𝔹𝕠𝕓𝕠𝕚𝕓𝕠𝕪'𝕤 ℕ𝕠𝕥𝕖 :
Aku tidak tau bagaimana menjelaskannya. Semua berlalu begitu cepat..
Setelah aku bertanya alasan Si "Pangeran Mahkota" ini menunggu ku,cermin itu merangsek tubuh ku hingga aku masuk ke dalam cermin.
Deg.
Aku terdiam kesekian kalinya. Yang tadi itu..nyata..? Aku mendekati tubuh Reverse yang berlumur darah. Sudah tidak peduli dengan apapun saat aku melihat tubuh lemah Reverse terbaring di depan awan berbentuk manusia tadi.
Aku mendorongnya dari belakang hingga ia hampir jatuh. Jelas betul dia kaget. Tapi aku sudah tidak peduli lagi..
"Rev..." Gumam ku lirih sambil menyenderkan kepalanya padaku. Ia membuka matanya perlahan,sesekali terbatuk. "Eh..? Boboiboy..? Kenapa⎯" kata katanya terhenti saat batuk darah terdengar jelas dari mulutnya.
"Reverse!" Seru ku dengan bibir bergetar. Perasaan menusuk kembali aku rasakan. "Boboiboy,Adik kecil Kakak,dengarkan aku.." Reverse menggantung kalimatnya saat aku mengangguk cepat.
"Kau bingung dari mana kau dapat semua atribut yang kau pakai ini?" Aku mengangguk lagi. "Mhm,mau tau sebuah rahasia tidak?" Suaranya semakin serak. Aku tidak tahan lagi. Aku tidak bisa membiarkannya terus bicara.
"Reverse...ada..apakah kau setidaknya membawa obat? Atau apapun..luka mu.." Aku panik saat batuk darah kembali keluar dari mulut Reverse.."Pfft,tidak perlu,Boboiboy. Hey..dengarkan aku dulu,ya? Jangan memotong. Tidak sopan" Katanya. Aku menahan rintikkan air mata yang menggunung deras dibalik kelopak mata ku.
"Kita tidak bertemu secara kebetulan,Boboiboy...sejak awal..sebelum kita bertemu..sebelum kau bertemu dengan ku di rumah..kita memang sudah mengenal..tidak. Jangan potong kalimat Kakak. Tidak sopan. Ingat. Tidak sopan."
Aku menutup kembali mulut ku yang terbuka. Memang betul tadi aku mau memotong.
"Dengarkan aku baik baik. Kelak,kita akan memerintah bersama ataupun menjalani kehidupan normal bersama. Dan untuk pilihan itu,kita akan tentukan bersama pula"
Aku meneguk ludah. Sama sekali tidak mengerti Reverse bicara apa..
"Tidak mengerti,ya?" Ia tertawa dengan mulutnya yang sudah penuh dengan bercak. "Tidakkah kau ingat Kakak,Boboiboy? Sungguh? Ini Kakak,Boboiboy. Kakak Sulung mu.."
Rahang ku mengeras. Otakku berekasi dengan cepat maksud dari kalimat terakhir Reverse.
Aku..
Ya..aku ingat. Aku ingat! Aku ingat semuanya,Reverse!
Bibir ku bergetar. Ingin aku berseru kencang,aku sudah ingat semuanya. SEMUANYA. Benar benar semua. Tapi,mulut ku terkunci..
"Tidak ingat?"
Aku menggeleng tegas. Tidak,Reverse,aku ingat! Sungguh!
"Hmm,pft. Jangan dipaksakan. Tidak apa. Mungkin dengan kau tidak ingat itu sudah merupakan hukuman ku karna membiarkan mu terus menerus menyayangi ku sebelah pihak.."
Ah,masa bodoh. Air mata ku sudah tidak bisa dibendung. Aku menggeleng tegas. "Rev.." Lirih ku. Mulut ku hanya sanggup mengatakan sepatah kata itu.
"Menangis saja,tidak apa apa. Air mata tidak boleh ditahan,nanti sakit" Aku mengangguk saja mendengarnya sambil berusaha berkecamuk dengan pikiran kusut ku.
"Seharusnya..tempat ini milik mu,loh" Aku kembali mengangguk cepat. Iya aku ingat! Aku ingat,Reverse! Aku ingat Ayah yang bilang kau akan memerintah di tanah,dan aku akan memerintah di langit saat sudah seumur mu.
![](https://img.wattpad.com/cover/316431619-288-k846564.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Identitas Yang Telah Tiada 2 : Recall Every Single Memory
Fanfic𝕸𝖊𝖓𝖌𝖎𝖓𝖌𝖆𝖙 𝕯𝖎𝖆. 𝖄𝖆𝖓𝖌 ỉᦔꫀ᭢ᡶỉᡶꪖక᭢ꪗꪖ 𝕾𝖊𝖑𝖆𝖑𝖚 𝕿𝖊𝖗𝖘𝖊𝖑𝖎𝖕 𝕯𝖎 𝕻𝖎𝖐𝖎𝖗𝖆𝖓 𝕶𝖚. 𝖄𝖆𝖓𝖌 𝕾𝖊𝖑𝖆𝖑𝖚 𝕸𝖊𝖒𝖇𝖆𝖜𝖆 𝕾𝖆𝖐𝖎𝖙 𝕶𝖊 𝕶𝖊𝖕𝖆𝖑𝖆𝖐𝖚 𝕾𝖆𝖆𝖙 𝕬𝖐𝖚 𝕸𝖊𝖑𝖎𝖍𝖆𝖙 𝕾𝖎𝖑𝖚𝖊𝖙 𝖂𝖆𝖏𝖆𝖍𝖓𝖞𝖆. ...