"Pernikahan terdapat nilai-nilai penting di dalamnya, bukan dilakukan untuk memenuhi hawa nafsu dan halusinasi romansa belaka."
~Syazwan~
by Hildarrr
.
.
.
..
.
.
.
.
.•••
Pernikahan? Sudah siap mental, ilmu, harta, dan lainnya? Jika belum, jangan mencoba-coba menikah tanpa pegangan apapun. Menikah sama dengan telah siap berhadapan dengan masalah baru. Jangan hanya menjadikan hawa nafsu dan cinta sebagai alasan utama untuk menikah. Pikirkan akal sehatmu, dan kendalikan keinginan nikahmu yang berkedok hawa nafsu setan.
Selama aktivitas mereka duduk mendengar kajian di pondok Paman Faruq, Laura dapat mendengar gosip yang menyebar di sekitarnya.
"Desas-desusnya, Gus Afif punya crush dan kabarnya sudah meninggal."
"Duh, berarti Ning Laura jadi pelarian doang dong?"
"Kasihan banget nasib jadi dia."
"Hei, kamu tahu." Laura tersentak kaget saat suara Gus Afif menarik perhatiannya dari gosip-gosip yang beredar.
"Pernikahan terdapat nilai-nilai penting di dalamnya, bukan dilakukan untuk memenuhi hawa nafsu dan halusinasi romansa belaka," ucap Gus Afif sambil menolehkan wajahnya ke arah Laura yang duduk di sebelahnya.
"Terkadang manusia terlena dengan angan hawa nafsunya dan lupa dengan hakikat pernikahan yang sesungguhnya. Mereka menggebu-gebu untuk menikah karena terangsang, entah dari circle pertemanannya atau akalnya yang tidak sehat," imbuh Laura tanpa menatap ke arah Gus Afif.
Lelaki bermata biru itu menganggukkan kepalanya dan beranjak dari duduknya. Tangannya mengulur ke arah Laura dan wanita itu menerima uluran tangannya. Lalu keduanya berjalan menuju pintu keluar tempat pengajian.
"Gus."
"Hm?"
"Berarti, menginginkan pernikahan tanpa bekal itu sama saja mencari masalah besar?"
Gus Afif berpikir sejenak, "Kemungkinan besar iya. Padahal manusia dititipkan akal untuk menyimpan berbagai macam informasi penting. Sangat sayang jika tidak dipergunakan dengan baik." Laki-laki itu mengendikkan bahunya, "Entahlah, zaman sekarang banyak anak muda melakukan pernikahan tanpa memikirkan apapun."
"Iya sih, mereka tidak memikirkan bagaimana supaya tidak bergantung pada manusia lain," ucap Laura membenarkan ucapan Gus Afif.
Gus Afif tersenyum dan menarik tangan Laura ke sisi tubuhnya, "Manusia dan masalah, bukankah keduanya tidak pernah lepas satu sama lain?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Syazwan
Spiritual"Aku sangat ingin menghabiskan waktu bersama dengannya." "Siapa?" "Satu." "Memang menyenangkan menghabiskan waktu dengannya." ********* Siapakah yang dimaksud? Dengan membaca cerita dari bab per bab, kamu akan mendapatkan jawabannya.