10. After 20 years

1.2K 133 79
                                    

Warning : 🔞👻

~}°°{~




Untung aja anak-anak ini tau diri. Mereka bekerja keras belajar buat jadi pelayan yang pro dalam waktu semalem.
Soda bener-bener bangga. Mudah-mudahan dia bisa ngasih bonus yang layak atas kerja keras mereka.

Saat ini hari udah mau gelap. Udah nyaris dekat waktu makan malam. Mereka berhenti training dan balik lagi ke ruang makan yang ada di dekat dapur di bangunan belakang tadi. Bangunan yang khusus diisi para staf.

Mereka jalan beriringan ke belakang dalam barisan rapi.




"Nametag gue kenapa tulisannya Wijaya yah?" Jaya seolah amnesia sama nama sendiri.

"Ya lo ngarepnya apa? Justin Bieber?" Ricky bingung sendiri.

"Ya engga, kenapa ga Marcell aja sesuai KTP sih?" Gumam Jaya. Bibirnya manyun-manyun kek bebek ganteng.

"Ga penting. Anggap aja kayak beli kopi di St*rbucks, nama kita sering salah ditulis di cup." Kata Ricky santuy.




Pembicaraan ga penting pun terus mengalir antara Jaya and Riki.

Mereka berdua juga mutusin buat makan malem di bawah sinar bulan, duduk di seputar meja makan kayu di luar ruang makan. Kru yang lain juga akhirnya ikut bawa piring makan mereka keluar karena meja makan di dalem penuh sama para staf lainnya.

Hessa belom keliatan batang idungnya. Entah tugas apa yang diembannya hari ini sampe makan malem pun ga dateng.

Di luar gelap tanpa lampu, cuma cahaya dari lampu taman di kejauhan. Jadi mereka beneran makan ngandelin penerangan cahaya bulan.

Bangunan utama diterangi puluhan Chandelier yang bersinar menembus jendela. Membuat kesan megah mansion semakin kentara.

Angin lorong berhembus lumayan kencang dan mengusir nyamuk hutan.

"Ini udah kayak di film-film di malem taun baru ya tampilannya," Kata Soda sambil natap ke bangunan utama.
"Ini kita bobo dimana ya?

Kru yang lain natap sekeliling. Di bangunan belakang ini juga banyak terdapat jendela jendela yang menyiratkan sinar temaram.

"Mungkin di bangunan buat staf." Kata Jaya, "rumah utama cuma buat pemilik biasanya."

"Thanks God, gue ga bayangin bobo di mansion utama. Horror abees diliat dari sini aja." Jaka ngusap-ngusap dada.

"I hope so," Soda ngangguk. "Mungkin kalian bakal sekamar, tapi aku mesti join sama staf cewe lainnya kali."

"Aku udah ngantuk berat sbenernya, Kak." Curhat William, "tapi setelah makan ini kita masih ada kerjaan. Latihan bawa baki di hall dan di taman."








Menurut penjelasan kepala pelayan besok itu adalah acara Brunch alias breakfast-lunch alias makan pagi kesiangan.

Emang udah bisa ditebak kalo yang ulang taun umur 70 tahun ke atas acaranya pasti brunch. Jadi mereka bakal lebih sibuk nyajiin kue-kue, roti, buah, minuman dan jalan di taman karena pesta kebun.

"Tahan aja dikit lagi. Jangan lupa minum vitamin." Soda lalu ngeluarin tabung vitamin dari tas nya. Lalu Wonie bantu membagikannya seorang satu.










Ga lama kemudian Hessa datang. Dari kejauhan dia datang sambil berlari kecil nenteng piring makan dan gelas minumnya.
"Ahh.. akhirnya gue bisa makan juga.." katanya.

Dia celingukan nyari kursi kosong. Which is ga ada karena kursi cuma ada 7, yang satu lagi patah kakinya.

"Pindah sini Kak." Ben mengajak Soda duduk di pangkuannya.

HALLO OT8? | [ENHYPEN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang