Explanation

5.4K 485 14
                                    

"Kamu yakin nggak perlu dianter sampe atas?" suara Mama Lee menginterupsi kegiatan Dong-hyuck yang sedang melepas sabuk pengamannya. Mereka—dia bersama kedua orangtuanya baru saja tiba di depan Dorm dengan BMW yang dikendarai oleh sang ayah.

"Tentu, aku bukan anak kecil Eomma." Senyum manis terpatri di wajah Dong-hyuck, berusaha meyakinkan sang ibu yang tengah menatapnya dengan cemas, sementara ayahnya lebih memilih diam, seperti biasa.

"Aku akan baik-baik saja," sambungnya, dia mencondongkan badan untuk mencium pipi ibunya sekilas yang juga dibalas kecupan di kedua pipinya dan usapan lembut di kepala dari tangan besar sang ayah.

Kekhawatiran masih jelas terlihat di wajah mereka, bahkan untuk sekadar meninggalkan putra mereka singgah ke Asrama saja rasanya enggan. Hari ini Dong-hyuck baru saja keluar dari rumah sakit, dia langsung menuju Dorm untuk mengemas beberapa barang dan juga menemui hyungdeul-nya. Sementara ayah dan ibunya memilih menemui teman sebagai alibi agar Dong-hyuck menghabiskan waktu beberapa jam dengan anggota grupnya sebelum dirinya menikmati libur tiga hari penuh bersama keluarga.

Setelah kedua orangtua Dong-hyuck mengetahui secara jelas masalah yang menimpanya, mereka tentu khawatir, takut dan marah. Mereka juga menuntut penjelasan dari agensi yang dianggap lalai menjaga putra mereka. Ayah Dong-hyuck bahkan sempat menyeletuk akan memutus kontrak Dong-hyuck, namun hal semacam itu tentu tidak bisa dianggap sepele. Bukan hanya proses yang begitu rumit, sulit membayangkan akan seberapa besar penalti yang harus dibayarkan, mengingat banyaknya kerja sama dan project-project yang bahkan sudah terencana untuk beberapa bulan ke depan. Pada akhirnya setelah perbincangan panjang, dengan segala perjanjian dan jaminan yang diberikan oleh agensi, kedua orangtua Dong-hyuck kembali luluh. Apalagi melihat putra mereka begitu mencintai pekerjaannya.

"Cuma ada hyungdeul di atas kan, Hyung?" tanya Dong-hyuck pada Hae-min yang membersamai langkahnya menuju Dorm lantai lima. Dong-hyuck agak khawatir sebenarnya, dia belum bertemu dengan anggota yang lain setelah keputusan yang pasti mengejutkan mereka. Dia tau beberapa dari mereka pasti ada yang tidak setuju dengan keputusan itu.

"Ya, harusnya," balas Hae-min ragu.

"Ah, kenapa kau tidak yakin begitu Hyung," protes Dong-hyuck. Dia jelas tidak siap jika harus bertemu dengan semua anggota, mereka terlalu banyak. Dong-hyuck tidak yakin bisa menghadapi mereka semua.

Hae-min meringis. "Langsung liat aja lah," ucap lelaki awal tiga puluhan itu sembari memberi gestur agar Dong-hyuck menekan pin kunci.

Dong-hyuck menghembuskan napas pasrah dan mulai menekan angka pada smart door setelah itu dia secara perlahan membuka pintu. Dia benar-benar bergerak dengan perlahan seolah tidak ingin ada penghuni rumah yang mengetahui kehadirannya, padahal di depan pintu, Jisung sudah berdiri menyambutnya.

"Haechan Hyung! Akhirnya kau pulang," seru Jisung yang langsung menyerbu tubuh Dong-hyuck yang baru dua langkah memasuki rumah, hampir saja tubuhnya limbung akibat serangan maknae jangkungnya itu.

"Aigoo, uri Jisungie—"

"Hyuuung." Ucapan Dong-hyuck terpotong oleh lengkingan suara maknae kedua Dreamies, siapa lagi kalau bukan Chenle. Tuan muda Zhong itu juga tidak mau ketinggalan nimbrung dalam pelukan Jisung dan Dong-hyuck.

"Astaga Le, kau hampir membuat kita bertiga berciuman dengan lantai," jerit Dong-hyuck yang merasa tubuh mereka tidak seimbang akibat gerakan Chenle yang grasa-grusu, beruntung Hae-min menopang dari belakang.

"Anak-anak, masuklah dulu," perintah Hae-min. Ketiga lelaki tampan itu menurut, Chenle dan Jisung langsung menggandeng lengan Dong-hyuck setelah dia melepas sepatunya.

Off Cam | HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang