[END] Ini adalah cerita petualangan sekelompok anak muda ganteng yang selalu berlagak bokek. Bersedia lakuin macem-macem kerjaan Halal plus Legal tuk dapat uang buat biayain idup mereka yang kebanyakan gaya. Walopun duit ga ada, baju and sepatu bran...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Makasih banyak buat tim comments, kalianlah yang bikin gue bertahan buat tetap nulis story ini. Terus terang nulis story ini lebih berat dari ketiga story lainnya, karena gue berusaha keluar dari zona nyaman.
Makasih buat vote kalian semua , naik vote nya termasuk cepet buat gue yang newbie di dunia oren.
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
Malam belum terlalu larut, Jaka mengabaikan suara samar ramai di kejauhan sana. Kakinya melangkah pelan.
"...Nuna....?"
Jaka noleh pelan ke kiri dan ke kanan, ga ada suara langkah kaki "Nuna" terdengar.
"Nuna...?" Jaka maju lagi. Kali ini lebih cepat.
Sampai akhirnya badannya menabrak sesuatu.
Benda yang ditabraknya bergerak.
"Maaf... Maaf..." Jaka membuka kain hitam yang menutupi matanya. Wajah seorang cowo berkulit putih, bermata biru, menyerbu penglihatannya.
"I'm so sorry.." kata Jaka sambil mengangguk sedikit.
"No problem," Jawab cowo itu. Dia tersenyum singkat dan lanjut dengan perjalanannya menuju bangunan klasik bersejarah di depan sana.
"Jaka?" Suara lembut memanggilnya.
Jaka menoleh.
Orang yang dicarinya berdiri dengan bibir cemberut jauh di sebelah kiri sana. Dia berdiri tepat di tengah diantara dua pohon beringin besar di lapangan. Kulitnya yang putih kontras dengan gelapnya malam.
Jaka segera berlari menghampirinya. Lalu berhenti tepat di depan.
"Bisa-bisanya kamu disuruh jalan kesini kok jauh banget beloknya kesana?" Kata cewe bergaun selutut itu.
"..maaf, aku juga ga tau... Naluriku kesitu aja tadi..."
"Itu tandanya kamu udah ga pure hearted lagi. Hati kamu gak murni lagi."
"Ini kan cuma mitos. Kalo ada yang bisa berjalan lurus lewatin celah diantara dua pohon ini.. Mungkin dia emang ngintip dari balik kain penutup mata."
"Jangan sompral... Udah ah.. kita pulang. Aku bosen." Cewe itu berjalan cepat meninggalkannya. Lalu berjalan duluan meninggalkan area alun-alun yang ramai.