07.Mengudara

15 14 4
                                    

SEBELUM LANJUT BACA
VOTE DULU KUYY!!

ෆ⁠╹⁠ ⁠.̮⁠ ⁠╹⁠ෆ

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°


Sebelum berangkat ke sekolah Tania terlebih dahulu memakan sarapan yang telah disiapkan oleh ibunya.

"Buk,nanti sore ada acara bakar bakar dirumahnya Vera.Aku boleh datang kan?"

"Boleh,tapi nanti berani pulangnya?"

"Berani,kan acaranya nggak sampai malem banget"

"Yaudah,tapi pulang dulu nanti"

"Siap"

"Yaudah sana berangkat kalau udah habis"

Tania mengangguk lalu menyalimi ibunya,tak lupa ia mengucap salam lalu pergi berangkat ke sekolah.

Hari ini cuaca nya sedikit gerimis jadi Tania memakai cardigan sebagai luaran seragamnya.Jalanannya juga agak licin yang membuatnya Tania merasa di uji nyali untuk melewati turunan ini.Mau menghindar pun tak bisa karena tanggung , sudah setengah perjalanan ini.Sepanjang perjalanan Tania mendadak tobat,ia melafalkan dalam batin segala surat pendek yang dia hafal.Agak lebay memang tapi ya namanya orang takut,mau gimana lagi?

Hingga akhirnya sampai di dataran ia kembali menormalkan detak jantungnya dan melaju seperti biasa menuju sekolah.

Tak berbeda juga dengan Afzal yang baru mulai berangkat dari rumahnya.Karena rumahnya di dataran rendah,ia tak begitu ambil pusing walau hujan badai menerjang,ia tetap mengendarai motornya seperti biasa.

Sepanjang perjalanan ia hanya diam sambil memperhatikan sekitar hingga tiba tiba gerimisnya menjadi semakin deras.Tanpa berlama lama ia menaikkan kecepatan motornya dan melaju agak cepat supaya tidak kehujanan dan sampai di sekolah dengan lebih cepat.Namun itu hanyalah harapan karena nyatanya sebelum sampai sekolah hujan mengguyur.Baju Afzal sudah basah namun ia tetap melajukan notornya.Tak berapa lama kemudian,ia sampai di parkirannya.Ia menghela nafas pasrah saat melihat bajunya basah dan tasnya juga.Ini artinya bukunya ikut basah juga terkena air.

Ia mendengus kesal lalu berjalan ke sekolah dengan wajah datar seperti biasa.Bukannya ia akan berpura pura sok cool seperti yang lain.Tapi mau bersekpresi bagaimana lagi jika ia sendiri?kan nggak lucu kalau dia malah unjuk gigi sepanjang perjalanan.Bisa bisa ia dikira orang gila nanti.

Sampai di kelas teman temannya pun tidak berbeda jauh dengan dirinya bahkan ada yang lebih parah.Hampir semua anak berada tepat di bawah kipas supaya baju mereka kering dengan cepat.

Afzal hanya menggelengkan kepalanya pelan lalu duduk di bangkunya sendiri sambil mengeluarkan bukunya dari tasnya yang agak basah.

"Pagi teman temanku yang tidak kusayangi!!"ucap Tania yang baru datang dengan gembira.

"Ish,baru kali ini gua lihat orang hujan malah seneng"komentar Flora yang ikut berdesakan di bawah kipas.

"Ya seneng karena hujan itu berkah dan sangat bermakna bagi saya"jawab Tania bangga.

"Heleh,apaan dah"julid Yunif .

"Btw,nanti sore jadi kan?"tanya Inda.

"Ya jadilah,tadi ibukku belanja ke pasar"jawab Vera.

"Ok.Eh Ta,nanti gua nebeng ya kerumahnya Vera?"

"Sip,tenang aja"jawab Tania sambil mengacungkan jempolnya.

"Ngomong ngomong siapa aja nanti yang ikut?"tanya Flora.

"Yang pasti kita bertiga terus Henry,Gara,Artha,Yunif kalau nggak salah"jawab Vera.

Stay?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang