,maka dari itu,berlatih pedang membuat tubuh ku kembali normal meski itu artinya aku harus lelah.

Biarkan,biar aku lupa dengan keterpurukan ku. Aku sudah lelah hanya berdiam. Tapi aku tidak bisa seperti Reverse yang mati matian mencari aku yang memang bereinkarnasi.

Reverse mati di depan mataku,aku mendekapnya juga. Begitupun,ia mati di langit sana,mau reinkarnasi bagaimana.

Satu gulir air mata menuruni pipi ku,berbarengan dengan rasa kantuk yang menyerang ku.

❃❃❃

"Boboiboy,pagii!!" Aku membuka mata ku tatkala merasa diganggu. Aku hanya melirik sekilas Gopal dan langsung menutup mata ku lagi.

"Eh,Boboiboy. Bangun,lah! Laksamana Tarung mengamuk nanti!" Aku malah semakin menarik selimut ku,menutup telinga.

"Aduh,Boboiboy..bangunlah!!" Kalimat itu selesai,pintu terbuka,menampakkan Laksamana Tarung dengan Anger Issuesnya.
"BANGUUUN" Teriaknya.

Aku membuka selimut ku untuk memastikan,lalu menutupnya lagi untuk melanjutkan tidur ku. Sudah Sholat ini.

"Boboiboy,banguuun" Gopal menggoyang goyangkan tubuh ku. "Bangun,Boboiboy!" Laksamana Tarung berseru.

"UGH,DIAM BISA TIDAK!" Teriakku menggemparkan seisi ruangan. Lengang. Tersisa deru napas ku yang berat,agak panas.

"Aku baru tidur tengah malam." Kata ku tanpa berniat menunggu jawaban. Selimut aku tarik kembali sampai menutup badan ku hingga leher.

Identitas Yang Telah Tiada 2 : Recall Every Single Memory Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang