"Brakkk..."Seekor kucing tertabrak motor dan sipenabrak melarikan diri begitu saja.
"Woy lo berhenti, ga punya prikehewanan lo." ucap Haikal kencang, tapi sang pengendara motor melaju dengan cepat.
Zhafira mendekati kucing yang tertabrak oleh motor itu, kucing itu tidak merasakan kesakitan lagi melainkan mati darah segar mengalir dibagian kepalanya.
"Kal kucingnya udah mati." ucap Zhafira pada Haikal yang masih setengah kesal dengan sipelaku yang pergi gitu aja.
"Inalillahi wainalillahi rajiun." kata Haikal mendekati Zhafira.
Ahza yang mencari kucingnya dijalan, tiba-tiba melihat Hatori yang tergeletakkan diatas tembok dengan darah yang mengalir.
"Hatori." ucap Ahza, mendekati kucingnya.
Haikal yang mendengar seseorang sedang memanggil nama Hatori membalikkan badanya begitu saja. "Saya Haikal pak bukan ninja Hatori." ucap Haikal bercanda.
Ahza tak mengindahkan ucapan Haikal. "Yang saya maksud itu, kucingnya namanya Hatori." jelas Ahza.
Deg... jantung Zhafira berdetak kencang ketika mendengar suara itu. Kenapa
laki-laki itu selalu membuat dadanya berdegup kencang, ketika baru pertama kali bertemu dada ini berdetak kencang.Ahza yang menyadari kalau ada Zhafira dihadapanya ia memilih cuek begitu saja.
Dengan sigap ia membawa Hatori dan pergi begitu saja.-----------------------------------
Suasana yang menengangkan terjadi diruang keluarga Khaidir. Pernikahan
Ahza dan Zhafira akan berlangsung minggu ini."Kita sudah sepakat bahwa minggu depan akan diadakan pernikahan Ahza dan Zhafira." kata Khaidir.
Ahza tersenyum seketika pada Zhafira. "Ekhemmm... kalau Zhafira merasa keberatan saya siap untuk menunggu." ucap Ahza.
Zhafira menggigit bibir bawahnya dalamnya, menunggu tidak menunggu itu semua akan terjadi apa bedanya. Pikir Zhafira.
"Saya tidak keberatan." ucap Zhafira cepat.
Semua orang mengucapkan hamdalah dengan perasaan bahagia. Bahwa pernikahan ini akan tetap terlaksana.
Zhafira ijin pergi kebelakang disusul oleh Ahza."Kalau terpaksa kamu boleh, nolak pernikahan ini." walaupun hati Ahza berat mengatakannya, karena ia tak mau dengan keadaan terpaksa. Tentu kita mengharapkan jalan yang damai dan tentram.
Zhafira mengusap bunga kaktus parodianya. Ia hanya keberatan bukan terpaksa tapi itu dulu diawal ketika ia baru mengetahuinya, tapi untuk sekarang ia tak merasa keberatan dan dirinya tak terpaksa untuk menyetujui semua ini.
"Tenang saja Saya tidak terpaksa dengan semua ini." ucap Zhafira, tanpa melihat lawan bicaranya.
Setelah mendengar apa yang dikatakan Zhafira, Ahza pergi meninggalkannya karena ada telpon mendadak dari rumah
sakit."Ya Allah hamba telah ikhlas menerima perjodohan ini." kata Zhafira dalam hati.
-----------------------------------
"Za aku baru sadar kalau kamu bukan laki-laki baik yang pernah aku kenal." Ucap Ayumi menghempaskan undangan pernikahan Ahza dan Zhafira.
Ahza hanya diam sambil menghirup kopinya, semua mata tertuju pada meja mereka, tapi Ahza bersikap acuh-acuh saja.
Bella merasa kesal dengan Ahza, baru aja sahabatnya sekaligus mantan kekasih Ahza meninggal, tapi Ahza secepat itu untuk move on.
"Aku memang bukan laki-laki baik yang pernah kamu kenal dan diriku tak sebaik cover dan isi." kata Ahza santai, dirinya memang pantas dikatakan seperti itu.
"Wah Za, lo Akhirnya zuad juga." kata Daniel sambil menepuk punggung Ahza, dibalas senyuman oleh Ahza.
Ayumi menghembuskan nafas perlahan, tidak seharusnya ia berkata kasar pada Ahza, dirinya hanya kesal dengan Ahza yang bertindak begitu saja.
"Za gue minta maaf, tidak seharusnya berkata kasar." ucap Ayumi minta maaf pada Ahza.
Ahza mengangguk. "Iya, aku ngerti, Ay." kata Ahza setelah itu pergi meninggalkan Ayumi dan Daniel.
Minggu-minggu ini traumanya kembali menghantuinya dan insomnia kembali melanda dirinya. Trauma itu kembali menjadi seperti kaset rusak yang berputar. Sekelebat ingatannya tentang masalalu kembali tergiang-giang, yang sekarang ia butuhkan adalah pelukan, pelukan seorang ibu yang penuh dengan kasih sayang.
"Lo teman mau zuad, malah marah-marah ga jelas." ucap Daniel, setelah itu pergi meninggalkan Ayumi diakhiri dengan mengacak rambut Ayumi, sehingga rambut itu menjadi acak-acakan, Ayumi kesal dengan tingkah Daniel yang selalu mengacak-acak rambutnya.
-------------
Jangan lupa vote dan komentar yah.
Jazakullah kher.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNTUKMU ZHAFIRA (Selesai
RomanceApa yang ditakdirkan untuk kita pasti terjadi dan apa yang tidak ditakdirkan untuk kita tidak akan terjadi, tetapi kita sebagai hambanya tentu berusaha untuk menggapai surganya. Ahza Aqila Paranaya, dia pernah jatuh cinta pada orang yang dia sukai...