22. Untukmu Zhafira

19 2 0
                                    

Zhafira hari ini pergi ke rumah sakit untuk mengantar makan siang Ahza. Dia tidak mengabari Ahza bahwa dirinya akan datang.

"Bruk." Rantang yang Zhafira bawa terjatuh ke lantai. Terlihat perempuan cantik dengan baju snelinya, menyerahkan rantang pada dirinya.

"Ini Mba, maaf." ucap perempuan itu setelah itu pergi dengan cepat, mungkin karena ada urusan yang mendesak.

Zhafira bertanya terlebih dahulu dengan resepseonis, tentang ruangan Ahza.

"Duaarrr." Zhafira dikejutkan oleh suara seseorang, yang sangat familiar, teryata
Ahza padahal dia ingin surprise, tapi ga papalah. Ahza dan Zhafira berjalan beriringan menuju ruangannya, disana sudah ada Daniel dan Ayumi, satu lagi perempuan yang menyenggol dirinya juga
ada disini.

"Ay, lo jangan buat keributan disini." bisik Daniel, bukan anggukan ataupun kata ia, yang keluar dari mulut Ayumi melainkan cubitan maut yang ia layangkan.

Pintu ruangan masih terbuka, Zhafira tersenyum manis pada teman-teman Ahza, tapi tetap saja dirinya merasa ada hawa yang tak beres.

Jadi ini istri Ahza, cantik sholehah lagi, ga ada kesempatan dong untuk mendapatkan hati Ahza. Batin Haifa.

"Za lo beneran ngelupain Anita, secepat itu?" tanya Ayumi.

Ahza diam, ia tahu kalau Ayumi masih marah dengan dirinya, tapi ga harus ngejebak kaya gini juga. Zhafira tidak menduga bahwa ada seseorang yang mengisi relung hati Ahza sebelum dirinya, yah tapi menurutnya itu hal yang wajar, kalau memang perempuan itu masih cinta sama Ahza, dirinya akan merelakan Ahza untuk kembali pada perempuan itu, karena mungkin ini adalah kesalahan dirinya yang harus melibatkan orang lain.

"Ayumi, kisahku dan Anita sudah berakhir, bahkan Anita sudah tenang di alam sana, kisah cinta kami sudah lama kandas, kenapa kamu memperpanjang masalah ini." jawab Ahza tegas.

"Lo kan perempuan yang maksa untuk dijodohkan sama Ahza." tunjuk Ayumi pada Zhafira.

Zhafira menggeleng lemah, ia tidak meminta untuk dijodohkan tapi orang tua merekalah yang menjodohkan.

"Stop Ayumi, kamu kalau mau marah, marah sepuasnya sama Aku, tapi tidak pada isteriku." Ahza, masih menormalkan nada bicaranya karena ini adalah rumah sakit, ia tidak mau membuat keributan hanya masalah sepeli. Daniel dan Haifa diam-diam pergi meninggalkan mereka bertiga, biaralah mereka menyelesaikan pertengkaran dengan kepala dingin.

-------------------------

Kejadian dirumah sakit siang tadi membuat Zhafira uring-uringan, dirinya berasa menjadi perebut hak milik orang lain. Ahza dari tadi memperhatikan Zhafira yang sedang menyentuh tanaman kaktus, tapi entah pikiran perempuan itu kemana.

"Udah jangan dipikirin, ucapan Ayumi siang tadi." Ahza duduk tidak jauh dari Zhafira.

"Aku emang pacaran dengan Anita, walaupun hubungan kami tidak direstui oleh ayahnya, kami berpacaran selama 5 tahun, setelah itu Anita pergi keluar negeri tanpa memberi kabar dan kami lostkontac, jadi disitulah akhir kisah cinta kami, ia memang sempat datang tapi pesawat yang ia tumpangi jatuh dan nyawanya tak terselamatkan." jelas Ahza, kini tidak lagi menggunakan embel-embel saya melainkan dengan sebutan Aku.

Zhafira hanya diam mendengarkan penjelasan dari Ahza, pantaslah Ayumi marah, tapi perempuan itu tidak paham dengan penjelasan Ahza.

"Maaf sebelum kamu ada orang lain yang mengisi hatiku." kata Ahza, disamping Zhafira.

"Ga papa itu hal yang wajar." sahut Zhafira,
ya gamungkin kalau seperti Ahza tidak pernah memiliki pacar.

"Mas Ahza hutang cerita lain." kata Zhafira, setelah itu pergi meninggalkan Ahza,
seperti anak kecil.

Ahza mengeryitkan dahinya, "Apa." perasaan ia tak punya hutang cerita.

"Pikir aja sendiri." Kata Zhafira, Zhafira paham betul tidak mudah untuk menceritakan tentang masalalu apalagi yang meninggalkan bekas yang tak terlupakan begitu saja.

UNTUKMU ZHAFIRA (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang