Attention
-Jingga Senja-
On instagram @queenmeliatwo
Seseorang tidak membutuhkan mereka yang banyak bicara, tetapi mereka yang sanggup mendengarkan.
○○○●●●○○○
'Sruk!'
'Sruk!'
'Sruk!'
"Mbak Lala?"
Gerakan tangan Nayla yang semula tengah sibuk mencoret-coret hasil ulangan hariannya seketika terhenti, kepalanya mendongak dan menatap sang mama yang terlihat diambang pintu sembari menatap kearahnya disertai ulasan senyum manis.
"Mama boleh masuk?" Perlahan tangan Nayla menutup coretannya dengan buku pelajaran sebelum akhirnya mengangguk dan membuat Kinara masuk ke dalam kamar putrinya.
Wanita itu tampak melihat-lihat kamar Nayla yang rapih---seperti biasa---lalu memandangi deretan piala milik putrinya yang dipajang didalam sebuah lemari kaca, atas permintaan Nayla saat usianya sebelas tahun. Kinara terlihat mendekat kepada Nayla dengan kedua tangan yang disembunyikan dibelakang, seolah sedang menyembunyikan sesuatu.
"Mbak Lala lagi belajar, ya?" Tanyanya seraya duduk diatas ranjang Nayla.
"Enggak." Kinara ber-oh ria lalu melebarkan senyumannya.
"Mama baru inget sebulan lalu Mbak Lala pernah minta sesuatu, tapi karena kelupaan akhirnya baru bisa Mama kasih sekarang." Kening Nayla sontak berkerut, gadis itu setia memandangi wajah cantik mamanya dengan kebingungan.
Memangnya dia meminta apa?
Detik berikutnya, Kinara mengeluarkan sesuatu yang sebelumnya dia sembunyikan dibelakang tubuhnya. Kedua bola mata Nayla berbinar seketika, senyuman manis langsung tersungging membuat hati Kinara mengalirkan kehangatan luar biasa. Akhirnya Kinara bisa lagi melihat putrinya tersenyum selebar itu setelah sekian lama.
"Mama beliin aku handphone baru?" Nayla menerima kotak berlabel yang masih terbungkus plastik dengan rapat. Dia terlihat begitu senang dan terus memandanginya dengan raut tak percaya.
Pasalnya, kedua orangtuanya itu cukup ketat mengenai alat canggih untuk diberikan kepada anak-anaknya. Dulu Nayla baru mendapat ponsel ketika masuk kelas dua menengah pertama disaat teman-temannya ada yang memiliki benda canggih tersebut dari sekolah dasar, paling dia akan meminjam ponsel mamanya jika sedang ingin bermain game atau mengerjakan bimbel online. Ponsel yang Nayla punya sudah tua dan juga layarnya sedikit retak, Nayla sempat memintanya kepada sang mama tapi wanita itu mengataknnya nanti dan nanti terus, karena lelah meminta jadi Nayla diam saja.
Tentunya Nayla terkejut saat Kinara datang memberikan benda tersebut, karena akhirnya Nayla memiliki ponsel baru yang bagus sama seperti teman sebayanya.
Kinara mengusap rambut panjang putrinya, "Iya. Mama gak tau Mbak Lala sukanya yang warna apa, jadinya untuk warna Mama samain kayak punya Mbak yang lama. Suka gak?"
"Suka banget! Makasih, Mama!" Seru Nayla seraya membuka bungkus ponsel tersebut dengan tak sabaran, tentunya pemandangan itu tidak lepas dari pengawasan Kinara.
Ada sedikit nyeri saat mengingat tingkah putrinya yang sedikit berbeda akhir-akhir ini. Kinara begitu kehilangan sosok Nayla yang ceria dan gemar tertawa.
Nayla akhir-akhir ini sangat sering marah dan juga selalu mengurung diri didalam kamar, gadis itu tidak akan keluar kecuali dia dipanggil olehnya atau Sagara. Nayla menjadi sangat tertutup dan juga banyak diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Attention - Goodbye Winter✔ (TAMAT)
Teen Fiction(Seri ke-3 Goodbye Winter) Semuanya tak lagi sama. Keceriaan dan kebahagiaan telah tertinggal bersama bayang-bayang menyakitkan memori masa lalu Nayla. Gadis kecil dengan sejuta mimpi itu kini bak seorang gadis yang tak memiliki harapan apapun dalam...