Chaos

5K 528 79
                                    

Dong-hyuck menumpu kedua tangannya di pinggiran wastafel, wajahnya lurus menghadap cermin. Dia menghembuskan napas sejenak, setelah memastikan tidak ada orang lain dalam toilet dia mulai menaikkan kedua sudut bibirnya untuk membentuk sebuah senyuman. Dia mengamati bagaimana lengkung bibirnya mengubah roman wajahnya yang sebelumnya terlihat mendung menjadi lebih cerah.

Beberapa kali dia merubah ekspresi dengan mata menelisik pantulan wajahnya secara cermat. Mau menebak apa yang sedang dia lakukan?

Dia sedang melatih ekspresinya. Alasannya karena dia mendapat lirikan tajam dari Jun-ki beberapa waktu lalu, lirikan yang selalu Dong-hyuck dapatkan jika sang manajer memergokinya murung di tengah syuting. Lirikan yang seolah menjadi alarm pengingat bagi Dong-hyuck bahwa dia memiliki citra sebagai orang yang selalu ceria, orang yang akan menghidupkan suasana serta menjadi penyebar bahagia pada siapapun dan dimanapun dia berada, terlebih ketika ada kamera di sekitarnya. Ingat, dia adalah Haechan si Fullsun.

Jika ada yang melihat apa yang dilakukan Dong-hyuck saat ini, mereka pasti akan menganggap Dong-hyuck aneh atau paling tidak menganggap lelaki awal dua puluhan ini menyedihkan. Ya, Dong-hyuck akui itu, terkadang dia memang merasa hidupnya serupa tragedi dan komedi. Entah dia harus tertawa atau menangis disaat seperti ini.

Beralih dari Dong-hyuck, anggota lain juga sedang beristirahat. Hari ini mereka, duapuluh tiga anggota NCT sedang melakukan perekaman untuk konten rutin, sekaligus persiapan untuk comeback besar-besaran mereka. Hall besar yang sebelumnya sangat ramai akibat permainan sekarang sedikit lengang , mereka yang duduk menjadi beberapa kelompok sibuk dengan sekadar berbincang atau menikmati makanan ringan yang disediakan di sudut ruangan.

"Le, aku penasaran, kamu punya saham SM?"

"Hah?" Chenle terlihat bingung dengan pertanyaan lelaki Jepang yang duduk di seberangnya.

"Enggak lah Yuta Hyung. Kenapa tiba-tiba tanya gitu? "

Yuta menegakkan punggung dan sedikit mencondongkan tubuhnya ke arah Chenle. Dia menggeleng pelan. "Kalo gitu kamu bayar berapa ke staf sampe mereka gampang banget setuju buat comeback Dream full album? "

"Omong kosong apa yang coba Hyung omongin?" Chenle merespon dengan suara khasnya, suara lantang yang tanpa sadar menarik atensi semua orang dalam ruangan.

"Aku cuma menerka-nerka, karena katanya uang bisa membeli segalanya. Kudengar yang usul comeback Dream kali ini kamu 'kan, jadi bisa aja tuan muda Zhong yang kaya raya ini bayar staf biar semua kemauannya dituruti," tuding Yuta dengan santai. Begitu tenang seolah apa yang dia ucapkan bukanlah hal besar, padahal yang lain sudah menampilkan ekspresi penuh keterkejutan dan kebingungan.

Chenle sendiri memasang wajah datar, urat lehernya menonjol menandakan dirinya tengah menahan amarah.

"Aku nggak serendah itu!"

Respon Yuta di luar dugaan, dia malah tertawa. Tawa yang terdengar menyebalkan bagi Chenle. "Yakin? Kayaknya harga dirimu cukup tinggi makanya nggak mau ngaku." Yuta seolah menantang Chenle yang wajahnya sudah merah padam.

"Atau kamu malu?"

"Yuta!" suara Taeyong terdengar berusaha menghentikan aksi yang dilakukan Yuta. Jangan lagi pikirnya, ini sudah kesekian kali Taeyong mendengar perdebatan dengan perkara yang sama beberapa hari terakhir. Member WayV dan Sungtaro terlihat gugup menyaksikan ketegangan yang terjadi, mereka tidak tau menahu ada masalah semacam ini. Setiap unit cenderung tidak terlalu terbuka jika ada masalah internal, mereka akan menyelesaikan sendiri sehingga unit lain bahkan tidak tau adanya masalah di antara mereka.

Menyadari situasi buruk, manajer segera meminta para staf produksi untuk meninggalkan ruangan. Mereka tidak mungkin membiarkan orang luar melihat hal semacam ini, atau bencana besar benar-benar akan terjadi. Walaupun mereka termasuk karyawan SM, tidak ada jaminan mereka akan sukarela menutup mulut nantinya.

Off Cam | HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang