11

151 41 8
                                    

Vote+

Komen+

Ready?!



"Gimana semua udah siap?, "tanya Farhan sembari menatap member lain.

"siap!,

Hari ini mereka di jadwal kan akan menjadi bintang tamu disalah satu stasiun televisi. Acaranya live dan dapat dilihat secara online.

"Fen masih ragu?, "Fenly menaikan satu alisnya.

"hah?

"katanya pengen pdkt sama kak Naila, "bisik Zweitson pelan agar tidak terdengar oleh anak-anak lain.

Jujur Fenly masih ragu untuk hal semacam ini terlebih dia belum pernah mengatakan perasaan kepada Siapapun. "Bentar son, waktunya masih panjang.

"ck. Lama ntar ditikung orang mampus, "buset gitu amat dah.

"ya sabar dong!

Disisi lain kini Naila harus bekerja keras untuk membantu Bima menyelesaikan beberapa tatanan panggung yang akan digunakan para bintang tamu.

Sebenarnya Bima ini multitalenta ia selalu bisa diandalkan dalam masalah apapun itu. "Gimana Nai sorot lampunya?

Naila mengamati lampu panggung tersebut serius. "bagus-bagus, tapi kak itu semua aman kan?

"jelas ini semua udah benar-benar aman gue jamin, "Ucap Bima menenangkan, mungkin Naila baru kali ini melihatnya menata keberadaan panggung.

Semua sudah clear saatnya isirahat. "Nai

"hm?

"lo ambil ini deh kasih keruangan Un1ty, "tunggu apa tadi? Un1ty?!. Lho Naila kaget banget waktu tau siapa salah satu bintang tamunya.

Grogi muluk kalau denger nama Un1ty. "s-sekarang kak?

"iyalah..

Sabar.

Perlahan-lahan Naila membawa beberapa nasi kotak untuk dibagikan ke anak-anak Un1ty lainya. Kalau saja dirinya bisa berubah pasti tak akan serumit ini.

Didepan sama tertera nama Un1ty di pintu namun Naila masih ragu untuk memastikan bahwa itu memang ruangan mereka.

Tok tok tok

Sesaat kemudian pintu ruangan tersebut dibuka perlahan dan menampilkan sesosok lelaki yang akhir-akhir ini membuat Naila gila sendiri. "F-Fenly?, "

Jika dilihat Fenly menampilkan wajah flat padahal dirinya Mati-matian untuk tidak tersenyum barang sedikit. "apa?

"i-ini nasi kotak buat kalian..

"oh, makasih, "Cekatan Fenly mengambil nasi kotak dari tangan Naila dan kembali masuk.

Kecewa Naila benar-benar kecewa, kenapa cowok itu susah sekali untuk tersenyum kepada dirinya? Memangnya apa harus privas yah?. Sudahlah sebaiknya dirinya kembali menuju ruangan kru.

Jika boleh jujur Fenly merasa tak enak dengan ucapannya yang terkesan dingin itu. Tapi apa boleh buat? Ini sudah terlanjur.

"kenapa Fen?, "tanya Shandy penasaran dengan perubahan sifat Fenly yang tadi happy sekarang murung.

You And Me II Un1ty ll EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang