#04 : Ungkapan

3.3K 496 51
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Tidak peduli seberapa banyak yang membenci, asalkan Tuhan tidak membenciku ..."

~Syazwan~
By Hildarrr

•••








Dalam beberapa hari setelah kejadian mengantar Tsana kembali ke Ndalem bersama Gus Afif menjadi bumerang untuknya. Laura tidak bisa bebas berada di luar asrama dan selalu diteror santriwati yang lain. Terlebih senior yang menaruh rasa ke Gus Afif dan mereka merasa terancam dengan kehadirannya.

"Apa salahku, Mbak?" tanya Laura setelah di siram air bekas cucian dari Zahra.

"Jangan jadi pelacur, Dek."

Laura mengernyitkan dahinya, "Jaga ucapan Mbak."

Zahra mendecih, "Mulai berani ya dengan kakaknya?"

"Tidak ada yang salah membela diri sendiri, Mbak." Netra matanya menatap tajam ke mata Zahra dan itu membuat wanita itu terkejut bukan main.

"Awas kamu ya." Lalu, Zahra pergi meninggalkannya basah kuyup. Laura mendesis kesal dan menatap kepergian Zahra dengan perasaan dongkol.

"Astaghfirullah, kenapa basah begini, Lau?" tanya Khadijah setelah menemukannya.

"Abis tenggelam di kolam Pak Haji Jengkol."

"Loh? Iya kah?"

"Iyalah, apalagi."

"Oalah, oke."

Laura menaikkan sebelah alisnya dan menjitak kening Khadijah, "Pakai acara percaya ucapan gue lagi."

"Astaghfirullah, sakit Lau." Laura mengendikkan kedua bahunya, tidak peduli.

Setelah membersihkan dirinya dan mereka berdua berangkat kajian kelas Gus Afif. Laura tidak bisa menyembunyikan wajah tidak senangnya saat bertemu dengan pemuda itu lagi. Laura belum bisa melupakan masalah baju ditambah masalah Zahra dan Gus Afif dapat merasakan hawa tidak enak dari Laura yang duduk paling depan.

"Jika saya ada kesalahan, saya minta maaf. Barangkali saya tidak sengaja menyakiti hati kalian."

"Makanya nikah, biar gak bebani saya." Laura mendumel dengan suara rendah.

"Pernikahan antar sepupu sebaiknya jangan dilakukan, untuk menghindari hal buruk."

Laura mengangkat pandangannya menatap ke wajah Gus Afif, "Afwan, Gus. Jika tidak ada calon, minta tolong ke orang lain."

Gus Afif menaikkan sebelah alisnya, "Laura ... kamu bahas apa?"

"Anda tidak menikah karena tidak ada calon, jadi ... kalau Gus tidak bisa menemukannya dengan cepat, saya bantu cari," ucap Laura dengan menggebu-gebu.

SyazwanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang