#11 : Hati

2.9K 469 80
                                    

"Aku pernah berpesan padamu, jangan terlalu cinta dengan seseorang yang belum menjadi kekasih halalmu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku pernah berpesan padamu, jangan terlalu cinta dengan seseorang yang belum menjadi kekasih halalmu. Karena bisa membuatmu sakit hati dan membenci orang itu.."

~Syazwan~
By Hildarrr

•••

Gus Afif jadi mengajar sekaligus menimbah ilmu di pondok pamannya, Gus Faruq. Lokasinya lumayan jauh dari rumahnya dan setiap sepekan sekali Gus Afif pulang ke rumah. Pemuda itu bertemu dengan teman-teman sejawatnya dahulu. Bahkan adik-adik tingkatnya di sekolah dulu.

"Di kitabullah, tercantum dengan jelas bahwasanya Allah ada di setiap hati siapapun. Tak terkecuali penjahat yang mengurungkan niat jahatnya."

"Bagaimana kejahatan itu ada jika tidak diizinkan oleh Allah?" tanya seorang santriwati. Gus Afif terdiam dan cukup lama tenggelam di dalam pikirannya sebelum menanggapi pertanyaan itu.

"Oh iya, siapa yang bertanya?"

"Ning Haniyya Gus."

Gus Afif diam dan mengalihkan perhatiannya ke barisan santri, "Ada yang bisa menjawabnya?"

Seorang santri mengangkat tangannya, "Ana, Gus."

Gus Afif menghela nafas lega, "Silakan berdiri."

Santri itu berdiri dan berbicara dengan lugas, "Kejahatan ada atau tidak, tidaklah pantas untuk kita sebagai hamba yang lemah tak berdaya mempertanyakan Keagungan dari Dzat yang Maha Sempurna untuk mengatur segala sesuatu di seluruh alam ini."

"Ning, keknya beliau enggan jawab pertanyaanmu saja deh."

"Iya deh, beliau mau jawab pertanyaan santri yang lain."

Santriwati bernama Haniyya itu diam saja dan bingung. Dia ada salah apa dengan Gus Afif. Perasaan tahun lalu Gus Afif masih mau menjawab pertanyaan-pertanyaan darinya. Sekarang pemuda itu tampak dingin dan menjaga percakapan dengannya.

Selesai kelas, Gus Afif terburu-buru meninggalkan aula dan Haniyya bergegas mengejar sebelum pemuda itu hilang dari penglihatannya.

"Afwan, Gus. Saya izin bertanya sesuatu."

"Ada apa, Ning?" tanya Gus Afif dengan dingin.

Haniyya mengulas senyum, "Saya tidak tahu, saya ada salah apa."

"Itu murni kesalahan saya."

"Maksudnya apa, Gus?"

"Gara-gara kamu, saya hampir salah tindakan."

Wanita itu menaikkan sebelah alisnya, "Salah tindakan?"

"Iya, maafkan sikap saya selama setahun belakangan ini. Mungkin kamu merasa sikap saya berubah, tapi ini kebaikan untuk kamu. Saya tidak ingin terlalu jauh berhubungan dengan wanita bukan mahram."

SyazwanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang