Bagian 12

2.5K 352 19
                                    

Attention
-Jingga Senja-

○○○●●●○○○

Nares tidak bisa melepaskan pandangannya dari sebuah pintu kamar yang tertutup rapat. Sejak tadi perasaannya terus tak tenang ---atau lebih tepatnya ketika dia mendengar kekacauan yang terjadi dirumah ini, yang untuk pertama kalinya Nares saksikan dalam hidupnya.
Bentakan, jeritan, dan tangisan masih terngiang jelas dikedua telinganya saat berusaha untuk mendekap Zahidu yang tak kalah ketakutan dan terus menangis, membuat Nares tidak bisa untuk meninggalkannya.

Dia tidak mengenal wanita itu, entah apa tujuannya marah-marah dirumah orang sampai akhirnya Nayla yang menjadi korban dan sejak tadi Nares masih belum di izinkan untuk melihat Nayla. Gadis itu berada dikamar bawah bersama orangtuanya.

"Na, pulang, ya? Ibu kamu udah nanyain sama Om." Mata pemuda itu mengarah kepada Sagara yang baru saja datang, dan menghembuskan nafas kasar. Padahal Nares ingin menemui Nayla dulu.

"Lala gakpapa, 'kan, Om?" Sagara menarik sudut bibirnya tipis.

"Menurut kamu gimana?"

"Enggak. Dia gak baik-baik aja. Maaf karena aku gak bisa bantu dia tadi," jawabnya dengan raut wajah penuh rasa bersalah.

Pria itu menggeleng, ditepuknya bahu keponakannya tersebut. "Kamu udah bantu kami, kok. Gakpapa. Justru Om harusnya bilang makasih karena kamu udah cepat hubungin Om. Mungkin untuk beberapa hari Lala izin masuk sekolah, ya?" Nares menipiskan bibirnya, mengangguk sekali dan mengeluarkan sesuatu dari dalam sakunya.

"Tolong, kasih ini ke Lala, ya, Om? Tadi disekolah aku liat tas Lala ada yang jailin dan pulpen dia rusak semua. Nanti biar aku yang bikinin surat buat dikasih ke wali kelasnya." Sagara tersenyum manis dan menerima sebuah pulpen berwarna kuning yang Nares ulurkan, dia mengusak rambut tebal pemuda tersebut.

"Iya. Gih, nanti ayah kamu marah karena pulang telat."

"Ya udah. Salam buat yang lainnya, assalamualaikum!" Nares menyalimi tangan Sagara dan beranjak dari duduknya.

"Waalaikum salam, hati-hati."

Pemuda itu menutup kembali pintu rumah Nayla dan menarik ujung tasnya yang tersampir dibahu kiri, kakinya melangkah menuruni anak tangga teras dan kepalanya kembali menoleh kearah sebuah jendela yang tertutup dan menunjukan cahaya kemuning.
Apa yang terjadi hari ini adalah hal yang berat bagi Nayla, jadi Nares berharap semuanya akan segera baik-baik saja.

Didalam kamar, Nayla sudah terlelap didalam dekapan mamanya yang sekarang kondisinya sudah jauh lebih baik dari sebelumnya.
Disana juga masih ada Kayan dan Sunny yang berhasil mengusir Kalina dari rumah mereka, dimana mereka datang sedikit terlambat karena sempat sulit untuk dihubungi. Kinara sendiri cukup terkejut karena waktu itu dia sedang membantu Zahidu mengerjakan pr dan tiba-tiba saja pintu rumahnya dibuka teramat kasar oleh Kalina, wanita yang sudah sangat lama tidak Kinara lihat eksistensinya dimuka bumi.

Kalina menghujatnya habis-habisan, mengatainya sebagai ibu paling buruk karena telah membuat kondisi Nayla menjadi seperti ini. Sampai tak lama kemudian Nayla pulang dan semuanya semakin kacau. Kondisi Nayla sebelumnya masih panik dan juga sangat drop, sampai akhirnya Kinara berhasil membuatnya tidur dengan bantuan obat penenang, serta Sunny yang membantu mengobati luka ditangan gadis itu.

Sunny bilang jika sebelum datang kesini Kalina sempat ke rumah mereka untuk menanyakan apakah Kayan bekerja atau tidak, sampai akhirnya wanita itu pergi begitu saja setelah Sunny menjawab iya. Tapi tak lama Kinara malah menghubunginya dan mengatakan Kalina membuat kekacauan, Sunny sendiri sempat panik karena suaminya mendadak tidak bisa dihubungi, begitupula Kinara yang tidak bisa memanggil Sagara karena sulit dipanggil. Jadilah orang selanjutnya yang terbesit dalam otak Kinara adalah Sunny.

Attention - Goodbye Winter✔ (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang