Tidak terasa September telah usai berganti Oktober yang mulai bersinar.Tania melakukan hal seperti biasa,sarapan sekolah pulang.Terus menerus hingga bulan Oktober melanda.
"Anak-anak,pembelajaran hari ini adalah menelaah suatu karya novel.Dikerjakan secara kelompok yang beranggotakan 2 orang.Anggotanya boleh laki-laki dan perempuan.Saya beri waktu 10 menit untuk membuat kelompok"ucap bu Yani.
"Kalau gua sama Inda ,lo sama siapa Ta?"tanya Vera.
"Emm,nggak tau.Nanti juga sama sisanya boleh.Kalian duluan aja,udah buruan sana catet"jawab Tania tetap santai di tempat duduknya.
Tak jauh berbeda dengan Afzal yang mulai bingung mencari kelompok.Semua teman laki-lakinya sudah mempunyai pasangan dan yang tersisa adalah dia sendiri.Saat mengedarkan pandangannya ,Afzal tak sengaja melihat Tania yang duduk sendiri sambil mempersiapkan alat tulisnya.
Maka tanpa ragu-ragu,Afzal mulai mendatanginya.
"Ta,mau satu kelompok sama gue?" Tawarnya.
"Boleh, yaudah sana tulis ke depan"jawab Tania lalu beranjak pergi ke bangku Afzal.
Sepeninggalnya Tania,Afzal langsung maju kedepan untuk menulis kelompoknya.
"Bu,kelompok 4 . Raden Afzal Alifiando dan Tania Nanda Putri"ucap Afzal lantang.
Vera dan Inda yang berada di depan,otomatis langsung menoleh ke arah Afzal yang tetap memasang muka lempengnya.Vera otomatis menoleh ke arah Tania dan tanya lewat gerakan mulutnya,
"Lo beneran satu kelompok sama Afzal?"
Tania hanya mengangguk cuek,lalu melanjutkan obrolannya dengan teman dibelakangnya.
Tak lama kemudian,Afzal datang dengan membawa setumpuk buku novel dan diletakkan di atas mejanya.
"Ta,pilih satu novel.Yang ini buat yang lain soalnya"suruhnya.
Tania langsung melihat-lihat mulai dari judulnya,hingga ia tertarik dengan salah satu novel yang berjudul "Mariposa".Ia langsung memungutnya dan melihat -lihat halaman per halaman dengan mata yang berbinar.
"Yakin itu?"tanya Afzal memastikan.
"Iya,soalnya ini novel favoritku"jawab Tania tanpa mengalihkan pandangannya.
Afzal hanya menganggukkan kepalanya lalu membawa setumpuk buku tadi untuk dibagikan ke kelompok yang lain.
"Ta, cie cie.Sekelompok sama pak ketu nggak tuh?"ledek Vera yang langsung diikuti oleh Vera dan Inda.
"Shutt,berisik kalian"sahut Tania dengan wajah yang memerah.
"Ekhem,ayo langsung kerjain.Biar nanti selesai cepat"ucap Afzal yang sudah duduk disampingnya.
"Owh ,okay.Kamu tau isi ceritanya?"
"Nggak,kenapa emangnya?"
"Isinya tuh menarik , jadi ada seorang cewek yang suka sama cowok pinter tapi dingin.Karena susah banget dideketin,si cewek ini pokoknya berjuang habis-habisan bahkan nggak ada capek -capeknya nyapa si cowok walaupun nggak dinotice.Tapi pada akhirnya ,si cowok juga akhirnya luluh malah bucin banget.Tapi endingnya bikin gregetan,karena si cowok pergi demi impiannya.Tapi kesel-kesel gitu,seru kok"
"Aneh,kesel kok seru.Tapi gua juga sepemikiran sih kalau jadi cowoknya,mending ngejar impian daripada cewek.Kalau impian bisa diraih asal mau kerja keras,tapi kalau cewek.Nggak perlu ngorbanin apapun tapi kalau udah jodohnya pasti balik lagi tanpa diminta"
Tania terdiam sembari mencerna pendapat Afzal,entah kenapa hatinya sedikit tak rela dengan penjelasannya.Tania berdehem sejenak,lalu kembali bertanya dengan topik yang berbeda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay?
Teen FictionKisah tentang Tania dan Afzal di akhir masa biru putihnya.Cerita dari dua rasa yang sama dan berkahir dengan sebuah janji dari Afzal.Bukan berakhir lebih tepatnya bersambung karena mungkin masih ada lanjutannya.Kelanjutan dari semuanya tergantung da...