23.ketenangan itu bersamanya

4 5 0
                                    

SEBELUM LANJUT BACA
VOTE DULU KUYY!!

ෆ⁠╹⁠ ⁠.̮⁠ ⁠╹⁠ෆ

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

Di dalam kamar Afzal langsung memukul tembok untuk meluapkan emosinya.Nafasnya tak beraturan dan tangannya mulai memerah karena pukulan yang terlalu kuat.Ia melepas pecinya dan membiarkan rambutnya berantakan begitu saja.Selepasnya ia melangkah ke arah balkon dengan sebatang rokok di tangannya.Tanpa berlama-lama ia langsung mematik rokoknya dan menghisapnya.Ia berharap setiap hisapan dan hembusan dapat menenangkan emosinya saat ini.

Ia tak habis pikir dengan pemikiran Yessi yang begitu pendek dan egois sendiri.Sepupunya yang satu itu terlalu manipulatif untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan.Itulah sebabnya ia mendapatkan seluruh kepercayaan keluarga karena kemanipulatifannya dalam berkata.Ia bisa saja memutar balikkan fakta supaya ia tetap dalam posisi amannya.Apalagi kakeknya itu yang selalu memanjakan Yessi,akibatnya Yessi menjadi selalu semena-mena.


Di tengah keheningan yang tercipta,notif hp Afzal berbunyi.Ia mendudukkan dirinya di kursi sembari melihat notif di hpnya.Senyumnya langsung mengembang begitu saja saat mendapat sebuah pesan dari Tania.

Tania
Makasih,sayang
Lagi belajar kah?

Anda
Iya sama-sama
Nggak dulu,males

Tania
Kok gitu sih
Gimana kalau belajar bareng?

Anda
Ayo,mau belajar bareng dimana?

Tania
Lewat video call aja
Mau nggak?

Anda
Boleh aja
Sebentar ya,aku ambil bukunya dulu

Tania
Iya.

Afzal langsung meletakkan rokoknya di asbak dan mengambil bukunya serta alat tulisnya ke meja balkon.Setelah dirasa siap,ia langsung melakukan panggilan terlebih dahulu.Tak perlu menunggu lama,Tania sudah mengangkat panggilannya.

Disana tampak Tania dengan rambut tercepol ke atas.Afzal tersenyum tipis melihatnya,semua pikirannya tadi seakan sirna entah kemana setelah melihat Tania.Memang benar ya,semua akan hilang saat melihat dirinya kembali.

Tania: Gimana,jelas nggak?

Afzal:Jelas Ta

Tania:Yaudah,belajar apa dulu nih?

Afzal:Bisa ajarin matematika dulu?

Tania:Bisa,tapi dikit ya Zal
           Soalnya aku sendiri juga masih belajar
            Maaf juga kalau salah soalnya ini        
           cuma  pemahamanku sendiri

Afzal:Iya Tania

Aku percaya sama juara kelas C

Tania:Apasih Zal
            Biasa aja

Afzal:kamu nggak biasa Tania
Kamu luar biasa

Stay?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang