Bagian 4

3K 355 3
                                    

Attention
-Jingga Senja-

○○○●●●○○○

"Ya ampun, La, rambut lo kenapa?!"

Nayla terperangah ketika Hani baru saja bertanya dengan heboh yang membuat langsung kembali membenarkan tatanan rambutnya yang ternyata masih kusut. Cengkraman Leo yang cukup kuat berhasil membuat rambut Nayla acak-acakan. Dia lantas menggeleng dengan cepat.

"Gakpapa, kok. Cuman ketiup angin aja," jawabnya membuat Hani dan Beby yang saat ini menghampirinya mengernyit.

"Emang iya? Perasaan dari tadi gak ada angin, deh." Beby bersuara sembari mengangkat tangannya keatas, seolah berusaha merasakan hembusan angin ---yang katanya berhasil membuat rambut panjang Nayla kusut.

"Eh, mau pesen apa? Karena hari ini adalah hari ulangtahun gue sama Haykal, gue yang akan traktir kalian!" Nayla mengucapkan syukur ketika Hani berhasil mengubah topik pembicaraan mereka.

Beby tersenyum riang dan secara tiba-tiba merangkul lengan Nayla, membuat gadis itu sedikit terkejut. "Gue mau siomay porsi jumbo dong, Ni! Lo mau coba juga gak, La? Siomay made in sekolah ini gak ada lawan enaknya!" Nayla terdiam sejenak seraya berusaha mengusir kecanggungan yang mendadak menguasainya. Baru pertama kali orang asing yang merangkulnya seperti ini. Bahkan Luna pun yang menjabat sebagai temannya cukup lama, tidak pernah.

Ah, memikirkan Luna membuat kemarahan Nayla tersulut lagi.

"Samain aja," jawab Nayla yang langsung membuat Beby berseru senang.

Sesampai dikantin Hani langsung bergegas untuk memesan makanan dan Beby membawa Nayla mencari tempat kosong, sampai akhirnya seorang pemuda disudut ruangan melambaikan lengan kearah mereka.

"Ah, kita kesana, La!" Lagi-lagi Nayla hanya menurut, ketika Beby membuatnya duduk berseberangan dengan Nares pun Nayla hanya diam.

Percekcokan pagi tadi membuat Nayla dan Nares diam sepanjang perjalanan berangkat sekolah, karena Nares sudah jauh-jauh menjemput jadi Nayla tetap ikut naik motornya. Sebenarnya Nayla belum mau melihat wajah Nares, tapi dia tidak bisa berbuat apapun.

"La, lo tau gak kalo Haykal sama Hani itu kembar?" Jo yang tengah mengunyah baksonya tiba-tiba bersuara, menatap Nayla dengan berbinar.

Nayla menggeleng pertanda tidak tahu, pantas saja keduanya memiliki sifat agresif yang mirip. Ternyata kembar toh.
Dan juga Nayla baru ngeh kalau tadi Hani mengatakan hari ini dia dan Haykal ulangtahun.

Beby menyahut, "Iya. Kembar beda lima menit tapi gak mirip," katanya.

"Mukanya emang gak mirip, tapi tingkah mereka berdua sama aja!"

"Sama-sama malu-maluin kalo dikeramaian!" Beby dan Jo tergelak bersamaan membuat Haykal yang sejak tadi diam, mengangkat kotak tissue seolah siap untuk melempar kedua temannya itu.

Saat pesanan sudah datang pun tak membuat mereka berhenti bercanda, ada saja yang mereka bicarakan yang berakhir menjadi guyonan untuk bisa ditertawakan.
Nayla tertegun sejenak sembari memperhatikan mereka, teman Nares yang terlihat sangat bahagia hanya dengan candaan kecil saja. Dan Nayla ada ditengah-tengah mereka.
Tanpa sadar setiap sudut bibir Nayla tertarik dan membuat simpul kecil, hatinya terasa hangat setiap kali tawa mereka berderai.

Nares yang sejak tadi menyimak sambil sesekali ikut tertawa mengalihkan pandangannya pada Nayla, gadis yang terlihat tersenyum melihat interaksi para sahabatnya. Gadis itu tampak terlihat jauh lebih baik dari sebelumnya, membuat perasaan Nares merasa lebih baik. Karena jujur saja setelah Nayla mengatakan kalimat penuh kekecewaan dipagi ini, Nares merasakan sebuah kecemasan dalam hatinya.

Attention - Goodbye Winter✔ (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang