SEBELUM LANJUT BACA
VOTE DULU KUYY!!ෆ╹ .̮ ╹ෆ
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
Untuk minggu ini dan minggu selanjutnya akan dilaksanakan serangkaian ujian bagi kelas 9.Waktu bermain dan bersantai pun harus terganti dengan waktu belajar.Pada minggu ini akan dilaksanakan ujian akhir semester bagi kelas 9.Semua murid kelas 9 diacak untuk ruang kelas dan tempat duduknya.Mau tidak mau siswa harus duduk dan mengerjakan ujian di tempat yang telah ditentukan.Dan benar saja mereka sesesi terpecah belah walaupun ada yang sekelas mungkin maksimal hanya 3 orang.
Sangat disayangkan sekali,Tania,Vera dan Inda tidak mendapat kelas yang sama.Tania sekelas dengan Afzal dan Henry dari sesi ganjil,serta Dani dan Pranda dari sesi genap.Vera sekelas dengan Renvan dan Gara dari sesi ganjil serta Herlin,Illy dan Nika dari sesi genap.Inda sekelas dengan Firman dan Pasha dari sesi ganjil serta Harin,Tama dan Abin dari sesi genap.Sedangkan yang lainnya juga mencar.
Tania merasa bersyukur karena ada Afzal dan Henry,jadi ia tak akan selalu diam diantara orang orang yang tak dekat dengannya.Tapi walaupun sekelas tempat duduk mereka juga mencar.Afzal di pojok kanan paling belakang,Henry di bangku tengah baris tengah,dan Tania di bangku nomer 2 dari depan barisan paling kiri.Lebih tepatnya di belakang bangkunya Dani.Huh,tak beruntung memang.
Dari bangkunya,Tania dapat melihat Afzal dengan jelas.Anak itu selalu saja bermain game,ia akan bermain sampai puas hingga guru datang.Tania mengeluarkan peralatan tulisnya dan tidak lupa alas ujiannya.Ia menelungkupkan kepalanya ke atas meja lalu menghela nafas pelan.
"Ta,"
Tania mendongak dan langsung mendapati wajah Dani yang menatapnya.
"Kenapa?"
"Jangan tidur masih pagi"
"Owh,gua nggak tidur btw"
"Tan,"
"Iya,ada apa?"
".........."
Tania bingung dengan Dani yang di depannya ini.Kenapa jadi berubah sok akrab seperti ini,biasanya juga cuek dan menjauh sejak kejadian itu.Tapi kenapa ini malah tanya-tanya sambil mikirin topiknya?
"Dani,lo nggak usah canggung gitu kalau mau ngobrol sama gua.Sans aja,gua udah biasa-biasa aja kok sama yang terjadi.Jangan canggung kayak gini,kayak sama siapa aja"ucap Tania biar mereka tidak canggung.
"Ta,lo nggak mungkin udah biasa-biasa aja.Sikap lo nggak menunjukkan seperti itu"ucap Dani sambil terus menatap dalam Tania.
"Eh Dan,gurunya udah dateng tuh.Semangat ngerjainnya"ucap Tania mengalihkan pembicaraan.
"Lo juga,semangat"balasnya sambil tersenyum.
Tania tersenyum membalasnya sambil kikuk sendiri karena ia sendiri juga sama canggungnya.
Tak berapa lama kemudian,guru datang dan ujian dimulai.
Tanpa Tania sadari,dari tadi Afzal terus memperhatikannya.Bukannya Afzal marah tapi Afzal nggak suka aja.Kalau Tania ngobrol sama Henry atau temen yang lain masih aman lah ya.Tapi ini Dani,cowok yang dulu nolak mentah-mentah sekarang sokab minta apa coba?minta ditampol memang.
Selepasnya nggak ada satupun suara kecuali suara kertas yang dibolak balikkan sampai waktu berakhir.Hingga tepat tengah hari semua murid pulang kembali ke rumah untuk mengistirahatkan pikiran yang sudah panas akibat ujian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay?
Genç KurguKisah tentang Tania dan Afzal di akhir masa biru putihnya.Cerita dari dua rasa yang sama dan berkahir dengan sebuah janji dari Afzal.Bukan berakhir lebih tepatnya bersambung karena mungkin masih ada lanjutannya.Kelanjutan dari semuanya tergantung da...