Abeoji

3.9K 490 22
                                    

Tanpa dinyana, konser hari pertama Ilichil sudah menemui ujungnya. Selama tiga jam lebih mereka sudah bersenang-senang bersama ribuan penggemar. Saling menyalurkan perasaan, berbagi hal-hal yang menyenangkan.

Riuh penggemar makin keras menyahuti Mark yang tengah mengucapkan komentar penutupnya. Di sisi kanannya Dong-hyuck berdiri dengan kepala menengadah sebagai upaya menahan air mata yang siap meluncur keluar, dia menarik napas dalam-dalam untuk mengurangi rasa sesak di dadanya. Rasa haru di hatinya makin menjadi kala tatapannya kembali mengarah ke depan, pada hamparan gemerlap warna hijau yang bergoyang kecil bagai kunang-kunang. Cantik sekali.

Momen seperti ini adalah momen yang selalu ingin diulang oleh Dong-hyuck, dia yakin tidak akan pernah bosan meski harus melakukannya ratusan maupun ribuan kali. Dong-hyuck selalu merasa hatinya dipenuhi kebahagiaan saat dia bisa tampil bersama anggota yang lain, saat dia bisa bertemu dengan orang-orang "asing" yang dengan tulus mendukungnya, selalu rela membelanya atau menopangnya disaat orang lain berusaha menjatuhkannya. Dong-hyuck selalu berpikir, mereka adalah salah satu manusia-manusia paling berjasa dalam hidupnya hingga dia bahkan tidak tau harus bagaimana mengungkapkan rasa terimakasihnya, karena rasanya tidak cukup hanya dengan kata-kata.

Ah tidak! Batin Dong-hyuck menjerit kala dia benar-benar tidak sanggup menahan air matanya. Dia mundur beberapa langkah dan segera berbalik, diusapnya bulir air yang mulai mengaliri pipinya dengan handuk setengah basah yang sedari tadi dia genggam. Dia bertahan beberapa saat sebelum akhirnya menguatkan diri untuk kembali ke posisinya.

Rangkulan serta usapan lembut diberikan Johnny begitu Dong-hyuck sudah berada di samping lelaki Chicago itu. Dong-hyuck membalas senyum tipis Johnny lalu menunduk, dia tidak suka saat orang lain melihatnya menangis. Dong-hyuck tidak berpikiran bahwa menangis membuatmu terlihat lemah, hanya saja air mata terlalu erat berkaitan dengan kesedihan. Dong-hyuck merasa enggan ketika orang lain menyimpulkan dirinya sedang bersedih ketika dia menangis, apalagi disaat yang sebenarnya terjadi adalah dia menangis karena bahagia.

Tepuk tangan meriah memenuhi stadion kala Mark menyelesaikan kalimatnya, kini giliran Dong-hyuck berbicara. Dong-hyuck tersenyum manis sebelum memulai, sejenak dia menikmati sorak-sorai penggemar yang meneriakkan namanya. "SIJEUNIII."

Senyumnya makin lebar mendengar balasan yang masih penuh semangat dari ribuan orang di hadapannya. "Apa kalian bahagia? Aku sangat bahagia bisa bertemu dan menghabiskan waktu bersama kalian hari ini. Pertama-tama terimakasih, aku ingin mengucapkan beribu terimakasih pada kalian yang selalu mendukung kami, selalu mendukungku. Karena kalian aku bisa bertahan, berdiri di atas panggung besar ini, masih dengan ambisi dan mimpi-mimpiku. Kuharap kalian juga akan terus bersemangat menggapai apapun yang kalian inginkan, kuharap kalian juga merasakan kebahagiaan melimpah seperti yang kurasakan saat bertemu kalian.

Emm aku juga ingin berterimakasih pada hyungdeul dan orang-orang yang selama ini membantuku serta menjagaku, terimakasih pada teman-teman dan sunbae-nim yang menyempatkan datang untuk mendukung kami hari ini." Tatapan Dong-hyuck beralih dari sisi kanan dan kirinya lalu pada tempat penonton vip dimana beberapa member nct dan anggota grup lain dari agensi mereka tengah ikut menggoyangkan lighstick di tangan masing-masing.

Dong-hyuck terdiam sebentar, pandangannya kini tertuju pada seat penonton di bagian depan. Dia sedang mencoba mencari satu orang yang harus dia sebut secara khusus, orang yang membuat emosinya sedikit tidak terkendali malam ini.

Dihelanya napas panjang sebelum kembali berkata, "Sebenarnya, malam ini ayahku datang. Menonton penampilan putra sulungnya untuk pertama kali." Ucapan Dong-hyuck berhasil membuat semua kepala tertuju pada bagian yang ditatap Dong-hyuck, mencari sosok yang dimaksud meski berakhir sia-sia. Mereka tidak bisa memastikan keberadaan ayah Dong-hyuck mengingat kondisi sekitar yang gelap.

Off Cam | HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang