SEBELUM LANJUT BACA
VOTE DULU KUYY!!ෆ╹ .̮ ╹ෆ
INI CHAPTER TERAKHIR
TIDAK ADA CHAPTER LAIN SELAIN INITERIMAKASIH SEMUANYA
GOOD BYE~~°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
Hari demi hari sudah terlewati,entah sudah minggu ke berapa yang Tania lewati tanpa seorang Raden Afzal.Hari-hari yang dulu penuh dengan kenangan yang Afzal lukiskan kini hanya ada kanvasnya saja.Bagaimana tidak,dulu siangnya mereka akan menghabiskan waktu bersama setidaknya hanya untuk berbagi cerita satu sama lain.Lalu dilanjut malamnya mereka belajar bersama-sama hingga berakhir Afzal menyanyikan Tania sebagai penutup sebelum tidur.
Namun setelah hari itu tiada notifikasi sama sekali dari Afzal.Pesan terakhirnya juga terhenti di hari itu.Apapun yang Tania kirimkan selalu berakhir centang satu tanpa balasan ataupun reaksi yang lain,benar-benar seperti nomer mati padahal dulunya ramai sekali.Yang bisa Tania lakukan saat ini adalah jika rindu dengan Afzal ia akan memutar video yang ia rekam saat Afzal menyanyikannya sebelum tidur ataupun membaca chat dari atas sampai bawah walaupun berakhir menangis kembali.Entah mengapa rasanya begitu sakit bagi Tania.
Jika ditanya apakah ia akan mencari pengganti,tentu saja untuk saat ini tidak ada.Karena apa?karena Afzal hanya satu dan itu hanya Raden Afzal.Orang lain mungkin ada yang mirip entah dari sifat ataupun kebiasaan,namun itu tetaplah orang lain bukanlah Afzal.Mungkin ini berat untuk dijalani,namun seiring waktu berjalan semua akan terasa lebih ringan mungkin.
Tania menghembuskan nafasnya pelan,ia berdiri lalu merapikan seragamnya dan bersiap memasuki sekolah barunya.Tempat di mana ia akan menciptakan cerita yang berbeda lagi selama 3 tahun.Tania tidak berharap akan ada kisah seperti kemarin namun ia berharap supaya dirinya bisa bahagia saja.
Hari ini adalah hari pertama ia melangkah ke sekolah barunya di lembar pertama kehidupan sma nya.Ia akan tetap fokus berjalan ke depan untuk mimpinya sembari menunggu hari itu datang.
Menunggu itu memang membosankan dan menyakitkan jika hasil tidak sepadan.Namun apa gunanya keyakinan jika ragu?.Maka dari itu Tania yakin Afzal akan menepati janjinya,karena selama ini belum ada satupun janji Afzal yang ia ingkari.Jadi ia pasti akan menepati janjinya yang ini,kan?
Seberapa lama pun kau menyuruhku menunggumu,maka akan aku tunggu jika kau tidak menghianatiku.Entah ini pilihan yang menyakitkan atau apa,tapi aku memilih ini karena aku yakin padamu.Tapi jika kau menyuruh melupakan,kurasa aku tidak mau.Bukankah sayang sekali membuang kenangan indah itu?lagipula itu juga menyakitkan asal kau tahu.
Aku tidak akan melupakanmu.Aku tidak akan pernah melupakan tentang kita dan kelas 9.Aku tidak akan pernah lupa siapa seseorang yang bersedia menjadi rumah untuk ku.Aku tidak akan pernah melupakan dirimu yang merupakan cinta pertamaku.
Aku mencintaimu Afzal
Tapi izinkan aku untuk beristirahat sejenak
Aku lelah jika terus memaksa
Bukannya aku ingin melupakan dirimu tetapi sebuah lembar baru memaksaku
Tetapi tenang saja,
Aku tetap menunggumu
Walau hasilnya aku meragu
°°°°°°
END
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay?
Teen FictionKisah tentang Tania dan Afzal di akhir masa biru putihnya.Cerita dari dua rasa yang sama dan berkahir dengan sebuah janji dari Afzal.Bukan berakhir lebih tepatnya bersambung karena mungkin masih ada lanjutannya.Kelanjutan dari semuanya tergantung da...