SEBELUM LANJUT BACA
VOTE DULU KUYY!!ෆ╹ .̮ ╹ෆ
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
Tujuan pertama mereka adalah bioskop.Ya seperti yang telah dibahas kemarin,mereka akan melihat tayangan film yang baru rilis itu.Karena kali ini filmnya bergenre horor maka Tania memilih untuk duduk di agak belakang saja.Afzal pun menurutinya,karena menurutnya duduk di manapun sama saja.
Baru mulai Tania sudah was was sendiri karena dia itu penakut tapi juga penasaran kalau nggak lihat.Afzal yang peka langsung saja menggenggam tangan Tania dan mengelusnya pelan supaya dibawa rileks saja kan hanya film.Seiring dengan diputarnya film,tak jarang baik Tania ataupun Afzal menutup matanya karena terkejut atau takut.Hingga di akhir film,Afzal dan Tania sama sama ikut menangis karena terlalu terbawa suasana.Awalnya mereka malu menangisi sebuah film dan langsung mengusap air matanya tapi setelah melihat yang lainnya menangis bahkan ada yang lebih parah,mereka langsung tertawa sambil memandang satu sama lain.
Film pun selesai diputar,mereka pun keluar dari gedung bioskop.Keadaan mereka hampir semuanya habis menangis.Tapi mereka saling menertawakan satu sama lain sambil mereview keadaan mereka pas di dalam tadi.
"Habis ini mau kemana lagi?"tanya Dika pada Vera.
"Gimana kalau kita makan dulu sambil istirahat?"usul Vera.
"Ayo aja,mata gua masih rada sakit nih gara gara nangis"ucap Inda sambil mengusapkan tisu ke matanya.
"Boleh,lagipula ini tengah hari kan?mending istirahat dulu"ucap Tania.
Semuanya pun setuju lalu mereka langsung pergi ke cafe terdekat.Sampai disana mereka langsung saja memesan makanan maupun minuman yang diinginkan.Sambil makan mereka juga mengobrolkan hal yang random jadi tidak ada situasi canggung canggungnya.Bahkan Afzal yang dikenal pendiam saja mampu ikut menimbrung bahkan sesekali tertawa.
Tania yang melihatnya jadi ikut bahagia sendiri.Bahagia ketika melihatnya yang selalu terdiam mampu menunjukkan ekspresinya seperti ini.Ekspresi yang bebas dan tidak tertutup tutupi.
"Guys,gua sama Dika habis ini mau jalan sendiri,jadi kita misah disini ya"ucap Vera yang diangguki oleh Dika.
"Maksud lo jalan sendiri-sendiri?"tanya Inda.
"Iya,jadi biar ada quality time berdua gitu mumpung udah di luar juga"jelas Vera.
"Inget usia kalau ajak cewek berdua bre,masih terlalu muda kita"ucap Daniel sambil menepuk pundak Dika.
"Iya gua tau,kalian juga ya.Apalagi masih baru baru nih kayaknya"ucap Dika sambil menatap Afzal dan Daniel bergantian.
"Mau baru atau lama prinsipnya harus tetap sama ya,jaga cewek nya bro jangan dirusak"ucap Afzal.
"Tambah satu jangan brengsek jadi laki laki,udah dikasih yang baik malah milih yang terbalik"timpal Vera.
"Apalagi udah dibikin nyaman malah ditinggalin"sahut Inda tak mau kalah.
"Serasa mau langsung tak pukul kepalanya"imbuh Tania.
"Wih ngeri ngeri,udah ah gua mau cabut dulu.Ayok Ver"ajak Dika.
"Ayok,yaudah gua duluan ya semua,dadah"pamit Vera sambil melambaikan tangannya.
"Kita kayaknya juga duluan deh,pergi dulu ya Ta"pamit Inda sambil menarik tangan Daniel.
"Eh iya,gua duluan bre.Entar kalau mau mabar kabarin aja"ucap Daniel.
Afzal hanya mengacungkan jempolnya.Tinggalah mereka berdua yang masih menghabiskan segelas minumannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay?
Teen FictionKisah tentang Tania dan Afzal di akhir masa biru putihnya.Cerita dari dua rasa yang sama dan berkahir dengan sebuah janji dari Afzal.Bukan berakhir lebih tepatnya bersambung karena mungkin masih ada lanjutannya.Kelanjutan dari semuanya tergantung da...