[END] Ini adalah cerita petualangan sekelompok anak muda ganteng yang selalu berlagak bokek. Bersedia lakuin macem-macem kerjaan Halal plus Legal tuk dapat uang buat biayain idup mereka yang kebanyakan gaya. Walopun duit ga ada, baju and sepatu bran...
Author's Note : Apa cuma gue yang ngerasa kalo member Enhypen makin parah gantengnya setelah CCMA show last week?
Warning : jangan lupa komen.
~~}°°{~~
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
William berkonsentrasi menyetir mobil ke arah yang ditunjukin Soda, ga banyak tanya, matanya yang tajam menatap dengan seksama ke jalanan. Sama sekali dirinya ga menaruh curiga bahwa Soda sedang memintanya buat menyetir ke tempat yang bukan rumah sakit.
"Apa nama rumah sakitnya sih, emang kakak biasa berobat dimana? Masih kuat ga?" Tanya William( akhirnya) setelah 30 menit nyetir tapi ga nyampe-nyampe.
"I'm OK." Jawab Soda, "cuma ga mau di rumah sakit langganan, ntar bisa ke catat di rekam medis aku sakit apaan." Jawabnya ngasih alasan.
William cuma ngangguk singkat. Lalu matanya mencermati jalanan lagi.
Mobil pun berenti di lampu merah.
"Ini dikebelakangin aja senderannya, Kak.. biar enak punggungnya." William melepas sabuk pengamannya, lalu ngambil sebuah bantal kursi di jok belakang. "Nih ganjel pake ini biar gak sakit perutnya." William sibuk membenahi setting tempat duduk Soda supaya nyaman.
Dia juga mengambil botol air minum di rak pintu belakang, membuka segelnya, lalu membantu Soda buat minum air putih.
"Minum dulu. Mukanya pucet banget," katanya, dia mengusap dengan telaten keringat dingin di kening Soda, matanya yang tajam serasa menyelidik sampe ke sanubari, "udah makan belom?" Tanyanya.
Soda nge bug. Satu-satunya makanan yang masuk tenggorokannya adalah semangkuk salad sayur, itu pun baru dimakan seperempatnya.
"Udah, dikit..." Jawabnya pelan.
Suara klakson di belakang mobil William. Cowo itu pun segera memakai lagi sabuk pengamannya, dan menjalankan mobil lagi.
"Kasih tau kalo kita mesti belok, Ok?" Kata William.
"Lurus aja."
"Lewat kesIni kalo lurus terus udah mau ke jalan lintas lho, apa ga salah arah enih, Kak.. " Mata rubahnya makin lama makin menyiratkan rasa khawatir.
"Kamu capek nyetir?" Soda memeluk bantalnya.
"Engga, aku cuma mikirin Kakak, masih kuat apa engga..." Mata bening William melirik Soda.
"Aku laper Will, kita berenti aja, aku mau makan..." Kata Soda pelan.
William menoleh bingung. Tapi lalu buruan ngeliat ke depan lagi. Dia lalu celingukan nyari rumah makan. Disini cuma ada toko-toko kecil dan penunjuk arah ke gerbang tol.