#18 : Kegundahan

2.4K 434 57
                                    

Tidak ada satupun dzat di dunia ini yang mengetahui isi hati seseorang lebih baik daripada Allah SWT

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak ada satupun dzat di dunia ini yang mengetahui isi hati seseorang lebih baik daripada Allah SWT.

~Syazwan~
by Hildarrr

•••





.
.
.
.
.

Sesuai kesepakatan bersama, acara akad dan walimatul 'ursy dilakukan di pondok pesantren ar-Rahman yang merupakan pondok keluarga Gus Afif di salah satu kota Jawa Timur. Meski begitu, persiapan akad dan walimatul 'ursy dipersiapkan oleh kedua pihak keluarga.

Menjelang satu pekan acara, sebagian keluarga Laura telah menetap tinggal di rumah tamu pesantren. Sedangkan Laura menyusul dua hari sebelum acara akad.

Sesampainya di pondok pesantren, Laura bergegas bertandang ke pondok temannya, silaturahmi sekaligus menyampaikan undangan akad dan walimatul 'ursy secara langsung. Di tempat berbeda, Gus Afif masih aktif memberi kajian di dekat rumahnya dan menyampaikan berita pernikahannya pada jamaah yang hadir.

Mata birunya tampak berbinar bahagia. "Alhamdulillah, dengan berkat dan atas izin Allah subhanallah wata'ala ... pada hari ini saya izin menyampaikan sebuah kabar baik," ucap Gus Afif tidak bisa menyembunyikan sorot bahagianya. "Ehh ... begini," Ia menjeda, "insyaallah besok saya akan melangsungkan pernikahan dan saya meminta kepada teman-teman di sini berkenan untuk hadir."

Haduh, beruntung yang nikah kaleh njenengan.

Masyaallah, semoga lancar Gus..

Banyak doa yang lain terdengar riuh di dalam masjid itu dan Gus Afif mengaminkannya sambil menundukkan kepalanya. Selepas acara, ia bergegas pergi menuju kendaraannya. Hari ini, ia harus datang ke suatu tempat dan mengantar surat undangan secara pribadi.

Langkah kakinya berayun ke depan dan tatapannya fokus ke satu rumah. Hingga satu sosok laki-laki setengah baya keluar menyambutnya. Gus Afif meraih tangannya sebagaimana yang biasa ia lakukan ke orang tua.

"Kedatangan saya secara mendadak ke sini untuk mengantar sesuatu, Bib," ucap Gus Afif sambil menyerahkan surat undangan.

Kiai Hamdan tersenyum dan menepuk bahunya, "Saya dan keluarga bakal hadir." Setelah berbincang-bincang ringan, Gus Afif pamit pulang sebelum kehadiran dua wanita di keluarga Habib. Tidak lama lepas kepergiannya, tampak dua wanita yang dimaksud masuk ke dalam rumah.

"Loh, Abi. Surat pernikahan siapa?" tanya Haniyya baru kembali dari aktivitas luar. Abinya hanya melempar senyum dan membiarkan putrinya mengambil surat. Sang istri yang menemani putrinya menyalim tangan suaminya.

"Pernikahan siapa, Niy?" tanya ibunya.

Haniyya hanya diam dan memberikan suratnya pada sang ibu. "Hm, Abi, Ummi, Haniyya ke kamar dulu ya."

SyazwanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang