Mereka menyuruhku melupakannya, sedangkan mereka tidak tahu perbincangan apa diantara kami di bawah cahaya bulan malam itu.
~Syazwan~
by Hildarrr•••
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Jaga dirimu, jangan lupa pengabdianmu pada Allah, dan suamimu. Ingat, sekarang ridho atas dirimu ada di suamimu juga Nduk."Tentu ucapan dari Kiai Hasyim mengetuk relung hatinya. Tersadar dengan perbuatannya sendiri selama ini. Kesalahannya sangat fatal dan tidak tahu apakah Tuhan akan menerima permintaan maaf darinya.
"Neng, jangan melamun."
Laura tersentak kaget dengan tangan yang tiba-tiba menepuk bahunya. Ia menoleh ke sampingnya dan menyaksikan Gus Afif dengan bibir tersenyum.
"Gus ngagetin aja."
"Ngapain bengong?"
Laura menggelengkan kepala dengan mata masih membalas tatapan netra biru milik suaminya. Lelaki itu mengusap puncak kepalanya seraya berbicara, "Mual?" tanyanya mengingat perjalanan mereka memakan waktu hampir 3 jam.
Laura menggelengkan kepalanya, "Sedikit pusing."
Gus Afif menganggukkan kepala sambil memindahkan tangannya menuju pelipis Laura sembari mengurutnya pelan. Wanita itu diam saja membiarkan Gus Afif. Mereka berdua tidak sadar jadi tontonan orang-orang yang ikutan hadir di acara Tabligh Akbar yang diselenggarakan keluarga Paman Gus Afif, Gus Faruq.
"Gus," panggil Laura mulai risih menjadi sorotan.
"Hm?" Gus Afif menaikkan sorot matanya menatap matanya, "apa?"
"Sudah mendingan kok," ucapnya sambil meraih tangan Gus Afif lalu menurunkannya ke bawah.
"Masa?"
Laura mengangguk dengan semangat, "Iya. Benaran udah."
"Yakin?" tanya Gus Afif memastikan.
"Insyaallah, iya."
Gus Afif gak bisa berkutik apa-apa lagi dan kembali fokus dengan tampilan santri-santri memainkan hadroh. Sesekali matanya melirik ke sebelah, memastikan keadaan istrinya.
"Neng."
"Iya, Gus?" Laura menoleh ke arahnya.
"Haus?"
"Gus sendiri?"
"Kok nanya balik sih," kekeh Gus Afif, "haus gak?"
Laura menganggukkan kepalanya dan Gus Afif beranjak dari duduknya sambil mengulurkan tangan. "Ayo kita cari minum!" ajaknya. Laura meraih tangan Gus Afif dan mereka beranjak pergi dari lokasi acara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Syazwan
Spiritual"Aku sangat ingin menghabiskan waktu bersama dengannya." "Siapa?" "Satu." "Memang menyenangkan menghabiskan waktu dengannya." ********* Siapakah yang dimaksud? Dengan membaca cerita dari bab per bab, kamu akan mendapatkan jawabannya.