9. Little Island

1K 151 62
                                    

Author's Note:
Hai, sorry up nya kelamaan, buat yang follow akun aqu pasti udah tau knapa. Udah aqu ceritain wall yahh..

Miss you guys, a lot! Hidupku sepi tanpa komenan kalian 😭😭
⚠️🔞 Karena banyak bahasa yg ga ahlak.






~}°°{~






Jaya menjerit sekuat tenaga waktu benda panjang empuk merayapi kakinya. Dia masih jongkok tengah kapal walau mereka udah berlayar di tempat yang aman.

Wonie nyandar lemas di dek, obornya udah mati. Mereka kembali berlayar di sungai dengan kerapatan pohon yang normal.

Hessa and Ricky ngakak liat Jaya teriak karena kakinya dirayapi sama tali ransel Ben yang menggantung goyang-goyang.

"Wijay.." Soda mengguncang bahunya
"Udah... Kamu keenakan jongkok tereak-tereak disini. Ga usah keterusan."

Jaya ngangkat wajahnya.

Mukanya masih aja pucet ketakutan. Matanya natap Soda dengan nanar. Bener-bener kayak kucing digeprek pake sapu lidi.

Wijay yang keren kek bintang film kini keilangan kharisma nya selama 10 detik.

"Udah Jay." Ben narik Jaya duduk di kursi kayu, " itu tali ransel gue."

Jaya pun narik nafas lega dan dia menyugar rambutnya. Mengabaikan temen-temennya yang ketawa bangke.








"Bentar lagi kita nyampe. " Kata abang kapal, "tuh..pulau nya udah keliatan buntutnya..."

"Pulau apa buaya, kok buntutan..." Hessa nyengir lebar.

Seperti biasa, inget terus ama sodaranya.

Anak-anak noleh semua ke pulau. Dari tampilannya pulau itu pantes banget kalo dijadiin daerah wisata. Pasir pantainya putih, bukan kuning seperti pada umumnya pulau di daerah payau.

Batu-batu besar bersusun menghalangi beberapa tepian pantainya.












"Ahhh...untung kamu masukin baju renang Won..." Kata Soda.
"Gemesh banget liat pantainya!"

"Keceh keceh...." Riki langsung udah bayangin dia ikutan berenang di situ juga. Air sungai beriak lebih bersih.
"Bisa berenang sebelahan sama ikan..!"

"Jadi pengen manciiingg..." Komen Jaka.

"Tapi ga bawa pancingan dah..." Ben si seksi properti ga ngerasa bawa alat selengkap itu.

"Gampang, bisa dibuat." Jawab Jaka enteng. Kalo soal traveling, mancing, bikin tenda, bikin api unggun, serahkan sama om Jaka.

Komen-komen excited memenuhi kapal, seolah mereka semua udah lupa kalo beberapa menit yang lalu mereka nyaris kejang-kejang karna lewat di tengah kanal ular. Pantesan ada orang yang mau bikin mansion si pulau ini. Karena emang pulaunya indah, terutama pantainya.



















"Ini pulau pribadi ya?" Tanya Jaya.

"Bukan juga, ada sekitar 8 keluarga pemilik tanah pulau ini..." Kata Abang pemilik perahu.
"Saya jarang nganter kesini langsung, karena mereka punya speedboat sendiri. Boat fiber. Gak kayu kayak gini.
Dermaganya juga beda.
Punya dermaga masing-masing di belakang rumah."

Jaya mengamati beberapa rumah besar yang ada di tepian pulau. Bagian pinggirannya dilengkapi dermaga dengan beberapa Speedboat pribadi.

Kapal merapat ke dermaga umum. Dengan anjungan terbuat dari kayu yang udah memutih.

HALLO OT8? | [ENHYPEN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang