"Aku terharu kau masih mengingat namaku, Haechan-ie."
Dong-hyuck tersenyum kikuk mendengar panggilan akrab dari lelaki di hadapannya. Hey, Dong-hyuck tidak merasa mereka sedekat itu hingga lelaki bernama Hyeon-jun itu bisa menyebut namanya dengan imbuhan tersebut, tapi tentu dia tidak akan menyuarakan protesnya.
Dong-hyuck memasukkan ponsel kembali dalam saku celana setelah mengakhiri telepon dengan Jisung.
"Anda cukup unik hingga aku bisa mengingat dengan mudah," balas Dong-hyuck apa adanya dengan sikap seramah mungkin. Tentu saja unik, dari ribuan penggemar yang dia temui, kebanyakan perempuan, dan jika ada lelaki pun, belum pernah dia lihat yang berperawakan begitu mencolok seperti Hyeon-jun.
"Bolehkah aku meminta tanda tanganmu setelah ini?" tanya Hyeon-jun dengan tatapan langsung tertuju pada manik mata Dong-hyuck.
"Tentu saja," balas Dong-hyuck sembari mengangguk. Terlihat tenang, namun pikirannya meliar. Dia merasa ada sesuatu yang janggal dari lelaki yang merupakan penggemarnya ini. Diam-diam Dong-hyuck mengamati gerak-geriknya, mencoba berpikir positif, tapi tetap siaga jika terjadi sesuatu yang tidak terduga.
"Ngomong-ngomong, bolehkah aku minta air minum? Aku sedikit haus," ujar Hyeon-jun lagi sembari terkekeh.
"Oh, tentu. Aku ambilkan." Dong-hyuck segera berlalu menuju dapur. Di tengah aktivitasnya mengambil air minum, Dong-hyuck mengirim pesan di grup chat NCT, berisi permintaan tolong. Dia benar-benar waswas.
"Kau baru saja mengabari seseorang?" pertanyaan itu langsung terlontar dari Hyeon-jun begitu Dong-hyuck kembali ke ruang tengah. Tentu saja Dong-hyuck kaget, secara reflek dia membawa tangan kirinya yang menggenggam ponsel ke belakang tubuhnya. Wajahnya terlihat menegang, namun masih berusaha menampilkan senyum tipis di sana.
"Aku hanya bertanya." Hyeon-jun tertawa kecil seolah reaksi Dong-hyuck adalah hal yang lucu. Dia kemudian menerima gelas yang sudah dijulurkan oleh Dong-hyuck.
Dong-hyuck hanya diam, jarak antara dirinya dan Hyeon-jun tidak lebih dari dua meter.
Suasana senyap, hingga Hyeon-jun tiba-tiba berbicara.
"Awalnya aku mencari tau tentangmu karena pacarku begitu menyukaimu, ah lebih tepatnya tergila-gila. Dia bahkan rela putus denganku hanya agar bisa lebih leluasa mencintaimu. Dan ternyata ... kau memang menarik."Ambigu. Kewaspadaan Dong-hyuck meningkat, dia mundur selangkah ketika sepasang mata Hyeon-jun menatapnya begitu lekat. Sekarang, ditambah dengan seringai di sudut bibir.
"Ah, kau mengingatkanku pada pertemuan pertama kita. Aku tersinggung lho, kenapa kau menghindar? Bukannya kau suka melakukan skinship dengan rekan grupmu? Aku bahkan hanya ingin memegang pipimu yang lucu itu." Suara Hyeon-jun terdengar lirih, akan tetapi lebih memberi kesan menyeramkan di telinga Dong-hyuck.
Dong-hyuck kembali berjalan mundur. Otaknya seolah mengirimkan sinyal tanda bahaya. Sayangnya, pikiran Dong-hyuck rasanya tidak bisa bekerja dengan baik saat ini, dia tidak tau harus melakukan apa sekarang, sedangkan Hyeon-jun masih berbicara entah apa di hadapannya. Dong-hyuck bahkan tidak bisa mencerna satu kata pun.
Dia takut.
Getaran ponsel menyadarkan Dong-hyuck, dia melirik benda itu yang sedang nemampilkan panggilan masuk dari seseorang. Dengan cepat dia menggerakkan jari gemetarannya untuk menjawab telepon tersebut.
"KAU TIDAK MENDENGARKANKU!" Dong-hyuck terperanjat membuat ponsel di tangannya lepas begitu saja. Badannya membeku mendapat bentakan seperti itu.
"Aku sedang berbicara Lee Haechan!" ujar Hyeon-jun penuh penekanan. Dong-hyuck benar-benar terpaku, wajahnya pucat dengan raut penuh ketakutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Off Cam | Haechan
Fanfiction"Becoming an idol is not as easy as it looks." @fingerluv Start : 10/07/2022 End : 25/04/2023