#31 : TIGA PULUH SATU

1.7K 265 58
                                    

"Darimana setan mengusik hubungan yang berlandaskan agama, Neng?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Darimana setan mengusik hubungan yang berlandaskan agama, Neng?"

~Syazwan~
By Hildarrr

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

.
.
.
.
.
.
.
.
.


Ternyata, pandangan yang haram dapat menjadi halal setelah ijab kabul. Tatapan matanya tidak pernah berpindah dari wajah wanita yang duduk di antara wanita lainnya. Mata birunya selalu menatap ke wajah menenangkan itu sambil menyampaikan pengetahuannya.

"Memang banyak terjadi perbedaan pendapat dan terjadi ikhfilaf di antara para ulama. Tapi itu tidak menjadi penghalang untuk kita mendapatkan ilmu barokah di suatu tempat. Jangan gara-gara satu oknum, kamu berhenti dijalan dan membelot dari agama."

"Menjadi pendakwah, bukan saja dari platform yang menyediakan jasa untuk orang-orang tertentu saja. Itu umum dan dapat dilakukan semua kalangan, bahkan seorang pedagang sekalipun dapat melakukan dakwah dengan menyebar kebaikan dan jujur terhadap jualannya."

"Janganlah menebar kebencian, simpanlah kebencian itu di dalam hati jika kamu tidak kuat. Kesabaran memang ada batas, tapi pengampunan-Nya tiada batas. Ingatlah, bahwa kita hamba yang lemah hingga tidak tahu cara menahan kesabaran dalam berdakwah ketika dicaci, dimaki, dihina sebagaimana kesabaran Rasulullah dalam menghadapi umatnya yang begitu membenci beliau di awal dakwah."

"Bagaimana kejamnya warga Thaif yang menghardik dan melempari beliau, namun beliau masih dapat bersabar dan mendoakan kebaikan untuk mereka."

"Bagaimana Baginda Rasulullah dilempar batu dengan kejam, beliau menahan sakit dan diusir, sempat-sempatnya beliau berdoa:

اَللُّهُمَّ اِلَيْكَ اَشْكُوْ ضَعْفَ قُوَّتِي، وَقِلَّةَ حِيْلَتِيْ وَهَوَانِيْ عَلَى النَّاسِ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ، اَنْتَ رَبُّ الْمُسْتَضْعَفِيْنَ، وَاَنْتَ رَبِّي، اِلَى مَنْ تَكِلُّنِيْ اِلَى بَعِيْدٍ يَتَجَهَّمُنِيْ ؟ اَوْ اِلَى عَدُوٍّ مَلَكْتَهُ اَمْرِيْ ؟ اِنْ لَمْ يَكُنْ بِكَ غَضَبٌ عَلَيَّ فَلاَ اُبَالِيْ وَلَكِنْ عَافِيَتَكَ هِيَ اَوْسَعُ لِيْ، أَعُوْذُ بِنُوْرِوَجْهِكَ الَّذِيْ اَشْرَقَتْ بِهِ الظُّلُمَاتُ، وَصَلُحَ عَلَيْهِ اَمْرُ الدُّنْيَا وَاْلاَخِرَةِ مِنْ اَنْ تُنَزِّلَ بِي غَضَبُكَ اَوْ تَحُلُّ بِي سَخَطُكَ، لَكَ الْعَتْبَي حَتَّى تَرْضَي، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ اِلاَّبِكَ

"Ya Allah, aku mengadu kepada-Mu atas lemahnya kekuatanku dan sedikitnya usahaku serta kehinaan diriku di hadapan manusia. Engkaulah Tuhan semesta alam, Pelindung orang-orang yang lemah dan Engkaulah Pelindungku. Kepada siapa hendak Engkau serahkan diriku. Kepada orang yang jauh yang menyerangku ataukah kepada Zat yang dekat yang mengatur urusanku. Asalkan Engkau tidak murka kepadaku, aku tidak peduli. Aku berlindung terhadap cahaya wajah-Mu Yang menerangi kegelapan dan karenanya membawakan kebaikan bagi dunia dan akhirat, dan kemurkaan-Mu yang akan Kautimpakan kepadaku. Engkaulah Yang berhak menegur hingga berkenan pada-Mu. Dan tiada daya dan upaya selain dan Engkau."

SyazwanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang