Attention
-Jingga Senja-○○○●●●○○○
Hembusan angin pantai disore ini terasa begitu menggelitik ditubuh, namun hal tersebut tak membuat Nares mengurungkan niatnya untuk bermain-main sebentar menghirup udara Bali. Tanpa mengenakan alas, Nares sengaja memainkan kakinya pada pasir yang terasa halus menyapa sang telapak. Sebentar lagi mentari akan tenggelam dan pancaran oranye diwaktu-waktu seperti inilah yang selalu Nares sukai, setiap kali ada kesempatan mengunjungi pantai.
"Nana!" Suara itu berhasil menarik atensi Nares dari cantiknya langit senja, menoleh untuk menatap sesuatu yang jauh lebih cantik dimatanya.
Sosok Nayla berlari kecil diatas pasir pantai. Rambut panjangnya tergerai seiring dengan langkah yang gadis itu ambil serta jumpsuitnya yang sesekali terhempas oleh hembusan angin. Nayla terlihat mempesona sore ini dan membuat senyuman Nares mengembang sempurna. Ia lantas menghentikan langkahnya dan menunggu Nayla untuk sampai.
"Jahat banget, mau kesini gak bilang-bilang!" Oceh Nayla seraya menatapnya jengah, jemarinya bergerak menyelipkan helaian rambut yang menutup jarak pandang.
"Gak perlu bilang juga udah pasti lo tau gue kemana, 'kan? Yang lain mana?" Gadis itu menunjuk ke belakang, dimana ketiga teman mereka terlihat asyik bermain-main air dari jarak yang cukup jauh.
"Mereka keliatan bahagia banget!" Dalam sekejap raut jengah itu terganti dengan ekspresi sumringah.
Nares mengangguk setuju, dia memasukan kedua lengannya ke dalam saku celana pendek yang dirinya kenakan. "Pasti. Mereka diajak liburan gratis ongkos, ya, mana mungkin gak bahagia. Gue juga bahagia, kok." Nayla mencebikan bibir bawahnya dan memutar tubuhnya menjadi menghadap ke depan sepenuhnya.
"Cantik banget langitnya!" Nayla merentangkan kedua lengan dan memejamkan kelopak mata, senyuman manis tersungging menghiasi parasnya.
Mendapati pemandangan seperti itu, tentu saja Nares tidak bisa melewatkannya. Sinar mentari yang memantul hingga menerpa wajah Nayla, semakin membuat kecantikan sahabatnya terpancar. "Iya, cantik banget." Nayla berdehem pelan lalu membuka matanya kembali.
"Na, sekarang gue setuju sama kata-kata lo." Pemuda itu menautkan sebelah alisnya.
"Yang mana? Gue ngomong sama lo hampir tiap hari."
Gadis itu terkikik pelan lalu menarik napas dalam-dalam. "La, gue cuman mau bilang dan gak akan capek bilang ini ke lo. Lo itu hebat, La. Bisa sampai ke titik ini lo tuh udah sangat luar biasa karena gak semua orang bisa sekuat lo. Lo tau gue gak akan pernah ninggalin lo mau seperti apapun kondisi lo, hal yang menimpa lo saat ini bukan alasan untuk menjadikan lo benci sama diri lo sendiri. Tapi supaya lo gak memandang diri lo dengan negatif. Semuanya mungkin gak akan mudah untuk dilewatin, tapi lo bisa. Lo udah jalanin semua ujian yang bahkan jauh lebih berat dalam hidup lo, dan sekarang pun juga. Gue disini akan selalu dukung lo!" Jelasnya mengulang kembali perkataan Nares yang masih terekam jelas didalam memorinya.
Pemuda itu tiba-tiba saja tergelak lalu bersedekap dada. "Masih inget ternyata!" Nayla tercengir.
"Lo bener. Ternyata gue itu kuat, bisa ada dititik ini setelah semuaa hal luar biasa yang gue hadapin, gue merasa gue bener-bener kuat. Dulu, gue gak berenti ngeluh dan terus ngeluh sampe lupa gimana caranya bersyukur atas kebaikan yang gue terima. Sekarang gue sadar satu hal, dibanding gue terus merasa gak percaya diri lebih baik gue memperbaiki diri supaya lebih baik dan terus lebih baik. Dan yang terpenting, lo nepatin janji lo dengan selalu memercayai gue. Lo gak pernah ninggalin gue. Thank you, Na, karena udah jadi sahabat gue yang terbaik yang pernah ada." Nayla berbicara tanpa mengalihkan tatapannya dari wajah Nares, begitupula sebaliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Attention - Goodbye Winter✔ (TAMAT)
Novela Juvenil(Seri ke-3 Goodbye Winter) Semuanya tak lagi sama. Keceriaan dan kebahagiaan telah tertinggal bersama bayang-bayang menyakitkan memori masa lalu Nayla. Gadis kecil dengan sejuta mimpi itu kini bak seorang gadis yang tak memiliki harapan apapun dalam...