♪ NCT Dream - Candle Light♪
♡♡♡♡♡
"Gue minta maaf."
Seorang perempuan berambut pendek menatap berkaca sosok teman yang sangat lama tak ia temui, bahkan tak berani ia hampiri meski penyesalan terus menghantui selama delapan tahun terakhir. Sedangkan perempuan berambut panjang dengan gaun merah yang dia kenakan, tampak sangat tenang dan setelah mengucapkan tiga kata tersebut. Seolah-olah dia telah menyiapkannya dari jauh-jauh hari.
"Kenapa? Kenapa gue gak punya keberanian yang sama seperti lo dan mengatakan itu dari awal sejak lama?" Nayla tersenyum kecil, menunduk sejenak untuk menatap sebuah cincin yang melingkar dijari manis kirinya.
"Bahkan kalo gue bisa mengulang waktu, gue akan jauh lebih dulu samperin lo dan meminta maaf atas apa yang udah gue lakuin ke lo. Luna, gimanapun juga lo adalah temen gue dan satu-satunya yang pernah nemenin gue disaat gue sendirian. Gue udah nyakitin lo secara fisik dan gue pasti membuat sebuah trauma dalam hidup lo." Luna menggelengkan kepalanya dengan cepat. Meski sempat terkejut karena pertemuan tak sengaja mereka disebuah restoran, dimana mereka sama-sama hendak memesan makanan sampai akhirnya Nayla lebih dulu mengajak mengobrol.
Awalnya Luna tidak begitu yakin jika perempuan itu adalah Nayla, melihat begitu banyak perubahan yang terjadi pada wanita itu. Nayla terlihat semakin cantik dan juga baik-baik saja, hal tersebut membuat Luna cukup merasa lega mengingat apa yang pernah dirinya serta kakaknya lakukan terhadap Nayla.
"La, kalo aja gue yang bisa memutar waktu, gue gak akan pernah jadi temen yang berkhianat. Andai kalo bisa kembali ke masa itu, gue gak akan pernah ninggalin lo dan menjadi salah satu penyebab lo terpuruk. Gue minta maaf atas perbuatan gue dan kakak gue. Gue nyesel." Luna menundukan kepalanya dalam, membiarkan air mata terjatuh membasahi pipinya.
Nayla menghela napas perlahan lalu mengulurkan tangan dan merangkum kedua tengan Luna diatas meja. "It's okay, semuanya udah terlewat dan sekarang gue baik-baik aja." Katanya.
Luna mengangguk pelan dan menatap lekat setiap lekukan wajah cantik Nayla. "Lo terlihat bahagia." Perempuan dihadapannya itu tertawa kecil.
"Sangat bahagia. Gue harap kita bisa berhubungan dengan baik, kayak dulu." Nayla tidak berharap lebih, setelah dia meminta maaf pada siapapun yang telah dirinya lukai, Nayla hanya ingin membangun hubungan baik agar hidupnya semakin tenang.
Nayla ingin menjadi manusia lebih baik dan tidak menyakiti siapapun, bahkan hewan sekalipun. Mencoba untuk selalu bersikap dewasa dan menjalankan apapun niatnya dengan sepenuh hati. Tidak merugikan dirinya sendiri apalagi orang lain.
Luna sekali lagi menganggukan kepalanya pertanda setuju. "Sure. Gue kerja dikantor e-commerce A. Lo bisa kesana kapanpun dan kita bisa makan siang bareng," ujarnya penuh dengan keantusiasan yang membuat Nayla melebarkan senyumannya.
Nayla melepaskan genggaman tangannya dari Luna dan terlihat mencari sesuatu didalam clutch yang ia bawa. "Gue harap ... lo dateng." Kedua kelopak mata Luna melebar tatkala dirinya menyerahkan secarik undangan berwarna biru ke atas meja.
Dengan berbinar Luna menerima benda tersebut. "Lo mau nikah?" Nayla tertawa pelan dengan kepala mengangguk malu-malu. "Selamat! Gue pasti bakalan dateng."
"Harus. Semua temen gue wajib dateng."
Dan Nayla ingin semua orang yang ia sayangi, merasa bahagia karena dirinya.
"Huhuu ... maaf lama!"
Jo menatap Nayla yang baru saja datang dengan tergesa-gesa. Perempuan bergaun merah itu langsung merangkul lengannya dan tercengir. Kalau lucu begitu mana bisa ia lanjut marah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Attention - Goodbye Winter✔ (TAMAT)
Novela Juvenil(Seri ke-3 Goodbye Winter) Semuanya tak lagi sama. Keceriaan dan kebahagiaan telah tertinggal bersama bayang-bayang menyakitkan memori masa lalu Nayla. Gadis kecil dengan sejuta mimpi itu kini bak seorang gadis yang tak memiliki harapan apapun dalam...