23. Untukmu Zhafira

31 2 0
                                    

"Kekurangan akan dianggap sempurna oleh hati yang ditakdirkan untukmu."
-Untukmu Zhafira-

Perasaan Zhafira masih berkecamuk tentang dirinya yang tiba-tiba hadir dalam kehidup sosok asing bagi dirinya, orang yang asing bagi kita bisa menjadi tidak asing lagi, sedangkan orang yang tidak asing bisa menjadi asing bagi kita dan yang lebih parahnya lagi bisa berpaling.

Zhafira perlahan membuka pintu kamarnya dan menuju dapur ia emang sengaja pagi ini tidak menyiapkan sarapannya tapi apa yang laki-laki itu lakukan untuknya, kertas note berwarna kuning tertempel pada tudung saji.

Maaf kalau diriku membuatmu marah, jangan lupa nasi gorengnya dihabiskan.

Zhafira membuka tudung saji dan benar saja nasi goreng dengan toping telur berbentuk hati, what apa ini yang dinamakan bucin. Kalau ga dimakan sayang lagian ni perut juga minta di isi.

Hari ini Zhafira memutuskan untuk naik motor menuju kampus, cuaca hari ini cerah dan terik setelah semalam diguyur hujan.

"Lah kenapa motorku mogok." ucap Zhafira yang menepikan motornya dengan kesal apa ini yang dinamakan kualat pada suami ketika ingin membuka handphone tiba-tiba baterai hpnya lobet, apes banget dia hari ini mode ngambek malah jadi salah sasaran.

Zhafira berjalan dengan menyusuri trotoar jalan untung jarak kampusnya tidak jauh dengan motor mogoknya sehingga ia bisa jalan kaki dan motornya bisa dititipkan pada bengkel yang berada disebrang kampus.

Zhafira merasakan ada cairan kental merah keluar dihidungnya dan yang benar saja cairan itu keluar tanpa diminta.

"Brak." Zhafira menabrak punggung seseorang dan betapa terkejutnya dirinya bahwa laki-laki itu ada didepan matanya.

"Zhafira." ucap laki-laki itu setengah geram sambil memungut handphonenya yang jatuh.

Zhafira menggigit bibirnya dan mengusap hidungnya dengan cepat tapi na'as cairan merah itu tetap menetes dari hidungnya.

"Zhafira hidungmu." kata Ahza panik.

Zhafira dengan santai mengusap darahnya dengan telapak tangannya dia tidak mau terlihat lemah walaupun sebenarnya dirinya merasa sangat takut.

"Engga papa Mas aman." ucap Zhafira santai.

"Keadaan seperti ini kamu anggap aman Zhafira." kata Ahza.

"Mas Zhafira ingin pulang." Zhafira merasa bahwa tubuhnya saat ini benar-benar lemah dan lemas.

Ahza langsung menggendong Zhafira dan membawanya kerumah, wajahnya terlihat panik dan pucat dirinya belum siap kalau akan ditinggalkan lagi oleh orang yang dia cintai dan sayangi.

7 tahun kemudian.

Ketakutan yang Ahza dulu sempat rasakan hanyalah sebuah ketakutan teryata rencana Allah itu lebih indah dari rencana kita.

Dia dan keluarga kecilnya sekarang sedang berada ditepian danau sambil menghirup udara segar, sembari menikmati makanan lezat yang dibuatkan oleh isterinya tercinta bersama dengan ke 3 malaikat kecilnya.

Terimakasih untukmu Zhafira kekasih halalku, terimakasih atas waktu dan cintamu, karena aku selalu percaya bahwa apa yang ditetapkan dan apa yang ditakdirkan oleh sang maha pencipta itu adalah hal yang terbaik dan luar biasa, ya Allah terimakasih kau telah mengirimkan seorang perempuan dalam hidupku, mempercayaiku untuk menjadi imamnya.

Terimakasih untukmu Zhafira perempuan terhebat yang pernah ku kenal setelah bundaku.

Terimakasih untukmu Zhafira yang telah sabar menemaniku, menghadapi setiap tingkahku.

Terimakasih untukmu Zhafira kita bisa tersenyum gembira bersama dengan 3 malaikat kecil kita.

Pesanku untukmu Zhafira dan untuk 3 malaikat kecilku sayangi dan cintailah kedua orang tuamu dan doakan lah kedua orang tuamu diakhir setiap doa shalatmu, selalu tersenyumlah dan bersyukur atas nikmat yang Allah berikan untuk keluarga kita.

Terimakasih untukmu Zhafira dan pembaca setia untukmu Zhafira, janganlah ada kecewa dihati kalian ini hanyalah sepenggal cerita yang tidak seberapa semoga ada hikmah dan pelajaran yang bisa kalian petik pada cerita ini karena disetiap pertemuan pasti ada perpisahan dan setiap kisah bisa berakhir happy ending maupun sad ending.

ttd
Ahza Aqila Paranaya

Terimakasih untuk pembaca setia Untukmu Zhafira, akhirnya ditahun 2024 aku bisa menamatkan ceritaku walaupun masih dikatakan banyak kurang dan salahnya tapi itu menurutku adalah pencapaian yang luar biasa, walaupun cerita ini masih di kategorikan cerita yang belum sempurna, semoga saja bisa menjadi inspirasiku untuk kedepannya.

The next level, sampai bertemu kembali pada ceritaku selanjutnya

Terimakasih banyak, ambil baiknya dan buang buruknya jauh-jauh. Jazakullah kher.

UNTUKMU ZHAFIRA (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang