••••
Entah apa yang merasuk pikiran Gus Afif, lelaki itu membawanya ke makam sunan Muria sehabis mengajaknya ziarah ke makam sunan Kudus. Kedua matanya menatap ke Gus Afif yang masih fokus berdoa dan tidak terlihat ingin diganggu.
Laura yang sudah bosan hanya memandang ke sekeliling mereka dan pemandangan pegunungan di sepanjang jalan menuju ke makam ini sungguh indah.
Bukannya sepi, di malam hari pengunjung ziarah kian banyak. Sebelum masuk makam utama, pengunjung disambut dengan gapura sederhana ciri khas budaya Jawa. Bahkan di dalam kompleks makam, ukiran batik bergaya Jawa kuno terlihat kental.
Sunan Muria, beliau mempunyai nama asli Raden Umar Said. Karena berdakwah menyiarkan agama Islam di kaki gunung Muria, beliau dikenal sebagai Sunan Muria. Dalam berdakwah, beliau membangun Masjid untuk orang-orang beribadah dan menimbah ilmu agama Islam bersamanya.
Gunung Muria dengan ketinggian 1.600 mdpl tidak menghentikan tekad dan niat baik pengunjung mendatangi makam serta berdoa dengan serius.
Laura menolehkan kepalanya ke kanan saat mendengar suara tangis seorang wanita muda. Matanya mengerjap dan menelan air liurnya. Baru kali ini dirinya merasa waspada saat melakukan ziarah.
"Gus," panggilnya berusaha memecah konsentrasi Gus Afif.
Gus Afif tetap fokus berdoa dan tidak terganggu sama sekali. Laura menghela nafas panjang dan beranjak dari duduknya, mencoba menikmati alam luar sekaligus menekan rasa takutnya. Suara tangis wanita itu cukup memilukan dan ia tidak ingin ikutan menangis bersamanya.
Laura keluar dari dalam kompleks makam, berjalan mendekati ke gapura dan mendongakkan pandangannya ke langit. Di dapatin alam telah gelap gulita, tersisa suara bising orang-orang jualan di sepanjang anak tangga menuju puncak gunung.
Matanya menyaksikan langit yang membentang, bintang-bintang bertaburan menambah kesan keindahan. Seseorang menepuk bahunya dan Laura berteriak kaget saking takutnya.
"Astaghfirullah, ya Allah!"
Laura menepuk-nepuk dadanya dan menyadari orang yang menepuk bahunya adalah Gus Afif. Lelaki itu menaikkan sebelah alisnya dan tersenyum tipis, "Kamu takut, Neng?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Syazwan
Spiritual"Aku sangat ingin menghabiskan waktu bersama dengannya." "Siapa?" "Satu." "Memang menyenangkan menghabiskan waktu dengannya." ********* Siapakah yang dimaksud? Dengan membaca cerita dari bab per bab, kamu akan mendapatkan jawabannya.