Busy Day

6.5K 546 33
                                    

Konser NCT 127 semakin dekat, terhitung kurang dari seminggu lagi mereka akan tampil di hadapan ribuan penggemar. Persiapan semakin getol dilakukan, berlatih siang malam tanpa peduli lelah. Semua dilakukan demi memenuhi ekspektasi para penggemar dan kepuasan mereka sendiri tentunya.

"Haechan-ie akhirnya datang juga," sapa Taeil ketika melihat Dong-hyuck yang memang tidak mengikuti latihan sejak pagi. Dong-hyuck memiliki jadwal untuk yang lain lebih dulu dan baru bergabung menjelang sore.

"Hai Hyung. Kalian pasti sudah berlatih banyak." Dong-hyuck masuk dalam rangkulan Taeil, melingkarkan tangannya di pinggang hyung tertuanya itu.

"Lumayan. Semua aman?"

Dong-hyuck mengangguk, mereka menuju anggota lain yang sedang berkumpul, mungkin melakukan permainan untuk mengisi waktu istirahat.

"Haechan, segera pemanasan," perintah dari Joon, lelaki pendek yang merupakan pelatih dance langsung menyambut Dong-hyuck.

"Aku sendiri? Ah Hyung temani aku." Dong-hyuck merengek dengan aegyo membuat Taeil dan Joon reflek tertawa gemas.

"Dasar bocil." Suara Doyoung tiba-tiba nimbrung dengan nada julidnya.

"Apa sih Doy hyung, ikut-ikutan aja. Kamu tuh nggak diajak, " ejek Dong-hyuck membuat Doyoung mendelik. Dia siap "menyerang" adik jahilnya itu jika saja tidak keburu dipegangi oleh Johnny yang kini berada di dekatnya.

Doyoung mendengus mendapati kehadiran ayah angkat Dong-hyuck. Mana bisa melawan jika sudah begini.

Dong-hyuck jelas kegirangan, walaupun kesenangannya terganggu karena dia tetap harus melakukan pemanasan. Setelah melakukan banyak gerakan peregangan Dong-hyuck dan hyungdeul-nya kembali memulai latihan. Mengulang semua gerakan, mengubah bila ada yang kurang pas dan memaksimalkan segala persiapan lainnya.

.
.

Dong-hyuck yang berjalan menuju pinggir ruang latihan memicing, menatap curiga manajer Im yang duduk sendirian di sana.

"Manajer Im, itu ponselku?" Dong-hyuck menodongkan pertanyaan begitu jaraknya cukup dekat. Kalimat bernada pelan milik Dong-hyuck berhasil membuat manajer Im yang semula fokus pada ponsel terkesiap.

"Ah, ya. Aku hanya mengecek karena ada pesan masuk tadi," jawab manajer Im terkesan tenang. Meski masih terlihat bagaimana lelaki itu berusaha mengendalikan diri.

"Apa aku pernah mengizinkanmu membuka ponselku?" tanya Dong-hyuck lagi, matanya menyorot tidak suka. Tangannya dengan cepat meraih benda miliknya yang masih berada dalam genggaman manajer Im. Keduanya kini berdiri berhadapan, sama-sama memasang wajah serius.

"Aku nggak perlu izin untuk itu."

"Maksud anda? Ini privasi," Dong-hyuck tiba-tiba berbicara menggunakan bahasa formal sembari mengangkat ponselnya.

Namun bukannya segan, manajer Im menghendikan bahunya tak acuh kemudian berkata, "Bukan apa-apa, tapi aku yang memegang kendali saat ini. Dan kamu, Lee Dong-hyuck, nggak punya hak untuk protes."

¤...¤

Tidak terasa waktu yang ditunggu-tunggu oleh semua orang telah tiba. Anggota Ilichil dan semua staf yang terlibat begitu antusias sekaligus gugup seiring makin dekatnya waktu pertunjukan. Mereka tidak sabar untuk menunjukkan hasil kerja keras mereka dan melihat respon penggemar akan semua yang telah dipersiapkan selama ini.

Sementara itu ribuan penggemar sudah mulai memasuki KSPO Dome yang terletak di Songpa-gu, Seoul. Venue yang mampu menampung lebih dari dua puluh ribu orang itu mulai terisi. Keriuhan mulai terdengar membuat anggota Ilichil makin bersemangat.

Off Cam | HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang